Sunday, May 7, 2017

Bedah Buku Cinta Dua Kodi Bersama Asma Nadia : Menulis Adalah Berjuang



Hari ini, civitas MAN Insan Cendekia Serpong kedatangan tamu spesial, penulis best seller banyak buku, beberapa diantaranya diangkat menjadi film seperti Emak Ingin Naik Haji, Pesantren Impian, Surga yang Tak Dirindukan, Assalamualaikum Beijing dan masih banyak lagi karya karya Asma Nadia yang booming di tengah masyarakat Indonesia, maupun dunia.

Panitia I Fun (Islam is Fun) dari siswa siswi MAN Insan Cendekia Serpong berhasil mengundang Asma Nadia untuk berbagi dan menularkan semangat menulis dan berjuang. Acara yang yang dimulai pukul setengah 2 siang ini, berhasil “menampar” para hadirin yang hadir karena banyak menceritakan perjuangan orang-orang yang diberi keterbatasan tapi berhasil “mengalahkan dirinya” untuk move on dan berjuang meraih mimpi-mimpinya.

Sebelum membahas novel Cinta Dua Kodi, Asma Nadia menceritakan latar belakang mengapa dirinya menulis. Baginya, menulis bukan hanya bermodal gagasan bagus semata. Berawal dari keresahan, ia tumpahkan lewat tulisan dan akhirnya menjadi jalan perjuangannya. Ia resah mengamati banyak fenomena remaja yang galau, patah hati dan putus asa dengan berbagai kelelahan, ia resah melihat para ibu yang mengalami permasalahan rumah tangga dan semua keresahannya ia tumpahkan lewat tulisan. Ia ingin berjuang menularkan semangat move on dari semua luka, menyebarkan ide tentang cara menaklukkan berbagai keterbatasan dan sekarang berjuang di jalur film religi sebagai solusi banyaknya film yang minim makna.

Novel dua kodi sendiri adalah novel yang 100 persen ceritanya adalah true story. Pemain utamanya adalah seorang remaja bernama Kartika yang mengalami berbagai kejadian menyakitkan dalam hidupnya, tapi ia memilih untuk tak berlama lama menangisi takdir. Ia memilih berjuang, dengan mulai berjualan 2 kodi pakaian hingga sukses menjadi pengusaha besar.


Banyak quote-quote menarik dari paparan Asma Nadia yang membuat semangat berkobar kembali untuk berbuat karya manfaat, diantaranya dari foto-foto berikut:



Quote terakhir yang ia pesankan untuk para remaja,
“AMBILLAH SATU MASALAH UMAT, SIMPAN DI PUNDAKMU DAN JADIKAN DIRIMU MENJADI BAGIAN DARI SOLUSINYA”


Ada juga quote bagus yang ia kutip dari buku “NO EXCUSE” buah karya suaminya, Isa Alamsyah:
Orang Sukses Berhenti Mencari Alasan, Orang Gagal Mencari Alasan untuk Berhenti
Saat sesi tanya jawab, banyak pertanyaan seru yang muncul dari para siswa, diantaranya,
      1.      Bagaimana caranya menulis yang bisa dirasakan manfaatnya untuk semua kalangan?
      2.      Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah novel?
      3.      Bagaimana cara mengatasi kecaman dan kata-kata nyinyir dari lingkungan sekitar?
      4.      Bagaimana cara membangun sebuah keluarga sakinah mawaddah wa rahmah?

Dan semuanya dibahas dengan jawaban yang memikat dan seruu... Rugi deh buat yang ga dateng ke acara ini.

Dan waktu semakin cepat berlalu, 90 menit terasa sangat singkat. Sesi ini diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan dari ketua panitia, berikut adalah dokumentasinya


Dan Asma Nadia berkenan memberikan tanda tangan untuk setiap buku karangannya yang sudah dibeli para pengunjung. Dan yang tak boleh terlupakan adalah pose bersama sang penulis. Berikut adalah foto saat kami meminta tanda tangannya.



Demikianlah

Semoga Bermanfaat

Ahad, 070517.18.00
#odopfor99days#semester2#day1

1 comment:

  1. Wiiidih kereen, langsung tancap gas oi. Mantap, lanjutkan kisah hajinya dan langsung lempar ke sana 😁

    ReplyDelete

Postingan Favorit