Setelah mendapatkan materi tentang
Gaya Belajar dan mengaplikasikannya melalui tantangan 10 hari Mengamati Gaya
Belajar Eza, saya sebagai orangtua cenderung terlalu cepat menyimpulkan bahwa
gaya belajar Eza adalah kinestetik, karena dia senang bergerak dan cepat belajar
melalui praktek. Sehingga akhirnya stimulus yang dilakukan dominan dengan
kesimpulan yang kita ambil. Padahal untuk seusia Eza, yang harus dilakukan
adalah memberikan stimulus sebanyak banyaknya untuk semua jenis gaya belajar
Eza agar semua potensinya berkembang.
Saya berusaha juga memberikan
stimulus untuk merangsang potensi visual dan auditorinya, tapi memang tidak
sebanyak kinestetik. Visual Eza dirangsang melalui tontonan film anak seperti
Diva the Series, itu juga Eza belajar banyak tentang huruf hijaiyah dan lumayan
cepat menyerap, saat teman-teman seusianya belum mengenal sepenuhnya huruf
hijaiyah, Eza mampu menyebutkan seluruh huruf hijaiyah dan bisa menjawab saat
sebuah huruf ditunjukkan. Auditorinya Eza, saya perkenalkan saat di motor
dengan memperdengarkan berbagai hal seperti angka, surat surat pilihan dan
doa-doa.
Berbagai kesibukan sebagai pengurus
koperasi dan Manager Keuangan IIP saat proses matrikulasi berlangsung, membuat
saya tak maksimal membuat list pengamatan gaya belajar Eza. Rencana-rencana
spontan saja yang dijalankan, semoga tak mengurangi semangat saya untuk membuat
tantangan di kelas Bunda Sayang ini terus berjalan. Rasanya sudah ngos ngosan
untuk mengejar setoran tantangan game di kelas bunda sayang, sambil juga harus
berperan sebagai fasilitator kelas bunda sayang di kelas Bogor 2. Tapi alhamdulillah
walau tertatih-tatih, berusaha menjalani semua peran ini dengan optimal.
Semangatttt...
Semoga Bermanfaat
Ahad, 080517.06.00
#odopfor99days#semester2#day2
No comments:
Post a Comment