Kali ini giliran si bunda yang
membaca buku yang biasanya baru punya waktu tengah malam, saat yang lain sudah
tidur. Buku yang dipilih untuk dibaca pada hari ke-21 puasa di bulan Ramadhan
1438 H ini adalah buku Wisata Al-Qur’an karya Ja’far Subhani.
Buku ini berisi tentang
perumpamaan-perumpamaan (mitsal) yang digunakan beberapa ayat Al-Qur’an
untuk menjelaskan suatu makna. Banyak perumpamaan yang menarik yang digunakan
Al-Qur’an untuk mengemas suatu ayat sehingga maknanya lebih mendalam dan
kemasannya sangat apik dan cantik.
Contohnya adalah dalam surat Ali
Imran ayat 59-60 yang berbunyi:
إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ
كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ الْحَقُّ
مِنْ رَبِّكَ فَلا تَكُنْ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
Sesungguhnya misal
(penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah
menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya:
"Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.
(Apa yang telah Kami
ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu
janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.
Pada ayat tersebut, penciptaan Isa menggunakan
perumpamaan penciptaan Adam. Hal ini untuk menjelaskan bahwa Isa adalah manusia,
bukan Tuhan seperti sangkaan kaum nasrani. Keduanya sama-sama adalah seorang
manusia tanpa ayah. Perumpaan dalam ayat ini disebut tasybih gharib bil
gharib (penyerupaan yang kangka dengan yang lebih langka), agar lebih
meyakinkan bagi pendebat dan lebih memastikan lagi bagi yang meragukan.
(halaman 169)
Ada fenomena menarik pada kata “kun fayakun” pada
ayat diatas. Kata fayakun adalah kata kerja jenis masa kini sementara
penciptaan Adam dan Isa adalah sudah terjadi. Seharusnya kata kerja yang
digunakan adalah bentuk lampau, bukan bentuk saat ini. Ternyata disinilah sisi
menariknya, bahwa meletakkan kata kerja masa kini (fi’il mudhari) di
tempat kata kerja bentuk lampau (fiil madhi) itu adalah dibolehkan untuk
menegaskan bahwa penciptaan Adam itu adalah perkara yang terjadi secara
bertahap, bukan secara langsung.
Ah saya rindu baca buku-buku yang menjelaskan
kemujizatan bahasa Al-Quran. Dulu sebelum menikah, saya rutin menulis keunikan
dan keindahan bahasa Arab dalam ayat-ayat Al-Qur’an di blog. Tujuannya sih
memaksa saya untuk belajar, karena kalau ga dituntut dan ga dipaksa, biasanya
ga menyempatkan diri untuk membaca.
Semoga tantangan game level 5 ini membuat saya, Eza dan
suami menjadi semangat membaca untuk membuat pohon literasi kami lebat dengan berbagai buku yang menghiasi rumah dan
keluarga kami. Aamiin
Semoga Bermanfaat
Sabtu, 170617.10.10
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#Day10
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
#odopfor99days#semester2#day35
No comments:
Post a Comment