Thursday, March 5, 2020

EMPAT KISAH MENARIK TENTANG MUSLIM DAN MUMIN


Saya mengutip seluruh tulisan ini dari pengantar Buku berjudul “MINHAJ: Berislam dari Ritual hingga Intelektual” karya Hamid Fahmy Zarkasyi” agar tidak mengurangi esensi maknanya. Berikut isi pendahuluan buku ini yang sangat menarik ...

 

Ada 4 kisah menarik dalam perjalanan keberagamaan umat Islam yang perlu mendapat perhatian, kepedulian, keprihatinan dan sekaligus jawaban para pakar. Empat kisah tersebut terjadi di 4 tempat yang berbda dan pada waktu yang berbeda pula, tapi bermuara pada suatu masalah yang sama.

Kisah pertama terjadi pada tahun 1884 ketika Syaikh Muhammad Abduh berkesempatan mengunjungi Kota Paris Perancis. Pada waktu itu Paris telah menjadi kota yang teratus rapi, indah dan bersih. Penduduknya memiliki etos kerja tinggi alias pekerja keras, ramah terhadap tamu, bersahabat dan negaranya berkembang maju, bersih dan teratur.

Dari kunjungan ke Paris, Muhammad Abduh berkesimpulan atas performa kota itu dan membandingkannya dengan di Arab:

رأيتُ الإسلام ولم ارَ مسلما ورأيتُ المسلكين في العرب ولم ار إسلاما

“ Aku melihat Islam –di paris- tapi aku tidak melihat Muslim, dan aku melihat Muslim di Arab tapi tak melihat Islam.” 

Apa yang dimaksud oleh Muhammad sederhana, tapi di balik itu terdapat masalah kompleks. Nampaknya, Abduh melihat bahwa amalan-amalan yang seharusnya dilakukan oleh umat Islam justru dilaksanakan oleh masyarakat Barat. Orang-orang Barat, misalnya, benar-benar menjaga kebersihan kotanya. Sementara, orang-orang Islam di negara-negara Islam pada waktu itu masih jorok dan tidak menjaga kebersihan, padahal kebersihan adalah sebagian dari Iman.

Contoh lain, orang-orang Barat adalah pekerja keras karena etos kerjanya tinggi. Sementara, etos kerja Muslim di negara-negara Islam rendah. Padahal, dalam Islam, -misalnya- derajat profesi saudagar yang jujur sangat tinggi serta orang Muslim yang kaya dan kuat lebih disukai daripada yang lemah dan miskin.

Postingan Favorit