Setelah puas menikmati
beberapa tempat wisata di bali seperti Pantai Pandawa dan Uluwatu, waktu
menunjukkan saatnya shalat dhuhur. Kedua murid ku pun langsung mengajak shalat
dhuhur di Kompleks Puja Mandala, Nusa Dua. Betapa girangnya saya saat diajak ke
tempat ini karena sebenarnya saat menuju kawasan Uluwatu, kami sempat melewati
kompleks ini dan kedua muridku pun bercerita bahwa Raja Salman mengunjungi
masjid ini saat berkunjung ke Bali beberapa minggu yang lalu. Awalnya saya
kecewa pas diceritakan muridku dan hanya melewati kawasan ini, ternyata mereka
punya rencana lain yaitu akan menghabiskan waktu dhuhur dengan singgah di
kompleks ini.
Puja Mandala merupakan
kompleks berdirinya 5 tempat ibadah dari 5 agama di Bali. Sebagai destinasi
wisata para turis lokal maupun manca negara, membangun 5 tempat ibadah di Bali
tentu sangat tepat diwujudkan untuk memfasilitasi kebutuhan beribadah para
penganutnya. Maka berdirinya 5 tempat ibadah yaitu masjid, 2 gereja, pura dan
vihara ini menjadi poin plus tersendiri bagi pariwisata Bali karena menjadi
bukti adanya kerukunan umat beragama di Bali. Maka bukan menjadi sesuatu yang
mengherankan lagi bila disana akan terdengar kumandang adzan disertai bunyi
lonceng gereja dan kidung Hindu.
Masjid Ibnu Batutah dan
rumah ibadah lain di kawasan kompleks Puja Mandala ini diresmikan pada tanggal
22 Desember 1997 oleh Menteri Agama dan dihadiri oleh Gubernur Bali Prof Ida
Bagus Oka serta tokoh masyarakat dan para pemuka agama di Bali.
Masjid ini diprakarsai
bersama oleh Majelis Ulama Indonesia Provinsi Bali dan BTDC (Bali Tourism
Development Corporation) yaitu sebuah organisasti yang bertujuan membangun dan
memelihara kawasan pariwisata Nusa Dua. Masjid ini dinamakan Ibnu Batutah oleh
Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Bali saat itu yaitu
K. H. Habib Adnan.
Nama Ibnu Batutah
diambil dari nama seorang ulama dan pujangga dari Persia yang senang
berpetualang dan berdawah dari satu pulau ke pulau lain, dari satu benua ke
benua lain. Penambahan kata Agung sesudah kata masjid dilatar belakangi sebuah
cita cita agar pada setiap kabupaten, ada satu masjid agung yang menjadi pusat
aktivitas umat Islam di wilayah tersebut.
Saat saya tiba di
kompleks ini, waktu menunjukkan pukul 12.30, tak lama setelah adzan dhuhur
berkumandang. Suasana ramai pada saat itu, banyak bis yang mayoritas wisatawan
lokal yang sedang berwisata di Bali. Suasana toilet dan tempat shalatnya,
sangat nyaman sekali. Saya sholat dhuhur dan ashar sekaligus, di lantai bawah
masjid. Usai shalat, barulah berfoto dia dengan latar belakang masjid dan
tempat ibadah lainnya yang bersebelahan dengan masjid. Indahnya kerukunan umat
beragama, dapat disaksikan di kompleks ini.
Semoga Bermanfaat
Jumat, 240317.01.00
#odopfor99days#part2#day44
No comments:
Post a Comment