Wednesday, September 27, 2017

Jangan Pernah Lelah Berdoa




Hari Selasa kemarin, saya janjian dengan seorang teman yang sekaligus pengurus koperasi komunitas, untuk mengurus administrasi pendirian koperasi di kementerian koperasi. Sebelumnya saya harus mengambil surat pengantar dari notaris dulu, untuk diserahkan ke bagian kelembagaan di kementerian koperasi. Setelah mendapatkan surat pengantarnya, saya langsung menuju stasiun untuk naik kereta ke stasiun Tebet, tempat meet up saya dengan teman tadi.



Saya tiba di stasiun Tebet pukul 12 siang, sementara teman saya baru berangkat dari Bogor tepat jam 12 juga. Jadilah saya cari makan dulu, trus sholat di masjid yang tak jauh dari Stasiun Tebet. Masjid ini kumuh sekali, bersatu dengan madrasah diniyah dan tsanawiyah. Saya sengaja mencari masjid, karena saya niatkan untuk melanjutkan program hamil 40 hari dengan ibadah ini, saya harus terus melakukan perbaikan, salah satunya adalah dengan melakukan shalat berjamaah di masjid, yang sebelumnya tempat bebas yang penting berjamaah.


Ternyata memang tidak mudah untuk konsisten shalat berjamaah, apalagi ditambah di masjid. Tantangannya luar biasa. Saat saya wudhu, airnya mengalir kecil, lalu saat masuk masjid, jamaah sudah beres, dan saat saya mengajak beberapa siswi untuk shalat berjamaah, mereka lebih memilih untuk shalat sendiri. Duh saya gemas sendiri, saya tetap tidak menyerah, saya intip intip di jamaah putra, belum ada juga jamaah shalat baru. Akhirnya seya melakukan shalat sunat qabliyah dulu sambil berdoa agar dimudahkan untuk mencari partner shalat berjamaah. Alhamdulillah tak lama kemudian, ada beberapa siswi putri yang mau shalat, dan salah satu temannya mengajak untuk shalat berjamaah, saya pun gabung untuk ikut berjamaah. Wuah super kilat shalatnya, maklum shalat anak SMP, hingga saya terengah engah mengejarnya.

Usai shalat, saya kembali cari makan dan minum sambil ngadem di Alfa, baju saya sudah berkeringat, cuaca panas sekali. Teman saya masih dalam perjalanan di kereta. Saya menunggu hampir dua jam, teman saya baru tiba pukul 2 siang, dan kami langsung cus menuju kementerian koperasi. Ini juga penuh cerita seru saat harus berhadapan dengan para birokrat di lingkungan kementerian. Skip aja deh hehe.

Setelah beres urusan kementerian, kami shalat ashar di masjid yang lokasinya bersebelahan dengan kementerian koperasi, waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Saya ngobrol panjang lebar dengan teman yang baru kenal tapi sudah terasa dekat. Bersyukur sekali bisa dipertemukan dengannya, yang semoga ke depannya menjadi sinergi dalam kebaikan. Awalnya kami ingin makan bakso dulu, tapi kami cancel karena sudah sore, jadi kami memutuskan untuk langsung pulang.

Kami memesan grab menuju stasiun Gondangdia, di mobil kami ngobrol lagi, tiba-tiba saya mendapat telpon dari pihak travel umroh yang akan memberangkatkan siswa saya untuk umroh di akhir tahun ini. Tiba-tiba dia menawarkan saya untuk menjadi pembimbing umrah untuk siswa saya, tiba-tiba saya direkomendasikan untuk berangkat lagi tahun depan dan gratis jika mau menjadi pembimbing umroh. Ya rabb, saya merinding sekali, entah kalimat apa yang harus saya ucapkan sebagai ungkapan syukur selain hamdalah. Sudah lama sekali saya berdoa agar bisa berangkat ke tanah suci, setiap tahun, dengan cara terbaik. Doa ini saya dapatkan dari Ust Yusuf Mansur. Bertahun-tahun saya berdoa, dan belum terbayang caranya akan seperti apa saya bisa berangkat. Ternyata begini cara-Mu Rab, cara yang terbaik dan indah sekali pada waktunya. Bahkan saya belum berangkat saja sudah senang sekali, semoga saya semakin yakin dan semangat untuk terus meminta pada-Mu.

Sekali lagi, jangan pernah lelah berdoa, karena kita tidak tahu, pada saat kapan Allah akan mengabulkannya. Jangan menyerah untuk terus memanjatkan pinta, karena di ujung kepasrahan, Allah akan tunaikan janji-Nya pada saat dan waktu yang terbaik...

Semoga bermanfaat...

Rabu, 270917.08.30
#ProgramHamil40HariEpisode3#Hari17
#odopfor99days#sesi3#day27

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit