Pada sesi kedua yaitu jam satu
siang, para siswa mendapat pencerahan dari yayasan kita dan buah hati yang
biasanya concern ke pendidikan seks untuk remaja, kali ini pembahasannya
tentang Etika Berselancar di Sosial Media. Seru dan menarik sekali, karena membahas
tema keseharian mereka sebagai remaja. Pembahasan pun sangat ilmiah karena
menggunakan istilah yang biasa digunakan dalam dunia sains.
Para remaja saat mengakses media
sosial, biasanya menjadi ajang menumpahkan kekesalan atau mencari kesenangan. Banyak
pula remaja yang akhirnya mengenal pornografi melalui media sosial. Ada beberapa
istilah terkait yang dibahas seperti testosteron adalah hormon seks berkaitan
dengan hasrat seksual agresi dan dominan, norepinefrin ini berfungsi
meningkatkan memori akan hal-hal kecil dan membekaskan pengalaman di otak,
meningkatkan energi dengan melepaskan adrenalin dan menjadi mental model,
Dopamin ini merupakan zat bahagia, membuat orang fokus dan menjadi
ketergantungan, Serotenin yang menimbulkan kepuasan dan ketenangan. Dopamin yang
berlebih akan mengakibatkan kecanduan.
Apa yang harus dilakukan para
remaja? Ada 7 tips yang disampaikan Hilman Al Madani, sang narasumber dari
yayasan kita dan buah hati, yaitu
1. Bijaklah
dengan media
2.
Think
before posting, hati-hati saat memposting sesuatu
3.
Stop
or use, jika tak bermanfaat, tak usah mengakses, jika ada yang penting,
akseslah
4.
Kebanyakn
sharing tanpa saring, bukan gaya malah bahaya
5.
Report
or block, ini terkait fitur di facebook yang bisa melaporkan atau memblok akun
seseorang yang tak kita sukai
6.
Manfaatkan
media secara positif seperti untuk jualan online atau kampanye sosial yang
positif
7.
Jaga
tangan, jaga mata
Seru sekali pembahasannya, jam siang
yang seharusnya membuat ngantuk, malah pada antusias menyimak, sesi pertanyaan
pun dipenuhi antusiasme para remaja yang ingin tahu berbagai hal. Adzan ashar
menjadi penanda berakhirnya sesi ini.
Setelah shalat ashar, acara
dilanjutkan dengan bakti sosial. Pihak Adzikra mendatangkan beberapa orang dari
warga masyarakat sekitar yang kami minta untuk dihadirkan di masjid, lalu siswa
secara berkelompok ngobrol dengan salah satu warga yang diundang, dan
memberikan bingkisan sederhana untuk warga tersebut.
Diharapkan interaksi
dengan warga masyarakat sekitar turut menanamkan rasa empati sosial sehingga
mereka tumbuh menjadi siswa yang bukan hanya cerdas secara intelektual dan
spiritual saja, tapi secara sosial juga memiliki kepedulian sosial untuk
berbuat sesuatu pada lingkungan terdekatnya. Aamin
Semoga Bermanfaat
Senin, 050617.23.10
#odopfor99days#semester2#day24
No comments:
Post a Comment