Thursday, October 26, 2017

Membayar Rasa Bersalah



Sudah sekian lama saya tak menulis di blog, selain karena sibuk mengurus administrasi Koperasi IIP yang akan segera berdiri, juga karena sepertinya saya mulai jenuh dengan berbagai rutinitas yang ada. Maka selain sibuk wara wiri ke notaris dan kemenkop, sempet sempetnya juga saya menonton drama korea jaman jadul. Ini juga yang membuat saya tidak pede melanjutkan program hamil. Masa sedang program hamil dengan ibadah 40 hari, harus ternodai dengan nonton drama korea.

Akhirnya menulis blog pun terabaikan. Ada rasa bersalah yang menghantui jiwa saat selesai menonton drama korea. Terhibur, iya. Saya merasa inilah cara saya menjaga kewarasan saat kejenuhan melanda. Rasanya kalau sudah menonton drama korea yang lucu, pikiran menjadi fresh dan banyak pelajaran kehidupan yang didapat. Tapi ya itu, setelahnya akan merasa bersalah, karena idealnya saya menjaga seluruh panca indera saat menetapkan program hamil 40 hari dengan ibadah.

Maka biasanya saya “membayarnya” dengan banyak melakukan aktivitas sosial. Berikut adalah sebagian kecil dari aktivitas sosial saya:

Monday, October 2, 2017

Tahajud yang Dikalahkan Kelelahan



Hari Ahad kemarin, saya menikmati sekali waktu libur saya. Pagi-pagi, saya dilulur dengan memanggil tukang pijit yang juga bisa luluran. Setelah itu lanjut jalan-jalan ma Eza dan suami ke Pameran Puspitek, lanjut ke ITC. Dhuhur sudah tiba lagi di rumah. Shalat dhuhurnya saya lakukan berjamaah ma suami di rumah, karena tiba di rumah, setelah jamaah shalat berjamaah di masjid bubar.

Siangnya, sahabat lama saya yang sedang menengok anaknya di pesantren di Parung, main ke rumah. Kami ngobrol bersama, makan bareng, hingga waktu ashar tiba. Karena melayani tamu, shalat ashar saya lakukan di rumah, sesaat setelah sahabat saya pamitan pulang, berjamaah dengan mba pengasuh. Ngobrol ngalor ngidul dengan sahabat saya ini, membuat saya sadar lagi, ada banyak hal yang harus lebih saya syukuri dibanding saya keluhkan.

Shalat magrib, Isya dan Shubuh, lebih mudah saya lakukan di masjid, karena bertepatan dengan jam kerja saya. Hanya saja, saya tak sempat untuk shalat tahajud. Eza bangun jam 2, minta minum dan menanyakan papanya. Jam 4 saya juga bangun mendengar murattal nyala di masjid, tapi saya malah tidur lagi. Menyesal sekali saat terbangun kembali, sudah adzan shubuh.

Kelas Public Speaking Bersama Muchlis Anwar



Hari Sabtu kemarin, saya mengikuti Kelas Publik Speaking yang diadakan gratis oleh sang master, Pa Muchlis Anwar. Lokasi acara yang bertempat di Communicasting Academy, Pondok Indah ini, lumayan jauh dari Serpong, tapi tetap saya tempuh dengan menggunakan motor.

Dini harinya, saya ngantuk sekali. Efek kelelahan setelah playdate Eza ke Tanjung Priuk, rasanya saya ingin bermanja manja di kasur. Tapi godaan setan ini berhasil saya kalahkan, karena dibantu oleh Eza yang menangis karena ingin pipis. Akhirnya saya bangun karena tak mau menyia-nyiakan pertolongan Allah yang sudah membangunkan saya. Saya pun shalat shubuh berjamaah di masjid, walaupun hari libur, rejeki berdekatan dengan masjid yang selama 5 waktu mengadakan shalat berjamaah, tak boleh saya sia-siakan. Kemarin, saat di Tanjung Priuk, saya terlewat shalat dhuhur berjamaah karena nyaris tak ada orang yang shalat di mushala pelabuhan, padahal waktu dhuhur sudah datang. Maka saat tiba di rumah, barulah saya sadar, ada banyak nikmat yang harus saya syukuri dibanding hanya urusan pekerjaan.

Kembali ke kelas Public Speaking, alasan saya ingin mengikuti kelas ini adalah karena saya harus memantaskan diri, ke depan saya punya banyak agenda yang mewajibkan saya untuk tampil di depan umum, diantaranya momen presentasi sebagai ketua KIPMA (Koperasi Ibu Profesional Mandiri) dan calon tour guide untuk umroh. Maka walaupun suami tak terlalu mengijinkan berangkat, saya tetap pergi sambil berdoa kencang supaya saya tetap selamat sampai tujuan. Sebenarnya sudah mulai agak pusing, karena masih kurang istirahat, tapi saya paksakan, dengan beberapa kali berhenti untuk sarapan dan beli cas an hape.

Postingan Favorit