Hari ketujuh ini, pagi harinya saya
nikmati waktu libur ini dengan pergi bersama Eza dan papanya ke Tandon Ciater. Mahal
sekali waktu kebersamaan dengan keluarga ini, maka saya sempatkan untuk pergi
bareng. Awalnya saya hanya akan membiarkan mereka pergi berdua sementara saya
terbayang tumpukan tugas saya di laptop yang sedang meminta untuk dibereskan,
tapi lalu saya bangkit dan bilang akan ikut gabung bersama mereka. Saya tak
ingin melewatkan momen kebersamaan bareng keluarga. Biasanya lebih sering saya
dengan Eza saja pergi bermain karena papanya kerja, sekarang saat papanya
mengajak, masa saya lewatkan kesempatan emas ini.
Ada alasan lain juga yang membuat
saya malas pergi, saya sedang terlibat memediasi konflik dari dua teman saya
yang sedang berseteru di komunitas yang saya ikuti. Konflik ini begitu menguras
emosi dan fikiran, setiap hari wa saya penuh dengan berbagai info dari kedua
pihak yang sedang berseteru, ditambah info dari berbagai grup yang berseliweran
yang turut menambah pening weekend saya kali ini.
Maka saat suami mengajak pergi ke
Tandon, yang awalnya saya ingin berdiam diri di rumah, mending saya pergi
membunuh kepenatan dengan refreshing di tempat wisata sederhana di sekitar
Tangsel ini. Eza dan papanya memberi makan ikan, sementara saya jalan kaki
mengelilingi area tandon sambil membaca wa yang tak kunjung berhenti berbunyi. Setelah
memberi makan ikan, kami sempat duduk di taman yang memiliki tempat berteduh
sekedar melepas lelah. Kebetulan pas ada kuda yang bisa dinaiki, tapi Eza tak
berani, hanya berani difoto didepannya saja, yuks intip fotonya.
Siang harinya, suami mengajak saya
ke tempat temannya yang baru mendapat anugerah bayi laki-laki. Suami diundang
untuk menghadiri aqiqah putra pertamanya di rumahnya di kawasan Puspitek
Muncul. Setelah membeli kado di Pasar Serpong, kami pun menuju lokasi rumahnya
di kawasan Puspitek. Sempet lupa dengan alamat lengkapnya, ditelpon tak kunjung
diangkat, untunglah suami masih ingat-ingat dikit dengan petunjuknya, dan
alhamdulillah sampe juga di rumahnya.
Lucunya, nama dede bayi ini adalah
Muhammad Zayyan, sama dengan nama belakang Eza. Begitulah kalau dua orang
bersahabat ya, tanpa sadar suka kompak tanpa janjian, mungkin karena faktor
kedekatan itulah yang membuat semuanya terjadi. Sampe mereka berdua pun
senyum-senyum sendiri, karena tak menyangka bakal kompakan memberi nama
anaknya. Mereka ga tau kalau nama Eza ada Zayyan dibelakangnya, karena mereka
hanya tau Eza saja. Yah sudahlah... Semoga silaturahmi ini membawa keberkahan
dalam hidup kami. Dan semoga giliran kami yang mengaqiqahkan dede bayi berikutnya. Aamiin.
Semoga Bermanfaat
Rabu, 240517.09.00
#odopfor99days#semester2#day9
#ProgramHamil40Hari#part2#day7
No comments:
Post a Comment