Pada hari Sabtu tanggal
8 April 2017, saya mengajak Eza dan mbak nya di acara Homestay, program tahunan
sekolah kami untuk siswa kelas XI. Pembelajaran kehidupan bermasyarakat untuk
memupuk kesadaran sosial ini, rutin diadakan setiap tahun, dan tahun ini
diadakan pada tanggal 8-10 April 2017 di kampung Pesanggrahan, Purwakarta Jawa
Barat.
Mengajak anak saat
bekerja biasanya alternatif yang saya pilih supaya tak lama meninggalkan anak. Tentu
tak semua acara di tempat bekerja, saya bawa anak. Sebelum usia 2 tahun, saat
masih menyusui Eza, saya rutin mengajak Eza ke acara sekolah baik acara resmi
seperti rapat kerja, maupun yang non formal seperti homestay ini. Setelah Eza
berusia 2 tahun lebih, saya lebih selektif lagi mengajak Eza. Untuk acara
formal seperti rapat kerja, saya tak mengajak Eza, sementara untuk homestay,
saya pilih untuk mengajak Eza karena papa nya juga pergi dan rangkaian acaranya
memungkinkan saya untuk membawa Eza.
Saat berangkat naik bis,
Eza sudah senang banget. Sejak kecil, ia sudah terbiasa jalan jauh karena tiap
tahun harus mudik ke Tasik dan Kudus, ternyata ini menjadikan mental Eza kuat
saat harus mengikuti perjalanan jauh, bersyukur banget Eza jarang rewel saat
dibawa dalam perjalanan, baik saat harus menggunakan mobil, bis, kereta,
semuanya lancar jaya tanpa ada kendala yang berarti. Alhamdulillah.
Hari pertama acara
homestay, acaranya padat merayap. Siang hari, adalah keterampilan membuat
reginang dan gula aren. Sore harinya, tracking pengenalan alam sekitar lokasi
homestay. Eza tidak saya ajak karena ternyata saat mau berangkat, ia sudah
tertidur pulas karena kecapean. Hari kedua barulah saatnya Eza eksplorasi. Lokasi
yang strategis tak jauh dari air terjun, membuat si mba yang ngasuh, senang
banget ngajak Eza ke lokasi air terjun. Awalnya takut terjun ke dalam air,
lama-lama malah ga mau diajak pulang hihi. Kakak-kakak yang baik hati pun siap
membantu Eza untuk bereksplorasi dengan alam (seperti yang terlihat dalam foto diatas)
Siang harinya, acaranya
tak kalah seru, bermain bersama anak anak yang ada di sekitar lokasi dan
pembagian sembako murah. Eza sudah terbiasa bermain sendiri ataupun diajak main
sama kakak-kakak siswa. Menjelang ashar, saya ajak ke masjid. Ternyata di
masjid tersebut, ada kolam kecil untuk mencuci kaki. Eza dah mulai merayu-rayu
untuk terjun, heran juga dengan tenaga anak kecil seusia Eza. Tak ada lelah dan
bosan bermain apapun, termasuk bermain air. Saya pun ijinkan, wah dia senang
banget. Kakak-kakak siswa yang melihat, geleng-geleng kepala. Baru saja tadi
pagi bereksplorasi dengan air terjun, eh menjelang sore, main air lagi di kolam
masjid. Beginilah pose Eza sang penakluk air di kolam masjid...
Entah nanti Eza mau
menjadi apa, tugas saya sebagai orang tuanya hanya mengantarkan dan
memfasilitasi Eza untuk eksplorasi apapun yang membuatnya bisa belajar banyak
hal. Tak banyak larangan, tak juga takut untuk dia bermain kotor-kotoran,
hujan-hujanan, berharap semoga ia tumbuh menjadi sosok kuat yang senang
berpetualang dan menaklukkan alam semesta ciptaan Allah. Sehingga kelak menjadi
generasi muda yang menebar manfaat dan menjelajah berbagai belahan dunia untuk
mensyukuri karunia Allah yang Maha Luas. Aamiin
Semoga Bermanfaat
Selasa, 110417.02.10
#odopfor99days#part2#day59
No comments:
Post a Comment