Setelah si papa pulang dinas dari Jambi, akhirnya si papa ngajak jalan juga
di sore hari yang cerah. Alhamdulillah jalanan lancar dan tidak macet. Memang jalan-jalannya
masih seputar mall, tepatnya kami pergi ke ITC. Eza langsung menikmati area
bermain, dengan naik kuda-kudaan, kereta dan lain-lain, sementara bunda dan
papa bergantian menemani Eza bermain. Setelah itu, kami ke Carrefour untuk
membeli berbagai keperluan. Eza biasanya seneng banget dan minta naik troli
untuk didorong. Setelah itu, kami shalat magrib di area mall. Penuh sesak
ternyata tapi bersyukur karena itu menunjukkan animo umat muslim untuk shalat
pada waktunya masih tinggi.
Usai shalat, Eza baru selesai makan es krim. Saya membiasakan Eza untuk
membuang sampah pada tempatnya. Untungnya di area mall, banyak tempat sampah
yang tersedia, termasuk di depan mushalla. Saya sempat mengabadikan momen saat
Eza membuang sampah di tempatnya seperti yang terlihat dalam foto diatas. Eza
senang sekali jika diminta bergerak, kinestetiknya memang dominan.
Setelah belajar tentang teori gaya belajar, saya ingin sharing tentang ciri
anak yang memiliki gaya belahjar kinestetik. Setelah 6 hari pengamatan, saya
menyimpulkan Eza dominan di kinestetiknya, walaupun tetap visual dan auditori
nya juga harus diberikan stimulus yang terus menerus agar semua potensinya bisa
muncul dan berkembang. Dari beberapa sumber, ciri-ciri anak yang memiliki gaya
belajar kinestetik adalah :
1. Terlihat menonjol dalam kemampuan fisik (terlihat lebih kuat, lebih lincah)
daripada anak-anak seusianya.
2.
Menggunakan
sebagian/seluruh anggota tubuhnya secara aktif untuk menyatakan keinginannya
3.
Senang bergerak dan
cenderung tidak bisa diam dalam satu posisi untuk waktu yang lama.
4. Senang pada aktivitas fisik seperti memanjat, meloncat dan lain-lain.
Selain 3 gaya belajar yang selama
ini kita kenal, ternyata saya menemukan adanya type lain yaitu type belajar
verbal. Type verbal ini cenderung berbicara dan mendengar sendiri dirinya
berbicara tentang suatu informasi untuk mengingat ke dalam otaknya. Dampaknya,
pembelajar type ini tak bisa duduk manis di dalam kelas. Mereka berfikir dengan
menggunakan kata-kata daripada gambar, dan berbakat dalam berdebat.
Saat saya amati Eza bermain, ia sering bermain sendiri, ngomong
sendiri. Sebenarnya sebagian besar anak, terutama perempuan sering bermain
peran sendiri, ngobrol sendiri dan memiliki imajinasi yang unik. Kadang saya
tanya dan ladeni “skenario” nya agar daya imajinasi nya meningkat. Tapi untuk
menyimpulkan Eza memiliki gaya belajar verbal, saya belum bisa memastikan. Biarkan
Eza belajar banyak hal, eksplorasi berbagai wahana, dan memberikannya banyak
waktu untuk bermain. Sambil naik motor, sering saya perdengarkan berbagai hal
seperti angka-angka, doa-doa, surat-surat pendek dan lain-lain. Walau tidak
cepat hafal, tapi secara tak terduga di satu tempat, ia menyebutkan apa yang ia
dengar dengan sempurna. Memang otak anak itu cepat sekali menyerap. Yuk ah
lebih semangat lagi memberikan banyak stimulus yang merangsang pertumbuhan
otaknya.
Semoga Bermanfaat
Ahad, 300417.14.30
#odopfor99days#part2#day84
#tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#Day7
#KuliahBunsayIIP
No comments:
Post a Comment