Saya adalah seorang ibu seorang putra 3 tahun yang juga bekerja di ranah
publik dengan menjadi PNS di sebuah sekolah boarding school di Serpong
Tangerang Selatan. Selain menjadi seorang ibu dan pegawai, saya juga menjadi
admin di IIP Tangsel merangkap bendahara dan sejak bulan Juni 2016, diberi
amanah dengan menjadi bendahara koperasi untuk tiga tahun mendatang.
Dengan seabreg aktivitas ini, rasanya saya kesulitan mencari waktu untuk
diri sendiri yang sekarang dikenal dengan istilah Me Time. Saat tidak bekerja,
saya sibuk bermain dengan anak, kadang mengajaknya berenang, bermain di
aktivitas outdoor atau hanya bermain di depan rumah. Saya juga ikut tantangan
menulis setiap hari di ODOP, one day one posting. Biasanya sekian banyak
kerjaan ini, baru sempat saya lakukan di malam hari, saat anak sudah tidur. Ini
menjadi salah satu me time yang bisa saya lakukan supaya saya tetap waras
menjalani berbagai aktivitas.
Sebagai bendahara koperasi sekolah, setiap hari saya juga disibukkan dengan
berbagai transaksi keuangan, mulai dari yang mengajukan pinjaman, membayar
cicilan, mentransfer segala transaksi keuangan, mengambil dan menabung uang di
bank, ini semua biasanya saya lakukan sambil mengajak Eza bermotor ria
jalan-jalan ke atm dan bank. Harus kreatif deh sebagai ibu dengan seabreg
aktivitas untuk menyiasatinya, salah satunya dengan cara melakukan beberapa
kegiatan dalam waktu yang bersamaan.
Suatu saat, di bulan Januari 2017, ada undangan mengikuti pelatihan manager
koperasi selama 3 hari di Cianjur. Saya tawarkan pengurus lain, ada yang
bersedia. Saya pun mendaftarkan namanya. Jelang hari H, ternyata teman saya ini
mendadak harus dinas keluar kota karena menggantikan temannya yang sakit. Tentu
tak ada yang kebetulan, saat saya menawarkan pengurus lain dan tidak ada yang
bisa, saya pun konsultasi sama suami sekaligus minta ijin saya yang berangkat ke Cianjur. Alhamdulillah
suami pun mengijinkan.
Pada hari H, saya berangkat dengan menggunakan kereta menuju Gambir. Suasana
hiruk pikuk di kereta KRL, juga merupakan me time yang saya nikmati. Mengamati berbagai
perilaku penumpang, banyak yang sibuk ber hp ria, menyaksikan kesibukan petugas
dalam menertibkan penumpang, itu juga menjadi keasyikan tersendiri yang saya
nikmati. Dari Gambir, saya bertemu dengan peserta lain yang belum pernah saya
kenal, dan berangkat bersama menuju Cianjur dengan menggunakan mobil yang sudah
disediakan panitia.
Acara yang berlangsung dari tanggal 17-19 Januari di Cibodas Cianjur ini,
sukses membuat saya semangat berbuat lebih banyak untuk koperasi dan anggota. Selain
mendapatkan materi tentang tugas manager koperasi, saya pun berkenalan dengan
berbagai peserta dari berbagai koperasi di beberapa kota di Indonesia seperti
Cirebon, Jakarta, Lampung dan lain sebagainya. Pada sesi sharing, menarik
sekali mendengarkan pengalaman teman-teman yang mengelola koperasi dengan unit
bisnis beraneka ragam, dan saya pun bisa punya kesempatan gratis belajar banyak
dari para praktisi ini.
Di sela sela kesibukan yang menumpuk, saya pun butuh hiburan. Saya suka
menonton drama korea saat saya suntuk. Salah satu aktivitas me time alternatif
yang saya lakukan saat saya sempat, biasanya saat sedang datang bulan, di malam
hari saat anak dan suami sudah tidur, saya buka laptop, lengkap dengan headset
agar tidak mengganggu Eza yang sudah tidur. Kadang juga saat dinas di luar
kota, saya sempatkan nonton seperti saat mengikuti pelatihan manager koperasi
di Cianjur ini. Saya bawa laptop, malamnya setelah materi berakhir, saya pun
melanjutkan nonton drama korea. Drama korea ini tak seperti sinetron Indonesia
yang temanya seputar percintaan, pengkhianatan dan hal remeh temeh lain, drama
korea ini banyak mengajarkan nilai nilai kehidupan seperti menghormati orang
tua, pantang menyerah, bekerja keras dan lain-lain. Banyak juga adegan lucu
yang membuat saya senyum senyum sendiri dan menginspirasi saya untuk menjadi
istri humoris yang bisa menghibur suami saat lelah melanda.
Mengikuti pelatihan 3 hari di luar kota, tanpa anak dan suami, juga
merupakan me time yang sangat berharga. Selain mendapatkan ilmu, juga memberi
ruang buat diri sendiri untuk beristirahat, sejenak berhenti dari rutinitas
yang menjemukan, sambil mengumpulkan energi agar lebih bersemangat lagi dalam
beraktivitas dengan segudang amanah yang harus ditunaikan.
Saat saya mengikuti pelatihan ini, saya pun iseng membuka email. Tiba-tiba
ada email dari Bu Septi yang mengabarkan bahwa saya terpilih menjadi Manager
Keuangan IIP Nasional untuk periode setahun ke depan. Saya memang mengajukan
lamaran untuk menjadi manager keuangan nasional, iseng sebenarnya dan tak
menyangka akan terpilih. Bahkan saya mengajukan lamaran ini, setelah batas
akhir deadline ditentukan. Saat itu ada yang bertanya di grup wa, menunggu
pengumuman dari Bu Septi tentang manager keuangan nasional, ternyata masih
dibuka lowongan karena baru satu orang yang mengirimkan lamaran. Saya pun iseng
mengirimkan lamaran, dan sungguh tak menyangka akan terpilih. Dan pengumumannya
ini saya terima saat me time dengan mengikuti pelatihan manager koperasi di
Cianjur.
Sungguh mengagetkan dan mendebarkan, email pemberitahuan terpilihnya saya
menjadi manager keuangan nasional IIP. Kadang terselip rasa penyesalan mengapa
saya kirimkan lamaran, padahal aktivitas saya sudah padat merayap, tapi tentu
tak ada yang kebetulan, mungkin Allah memberi saya kesempatan untuk menambah
jam terbang saya di bidang keuangan. Entahlah saya bisa membagi waktu atau
tidak untuk segudang amanah ini, tapi saya yakin jika Allah memberikan kita
ujian, tentu sudah Dia siapkan pula punggung untuk memikul amanah ini.
Bismillah.
Me time bagi seorang ibu sebenarnya tak neko neko, bisa tidur saja sudah
menjadi me time yang berharga, apalagi dikasih bonus mengikuti pelatihan, wah
itu kesempatan berharga buat nulis, nonton, merenung dan merencakan aktivitas
berikutnya yang lebih berharga.
Menjadi ibu dan pegawai itu harus bahagia dan seorang ibu dilarang sakit,
karena kalau sakit, terganggulah siklus kehidupan sebuah keluarga. Ini tak
berlaku jika anak dan suami yang sakit, aktivitas keluarga tetap berjalan
karena ada seorang ibu yang terampil dengan multi tasking nya. Tapi jika
yang sakit adalah seorang ibu, hancurlah dunia persilatan rumah tangga hehe...
Maka salah satu strategi saya dalam menjaga kesehatan adalah dengan
berolahraga. Sudah berbagai jenis olahraga saya coba seperti berenang, jalan
kaki, lari, bersepeda, tapi pilihan olahrah terakhir yang membuat saya jatuh
hati adalah senam. Kebetulan dekat rumah ada dan jadwalnya fleksibel, bisa pagi
atau sore hari, maka saya pun menyempatkan diri dan memaksakan diri untuk senam
dua kali seminggu, yaitu setiap hari Selasa dan Jumat pagi. Ini juga merupakan
me time yang bermanfaat karena bisa menjaga vitalitas dan keseimbangan tubuh. Sepertinya
olahraga itu melelahkan tapi sebenarnya ini adalah tabungan kesehatan yang
murah meriah. Alhamdulillah beberapa teman saya, memuji dan iri dengan kondisi
kesehatan saya dan jarang sakit. Teman saya heran, ko saya yang sibuk dengan
seabreg aktivitas, jarang sakit. Ternyata rahasianya adalah olahraga.
Rahasia lainnya yang juga memegang peranan penting adalah aktivitas
spiritual. Tadarus, shalat dan dzikir itu juga selalu saya masukkan dalam
aktivitas harian yang tak boleh saya lewatkan. Karena mengandalkan kekuatan
sendiri yang memang terbatas, sungguh tak cukup. Maka memohon pertolongan Allah
agar memudahkan segala aktivitas yang menumpuk, merupakan hal penting yang
harus diprioritaskan. Maka shalat, tadarus dan dzikir juga saya pilih menjadi
me time harian yang berusaha saya lakukan, karena saya sadar tak akan kuat jika
memikul semuanya sendirian, maka bersandar pada kekuasaan Allah yang Maha
Dahsyat adalah pilihan yang tak bisa ditawar tawar lagi.
Semoga bermanfaat.
Kamis, 160317.04.00
#odopfor99days#part2#day34
beneer banget mba, olahraga ga boleh dilupain ya. btw selamat ya, diamanahi mjd manajer keuangan nasionalnya iip,
ReplyDelete