Friday, June 2, 2017

Balada Kartu Kredit Saat Belanja Bingkisan Lebaran



Setiap tahun, tradisi di koperasi sekolah tempat saya bertugas adalah memberikan bingkisan lebaran untuk para anggotanya. Tahun kemarin dan tahun ini, karena saya diamanahkan menjadi pengurus, maka tugas saya dan teman-teman pengurus lah mencarikan bingkisan lebaran ini. Beberapa hari jelang Ramadhan, kami sudah saling bertukar informasi mengenai harga beberapa produk yang diunggulkan menjadi bingkisan lebaran, perbandingan harga dari beberapa toko retail, turut mewarnai perbincangan seru di grup pengurus.

Kemarin hari Senin, akhirnya saya bersama teman dan karyawan koperasi, berbelanja untuk mencari bingkisan lebaran di salah satu pusat perbelanjaan. Rencananya, saya memakai kartu kredit teman saya dan tidak membawa uang cash banyak. Sebelumnya, saya juga sudah memesan item barang pada salah satu karyawan yang beberapa hari yang lalu sempat survei ke koperasi. Jadi saat kami tiba disana, barang sudah siap, hanya tinggal menunggu satu item barang, jadi berharap tak menyita banyak waktu.

Singkat cerita saat semua barang sudah siap, kami pun transaksi di kasir. Total belanjaan kami saat itu, diatas 10 juta. Dengan pedenya, saya serahkan kartu kredit teman saya kepada kasir untuk membayar belanjaan saya. Ternyata menurut kasirnya jenis kartu kredit teman saya ini, tak diterima untuk transaksi disitu. Mulailah hati saya deg degan karena memang saya tak banyak membawa uang cash. Lalu saya sodorkan kartu kredit saya dari bank tertentu, seharusnya diterima, tapi ternyata kartu saya sudah expired bulan April lalu dan saya lupa mengecek jadi baru tau kalo expirednya sebulan lalu. Mulailah saya deg-degan harus membayar pakai apa.


Saya memang sudah meniatkan diri untuk meminimalisir penggunaan kartu kredit yang memang unsur ribanya sangat tinggi. Ternyata niat saya ini sebenarnya didukung semesta, saya tak diizinkan untuk bertransaksi ribawi di bulan suci ini. Lalu saya minta ijin pada kasir untuk ke ATM, walau saya tak yakin jumlahnya ada di beberapa ATM saya. Semua jenis ATM saya sudah saya kuras habis, tapi ternyata masih kurang untuk membayar semua belanjaan saya, saya bingung saat keluar ATM, lalu saya samperin karyawan saya, sambil bertanya, “Bawa uang cash 2,5 juta ga?”, dan ALHAMDULILLAH dia membawa uang cash yang cukup untuk menambah kekurangan uang cash untuk membayar. Coba kalau karyawan saya tak membawa uang cash, betapa malunya saya karena barang sudah dihitung tapi ternyata saya tak bisa membayarnya. Sungguh memalukan. Saya tak menyangka kejadiannya akan seperti ini.

Hikmah dari kejadian hari ini adalah jangan terlalu yakin dengan rencana diri sendiri yang sepertinya sudah matang, selalu siapkan rencana cadangan. Dan jangan pernah berdoa jika tak siap untuk dikabulkan. Saat saya berdoa untuk diselamatkan dari transaksi ribawi, ternyata jalan pengabulannya seperti ini. Sedikit saja niat saya menyimpang dan coba-coba berbuat yang bertentangan dengan doa yang saya panjatkan sendiri, maka bersiaplah dengan resikonya. Dan ingatlah, pertolongan Allah selalu datang saat kita sudah memasrahkan semua urusan pada-Nya. Saat saya bingung karena uang cash tak cukup untuk membayar belanjaan, pertolongan Allah datang pada tangan karyawan saya yang membawa uang sesuai dengan uang yang saya butuhkan. Terima kasih Allah untuk kejadian hari ini yang sempat membuat saya deg-degan tak karuan, tapi berujung indah karena datangnya pertolongan dari Mu. Alhamdulillah

Semoga Bermanfaat

Jumat, 020617.22.15
#odopfor99days#semester2#day18

#ProgramHamil40Hari#part2#day16

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit