Tuesday, February 15, 2022

Monday, February 7, 2022

Bisnis Sukses Ala Rasulullah Saw

 


Hari Senin ini, jadwal belajar saya adalah terkait tema bisnis. Kali ini kita akan membahas tentang Bisnis Sukses ala Rasulullah Saw. Rasulullah adalah sosok yang layak untuk diteladani dalam segala bidang, baik sebagai ayah, kakek, suami, kepala negara dan juga sebagai pengusaha. Maka sudah seharusnya kita belajar dari Rasulullah, termasuk dalam hal berbisnis ini.

Ada 3 video yang saya jadikan referensi dalam tulisan kali ini

Video pertama adalah dari Dewa Eka Prayoga, seperti yang tercantum diatas .

Berikut catatan penting dari videonya.

Sunday, February 6, 2022

Liburan ke Pulau Tidung

 

Sirah Nabawiyah: Peta Usia Nabi

 


Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang kajian Sirah Nabawiyah, terkait dengan Peta usia Nabi. Sebelum membahas peta usia nabi, kita akan sedikit menjelaskan tentang kondisi masyarakat Arab sebelum Nabi Muhammad diutus.

Keadaan masyarakat Arab sebelum Nabi Muhammad diutus, sangat sangat bobrok. Al-Qur’an menyebutkan masa itu adalah masa Jahiliyah. Dari sisi geografis, jazirah Arab saat itu adalah padang pasir tandus, tak menarik bagi negara manapun untuk menjajahnya. Suku Quraisy banyak yang tak bisa membaca dan menulis, tapi mereka sangat pandai dalam mengubah syair, puisi dan sajak.

Ada 3 kondisi masyarakat Arab saat itu yang disebut Al-Quran sebagai masa Jahil

1.      Sejarah adalah sunnatullah yang berulang, biasanya zaman yang kosong dari masa kenabian, maka akan bergerak pada masyarakat yang jahiliyah dari sisi akidah. Menyembah berhala, matahari dan lain-lain.

2.      Jahiliyah dalam surat al Maidah ayat 50 berikut

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?

 

Kajian Kitab Al Hikam : Hikmah #1

 

Wednesday, February 2, 2022

Tirakat dalam Mendidik Anak

 


Secara bahasa, “tirakat” berasal dari kata bahasa Arab yaitu thariqah yang artinya jalan. Istilah “tirakat” secara istilah adalah latihan ibadah dalam rangka memerangi hawa nafsu untuk mencapai satu tujuan. Tirakat biasa dilakukan oleh seseorang yang memiliki haajat atau keinginan. Tradisi tirakat banyak dilakukan orang Jawa, baik dilakukan dengan puasa, tahajud, berdoa, dzikir dan lain lain. Contohnya adalah yang dilakukan KH Arwani Amran, pengasuh pondok pesantren Tahfidz Qur’an di Kudus. Dalam usaha untuk menghafal Al-Qur’an, Kyai Arwani menjalani tirakat datang satu jam lebih awal sebelum masa setor hafalan. Dengan cara itulah, Kyai Arwani diberikan kemudahan dan berkah dalam menghafal. Dan kini, pesantren tahfidz Quran yang digagasnya, berkembang pesat.

Praktek tiirakat sebenarnya sudah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad. Rasulullah dan para sahabatnya banyak menghabiskan waktu sianya dengan berpuasa, dan malam harinya untuk bermunajat. Mereka sedikit makan, minum dan mengurangi jam tidurnya.

Terkait mendidik anak, mungkin kita sering mendengar bagaimana orangtua zaman dahulu sering melakukan tirakat, demi kesuksesan anak anaknya. Jika kita amati orangtua zaman dahulu, dengan berbagai keterbatasan, tidak banyak pengetahuan parenting/pengasuhan yang dimilikinya, tapi ternyata anak cucunya banyak yang sukses dunia akhirat. Tentu faktor penyebabnya banyak, tapi mayoritas para orangtua ini, sangat ikhlas dan berjuang keras mendoakan anak anaknya.

Bandingkan dengan kondisi kita sebagai orangtua. Dengan adanya tsunami informasi tentang berbagai teori parenting, sampai kita bingung sendiri harus menentukan yang mana, tapi hasilnya tetap biasa saja. Kita rajin ikut webinar berbagai seminar parenting, baca buku dan berguru pada berbagai narasumber, tapi kita lupa bekal khusus yang ada dalam diri setiap orangtua dimanapun, yaitu kecintaan/keikhlasan dalam mendoakan anak anaknya.

Ada beberapa alternatif cara/tirakat yang dilakukan para orangtua, diantaranya :

1.      Memastikan harta yang halal saja yang masuk dalam perut anggota keluarga.

2.      Puasa hari kelahiran anak, walaupun hanya sebulan sekali

3.      Menjaga lisan

4.      Setiap memasak, bisa diiringi dengan banyak membaca basmalah, shalawat dan dzikir lain

5.      Tahajud

6.      Banyak sedekah

7.      Membaca Al-Qur’an

Dan masih banyak lagi alternatif yang bisa dilakukan para orangtua, selain tentu saja mencari ilmunya.

Saya jadi ingat, almarhumah ibu saya banyak sekali melakukan tirakat untuk kesuksesan dan kebaikan anak anaknya, diantaranya merutinkan tadarus setiap hari, sedekah ke berbagai pesantren dan guru ngaji, tahajud setiap hari, mendoakan dan menyebutkan anaknya satu persatu satu, dengan doa yang berbeda beda dan mungkin masih banyak amalan baik beliau yang tersembunyi. Semoga Allah memberi balasan yang lebih baik untuk setiap kebaikan yang dilakukannya. Aamiin

 

Tuesday, February 1, 2022

Fiqh Shalat

 


Hari Selasa ini, jadwal belajarnya adalah tentang Fiqh. Kali ini kita akan belajar tentang Fiqh Shalat. Banyak sekali bahasan tentang Fiqh Shalat ini, tentu tak bisa semua dibahas disini, karena ada berjilid jilid buku yang membahas tentang Fiqh Shalat. Kita hanya akan membahas pengantarnya saja, terkait hal yang inti tentang shalat yaitu Syarat sah Shalat, syarat wajib shalat, Rukun shalat dan hal yang membatalkan shalat.

Mengapa pembahasan shalat ini penting? Karena shalat ini adalah tiang agama, jika tiangnya tegak maka bangunan akan tetap berdiri. Jika tiangnya roboh, maka bangunan pun akan hancur. Dan shalat adalah hal pertama yang akan ditanya saat hari perhitungan amal nanti. Shalat yang diterima adalah shalat yang akan menyelamatkan kita dari siksa neraka. Apa kriteria shalat yang diterima? Yuk lanjut ...

Ciri shalat yang diterima adalah yang memenuhi syarat syarat:

1.      Terpenuhinya syarat sah shalat

2.      Rukun shalat tertunaikan

3.      Terbebas dari hal yang membatalkan shalat

Kita akan uraikan poin-poin tersebut satu persatu

Syarat sah shalat:

Postingan Favorit