Thursday, June 15, 2017

Pohon Literasi Day 8 : Saat Kantuk Harus Berhadapan dengan Anak yang Minta Dibacakan



Sejak si mba yang ngasuh Eza mudik seminggu yang lalu, semua pekerjaan rumah praktis saya ambil alih. Alhamdulillah dibantu mamah yang menjaga Eza dan masak, jadi pekerjaan jauh lebih ringan. Tapi tetap saja, berbagai peran publik dan domestik yang harus saya jalankan, membuat jam istirahat saya berkurang. Setelah subuh, saya langsung beres-beres rumah, setelah itu bekerja. Siangnya kembali urusan organisasi dan koperasi menunggu untuk diselesaikan.

Untuk waktu membaca saya sendiri, saya harus mencari waktu khusus untuk membaca, saking padatnya jadwal dan pekerjaan yang harus diselesaikan. Kemarin malam, saya sempatkan membaca diatas jam 12 malam karena sudah tidur saat ngelonin Eza walau hanya dua jam. Setelah itu saya bereskan berbagai kerjaan organisasi dan koperasi dan ternyata tak terasa, waktu sudah menunjukkan waktu sahur.

Esoknya, mata saya terasa perih, mungkin karena kurang tidur. Agenda saya untuk memberikan stimulasi membaca untuk Eza juga, banyak keteteran. Siang hari, Eza lebih suka bermain dengan teman-temannya dibanding membaca. Mungkin karena orang tuanya (saya dan suami) juga jarang memberikan teladan untuk lebih banyak interaksi dengan buku. Saya dan suami memang sering bawa laptop, saya lebih banyak mengerjakan tugas koperasi dan organisasi sementara suami lebih sering download media pembelajaran dan mendengarkan berbagai ceramah. Suami saya lebih senang belajar melalui media audio dibanding membaca buku.

Semalam, saat saya ngelonin Eza, rasanya badan saya sudah remuk, mata saya sudah menuju terpejam, tiba-tiba Eza minta dibacakan buku. Wah anugerah sebenarnya, tapi Eza tuh kalau sudah minta dibacakan, bukunya ga pernah mau ganti. Paling buku Dusty si pesawat pembalap, dan buku ikan Nabi Yunus. Rasanya sudah bosan mulut ini membacakan puluhan kali buku yang sama, tapi herannya Eza tak pernah bosan dibacakan buku yang sama. Saya juga mendapat cerita dari para peserta bunda sayang, bahwa anaknya juga minta dibacakan buku yang sama puluhan kali dan ga mau ganti buku yang lain. Sama ternyata tantangannya.


Saat Eza minta dibacakan buku sementara mata saya tak bisa diajak kompromi, disitulah saya merasa sedih. Saat badan yang remuk redam tak berdaya harus berhadapan dengan Eza yang antusias minta dibacakan. Akhirnya saya coba paksakan membuka mata, sambil tak lupa mengabadikan momen yang mungkin tak datang tiap hari. Begitulah perjuangan seorang ibu, anak tak harus faham kelelahan kita, antusiasme membacanya jangan sampai dibunuh gara-gara keegoisan kita yang berurusan dengan masalah ngantuk. Beginilah pose Eza saat minta dibacakan buku kisah ikan Nabi Yunus, ia tak mau wajahnya kelihatan malah menutupi wajahnya dengan buku ikan.



Semoga Bermanfaat

Kamis, 150617.09.45
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#Day8
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

#odopfor99days#semester2#day33

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit