Memasuki hari kesebelas ini, Allah
sering membangunkan saya mulai jam 2 malam. Isyaratnya biasanya Eza bangun,
entah pengen minum, pengen pipis dan lain-lain. Tapi dasar saya yang tak mau
rugi kekurangan waktu tidur, biasanya saya malah tidur lagi. Nanti jam 3
untungnya saya masih dibangunkan. Saya merasa dulu sebelum ada program riyadhah
hamil 40 hari ini, untuk bangun tahajud itu beraat bangetz. Seringnya saya
bablas bangun pas adzan shubuh, dan setelah itu nyesel karena ga bisa bangun
tahajud. Tapi setelah menjalani program ini, mungkin karena ada maunya juga
hehe, rasanya jadi lebih ringan dan itu pasti karena pertolongan Allah saja.
Pagi-pagi setelah rutinitas pagi
saya usai, yaitu apel bersama siswa trus menerima setoran hafalan Al-Qur’an di
masjid, saya langsung mengajak Eza jalan pake motor. Banyak siswa yang nitip
minta dibelikan sesuatu. Saya tidak merasa beban dititipin mereka, sambil
ngajak Eza jalan, saya belikan pesanan mereka. Kali ini banyak pesanan mereka
berupa kartu data internet. Biasanya saya beli di toko pulsa dekat pembensin,
ternyata kosong, akhirnya muter lagi ke Batan, alhamdulillah ada. Puas mengajak
Eza jalan-jalan, main perosotan, langsung pulang deh.
Setelah itu, saya ke sekolah untuk
urusan kepanitiaan USBN dan kesiswaan terkait lomba olimpiade bahasa Arab. Ternyata
sahabat saya minta diantar ke Pasar Modern BSD untuk transfer urusan klub
bahasa. Saya pun siap mengantar, ojeg panggilan lah pokoknya. Jika ada kebaikan
yang ada di depan mata yang bisa saya lakukan, saya takkan sia-sia kan, saya
tak tahu dari aspek apa yang dapat meringankan hisab saya di akhirat nanti. Semoga
kebaikan sekecil apapun yang saya lakukan, menjadi pemberat timbangan kebaikan
di hari akhir nanti.
Selama perjalanan, sahabat saya ini
bercerita bahwa di bulan Juli nanti, ia diminta sang kepala madrasah untuk
mendampingi siswa ke negeri sakura. Awalnya ia heran kenapa ia yang dipilih,
tapi dengan berbagai pertimbangan, akhirnya ia terima tawaran itu. Saya yang
melihat langsung kebaikan sahabat saya ini, betapa perjuangannya mendampingi
siswa siswi selama berada di sekolah berasrama, all out melayani siswa, kadang
tanpa perhitungan rela berkorban untuk siswa siswinya, ternyata dibalas Allah
dengan cara yang lebih indah. Bukan dari gaji yang nominalnya terbatas, tapi
dari bonus seperti ini yang berkali kali lipat balasannya. Sungguh Allah tak
tidur, Maha Menyaksikan kebaikan sekecil apapun. Saya takjub dengan cara Allah
membalas kebaikan hamba-Nya ini.
Maka jangan pernah lelah berbuat baik, walau kadang balasannya tak langsung kita dapatkan, walau kadang orang yang kita perlaukan baik, membalas dengan cara sebaliknya, walau kita akhirnya ditipu dengan jutaan rupiah atas kebaikan kita, percayalah Allah tidak tidurr. Balasan untuk kebaikan adalah kebaikan dan balasan keburukan adalah keburukan. Janji Allah itu pasti dan jangan berharap pada janji manusia.
Maka jangan pernah lelah berbuat baik, walau kadang balasannya tak langsung kita dapatkan, walau kadang orang yang kita perlaukan baik, membalas dengan cara sebaliknya, walau kita akhirnya ditipu dengan jutaan rupiah atas kebaikan kita, percayalah Allah tidak tidurr. Balasan untuk kebaikan adalah kebaikan dan balasan keburukan adalah keburukan. Janji Allah itu pasti dan jangan berharap pada janji manusia.
Semoga Bermanfaat
Rabu, 260417.15.20
#odopfor99days#part2#day77
#ProgramHamil40Hari#part1#day11
No comments:
Post a Comment