Setelah sesi bakti sosial di sore
hari, agenda berikutnya adalah buka puasa bareng. Dengan menu seadanya, semua
siswa dan siswi menikmati makanan yang telah disediakan. Suasananya khidmat
walo tetap rame karena jumlah siswa nya sekitar 300 orang lebih. Setelah itu
mereka sholat magrib dan shalat tarawih.
Usai sholat tarawih, ada sesi
sharing alumni dari sepasang pengantin (lama) Andam Deatama Defino dan Halida
Umi Balkis yang mengambil tema, Menjadi Insan Cendekia. Ada 3 hal besar yang
menjadi ilustrasi materi ini yaitu Self Competences, Humnaity &
Spirituality. Self Competences terkait dengan tugas dan bekal sebagai khalifah
yaitu knowledge dan character. Humanity adalah hablum minan nas yang menyoroti relasi murid dengan guru. Sementara spirituality
terkait dengan visi hidup, menjadikan shalat sebagai kebutuhan dan kembali pada
Al-Qur’an.
Pada sesi tanya jawab, alih-alih
menanyakan materi, malah ada yang bertanya perjalanan mereka menuju pernikahan,
dari koordinator kegiatan ko bisa menjadi koordinator rumah tangga, heboh lah
tuh suasana malam di masjid Adz-Dzikra Sentul. Untunglah tips dari kakak alumni
keren banget yaitu jadikan shalat dan sabar sebagai penolong serta datangi
Allah untuk memudahkan segala urusan. Semoga pada semangat untuk mendekat pada
Sang Maha Pencipta, bukan malah mendekati sang makhluk yang disukai. Acara yang
seru ini baru berakhir pukul 22.30. Dilanjutkan dengan istirahat malam untuk
mempersiapkan esok hari..
Esoknya setelah sahur dan
berkegiatan pagi seperti mandi dan lain-lain, sesi terakhir diisi oleh Ridwan
Mukri, yang mengambil tema, Membangun Generasi Indonesia yang Fathonah, Amanah,
Shiddiq dan Tabligh (FAST)”. Ridwan Mukri ini mantan trainer EQ yang menemukan
teori baru berdasarkan sifat mulia yang dimiliki Rasulullah yaitu yang
disingkat FAST.
Menariknya, di sesi ini, kami para peserta
diminta mengisi test kepribadian berdasarkan standar FAST. Tes ini secara
sederhana dapat menggambarkam kepribadian kita mana yang lebih dominannya,
apakah Fathonah nya, siddiq, amanah atau tabligh nya. Saya iseng-iseng
mengikuti tes ini bareng siswa, dan alangkah kagetnya saya bahwa ternyata saya
yang paling dominan adalah tablligh nya atau komunikasinya. Padahal saya
merasa aspek komunikasi ini tantangan nya lumayan tidak ringan, tapi ternyata
disitu saya lebih dominan tablighnya dibanding karakter lainnya. Baiklah semoga
menjadi bahan renungan dan pemikiran tersendiri untuk menentukan langkah ke
depannya.
Setelah sesi ini berakhir pukul 11
siang, acara dilanjutkan dengan penutupan oleh ketua panitia kegiatan tadabur
sosial ini. Dan setelah itu, kami pun meninggalkan lokasi masjid Adzikra Sentul
untuk kembali ke kampus kami tercinta, MAN Insan Cendekia Serpong. Alhamdulillah
perjalanan lancar dan tiba di kampus pukul 1 siang. Semoga para siswa mendapat
pencerahan dan bergerak menuju lebih baik. Aamiin
Semoga Bermanfaat
Selasa, 060617.23.10
#odopfor99days#semester2#day25