Saturday, June 17, 2017

Pohon Literasi Day 10 : Wisata Al-Qur’an



Kali ini giliran si bunda yang membaca buku yang biasanya baru punya waktu tengah malam, saat yang lain sudah tidur. Buku yang dipilih untuk dibaca pada hari ke-21 puasa di bulan Ramadhan 1438 H ini adalah buku Wisata Al-Qur’an karya Ja’far Subhani.

Buku ini berisi tentang perumpamaan-perumpamaan (mitsal) yang digunakan beberapa ayat Al-Qur’an untuk menjelaskan suatu makna. Banyak perumpamaan yang menarik yang digunakan Al-Qur’an untuk mengemas suatu ayat sehingga maknanya lebih mendalam dan kemasannya sangat apik dan cantik.

Contohnya adalah dalam surat Ali Imran ayat 59-60 yang berbunyi:

إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلا تَكُنْ مِنَ الْمُمْتَرِينَ

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.
(Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.

Pada ayat tersebut, penciptaan Isa menggunakan perumpamaan penciptaan Adam. Hal ini untuk menjelaskan bahwa Isa adalah manusia, bukan Tuhan seperti sangkaan kaum nasrani. Keduanya sama-sama adalah seorang manusia tanpa ayah. Perumpaan dalam ayat ini disebut tasybih gharib bil gharib (penyerupaan yang kangka dengan yang lebih langka), agar lebih meyakinkan bagi pendebat dan lebih memastikan lagi bagi yang meragukan. (halaman 169)

Ada fenomena menarik pada kata “kun fayakun” pada ayat diatas. Kata fayakun adalah kata kerja jenis masa kini sementara penciptaan Adam dan Isa adalah sudah terjadi. Seharusnya kata kerja yang digunakan adalah bentuk lampau, bukan bentuk saat ini. Ternyata disinilah sisi menariknya, bahwa meletakkan kata kerja masa kini (fi’il mudhari) di tempat kata kerja bentuk lampau (fiil madhi) itu adalah dibolehkan untuk menegaskan bahwa penciptaan Adam itu adalah perkara yang terjadi secara bertahap, bukan secara langsung.

Ah saya rindu baca buku-buku yang menjelaskan kemujizatan bahasa Al-Quran. Dulu sebelum menikah, saya rutin menulis keunikan dan keindahan bahasa Arab dalam ayat-ayat Al-Qur’an di blog. Tujuannya sih memaksa saya untuk belajar, karena kalau ga dituntut dan ga dipaksa, biasanya ga menyempatkan diri untuk membaca.

Semoga tantangan game level 5 ini membuat saya, Eza dan suami menjadi semangat membaca untuk membuat pohon literasi kami lebat  dengan berbagai buku yang menghiasi rumah dan keluarga kami. Aamiin

Semoga Bermanfaat

Sabtu, 170617.10.10
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#Day10
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

#odopfor99days#semester2#day35

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit