Thursday, May 31, 2018

AL ZAYYAN HARI 15 : RAMADHAN DAN AL-QUR’AN : PERBEDAAN ANZALA (أنزل) DAN NAZZALA (نزل)



Al-Qur’an adalah kitab suci yang memiliki banyak fungsi. Selain sebagai petunjuk, obat, ia juga adalah sumber ilmu, terutama terkait kehebatan dan kekayaan bahasa Arab yang tak pernah habis  dan usang untuk dikaji dan dipelajari. Kata-kata yang digunakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an sangat detail dan teliti. Setiap jenis kata, walaupun artinya sama, tapi pasti mengandung makna yang berbeda. Tidak mungkin dua jenis kata digunakan jika memiliki makna sama. Inilah yang membuat Al-Qur’an menjadi mujizat hingga akhir zaman, karena selalu ada temuan baru dalam setiap ayatnya.

Seperti saat membicarakan turunnya Al-Qur’an, ada 3 kata yang biasanya digunakan yaitu nazzala (نزل) / menurunkan, anzala (أنزل) / menurunkan dan unzila (أٌنزل) / diturunkan. Anzala dan unzila memiliki bentuk yang sama, hanya yang satu aktif (menurunkan), dan yang lainnya pasif / diturunkan. Mari kita cermati penggunaan ketiga kata tersebut dalam ayat-ayat Al-Qur’an.

Dalam kitab Mu’jam Mufahras Li Alfazh Al Qur’an, kata nazzala disebutkan sebanyak 12 kali yaitu dalam surat al Baqarah ayat 176, Ali Imran ayat 3, an-Nisa ayat 136 dan 140, al-A’raf ayat 71 dan 196, al-Furqan ayat 1, al-‘ankabut ayat 63, az-Zumar ayat 23, az-Zukhruf ayat 11, Muhammad ayat 26 dan al-Mulk ayat 9.

Sementara kata anzala disebutkan sebanyak 63 kali, belum termasuk yang digabung dengan dhamir atau kata gantinya, seperti anzalnaa (أنزلنا) yang disebutkan sebanyak 40 kali dan anzalnaahu sebanyak 14 kali, sedangkan kata unzila disebutkan sebanyak 49 kali, belum termasuk yang digabung dengan kata gantinya.

Kita akan membahas sedikit saja ayat-ayat tersebut, untuk melihat perbedaannya.

Dalam surat Ali Imran ayat 3 yang berbunyi :

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالإنْجِيلَ

Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.  

Kata yang digunakan dalam ayat tersebut ada 2 yaitu nazzala saat menjelaskan turunnya Al-Qur’an, dan anzala saat berbicara turunnya kitab Taurat dan Injil. Jika diterjemahkan, artinya sama-sama “menurunkan”, tapi sebenarnya maknanya agak berbeda.

Menurut kaidah ilmu sharf (morfologi), kata dasarnya adalah nazala artinya adalah turun, kata ini tak membutuhkan objek, lalu turunannya adalah nazzala yang mengisyaratkan litaktsir yaitu menunjukkan peristiwa yang terjadi secara berulang ulang.

Beberapa ulama berpendapat, bahwa kata nazzala biasanya digunakan untuk menjelaskan proses turunnya Al-Qur’an yang diturunkan secara berangsur-angsur. Sementara kata anzala digunakan untuk menjelaskan diturunkannya secara sekaligus. Dalam ayat tersebut, terlihat perbedaannya bahwa kitab Taurat dan Injil diturunkan secara sekaligus, isyaratnya adalah dengan menggunakan kata anzala, sementara Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur yang terlihat dari penggunaan kata nazzala.

Tetapi kata anzala ternyata digunakan juga saat menjelaskan tentang diturunkannya Al-Qur’an seperti yang terdapat dalam surat al-Qadr ayat 1 berikut :

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan.
Ada juga yang mengungkapkan bahwa kata anzala digunakan jika terkait dengan waktu dan tempat tertentu, sedangkan kata nazzala tidak dikaitkan dengan waktu. Ayat lain yang menjelaskan hal tersebut, salah satunya adalah pada surat al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Pada ayat tersebut, kata kerja yang menunjukkan diturunkannya Al-Qur’an menggunakan kata kerja pasif unzila (أنزل) yang dikaitkan dengan waktu turunnya Al-Qur’an pada bulan Ramadhan.  Sebagaimana yang dijelaskan diatas, kata anzala digunakan saat menjelaskan kitab yang diturunkan secara sekaligus. Jadi, Al-Qur’an turun pada bulan Ramadhan ini secara sekaligus. Hal ini berkaitan dengan tahapan diturunkannya Al-Qur’an.

Ada 3 tahap turunnya Al-Qur’an yaitu:
1.             Tahap pertama yaitu Al-Qur’an ditempatkan atau diturunkan di lauh mahfuzh yaitu suatu tempat gaib yang tak bisa diketahui secara pasti. Hal ini dijelaskan dalam surat al-Buruuj ayat 21-22
بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيدٌ   فِي لَوْحٍ مَحْفُوظٍ
Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur'an yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauhmahfuz.

Ayat tersebut menggunakan kata anzala yang berarti bahwa proses pertama ini diturunkan secara sekaligus.
2.             Tahap kedua yaitu Al-Qur’an turun dari lauh mahfuzh ke Baitul Izzah di langit dunia. Hal ini dijelaskan dalam surat ad-Dukhan ayat 3, al Qadr ayat 1 dan al-Baqarah ayat 185.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. (ad-Dukhan ayat 3)

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan.
(al-Qadr ayat 1)
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an (al-Baqarah ayat 185)

Ketiga ayat tersebut menunjukkan bahwa Al-Qur’an diturunkan secara sekaligus pada satu malam di bulan Ramadhan yaitu pada lailatul Qadar yang disifati dengan lailah mubarakah (malam yang diberkahi).
3.             Tahap ketiga yaitu Al-Qur’an turun dari baitul izzah di langit dunia, langsung kepada Nabi Muhammad Saw secara berangsur-angsur. Hal ini dijelaskan oleh hadits berikut:

انزل القران جملة واحدة إلى سماء الدنيا في ليلة القدر ثم أنزل بعد ذلك في عشرين سنة وقرأ (وقرأنا فرقناه لتقرأه على الناس على مكث)

“Al-Qur’an diturunkan sekaligus ke langit dunia pada lailatul qadar, kemudian setelah itu diturunkan kepada Rasul selama 20 tahun, dan ia membaca surat al-Isra ayat 106”
(HR an-Nasai, as-Sunan al-Kubra, VI: 421 no hadits 11.372)

Proses turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad, dilakukan secara bertahap selama di Mekah (12 tahun 5 bulan 13 hari) dan Madinah (9 tahun 9 bulan 9 hari).

Demikianlah perbedaan penggunaan kata nazzala dan anzala terkait dengan proses turunnya Al-Qur’an, dimana kata nazzala biasanya digunakan saat menjelaskan tentang diturunkannya Al-Qur’an pada tahap ketiga yaitu secara berangsur angsur kepada Nabi Muhammad Saw. Sementara kata anzala digunakan saat menjelaskan proses turunnya Al-Qur’an pada tahap pertama (lauh mahfuzh) dan kedua (baitul izzah).

Wallahu’alam
Dari berbagai sumber

Semoga bermanfaat

Wassalam
Serpong, Kamis, 31 Mei 2018 / 15 Ramadhan 1439 H, 19.00

#KolaborasiZaiNovi
#ProyekRamadhanAlZayyan
#AlZayyanHari15
#Karya5TahunPernikahan
#SerunyaBelajarBahasaArab

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit