Pada hari Selasa tanggal 7 Maret
2017, saya dan beberapa rekan kerja mengadakan perjalanan untuk survei tempat
homestay di Imah Noong, Lembang Bandung. Saya mengajak Eza agar tau dan
mengenal kawasan eddu wisata Imah Noong ini. Kami berangkat dari Serpong pukul
06.00 pagi, sempet terjebak macet di Bekasi, akhirnya kami sampai di lembang
Bandung pukul 10.00 pagi.
Kami langsung menghubungi pemilik
Imah Noong yaitu kang Hendro, senior saya di masjid Salman ITB tapi baru ketemu
hari ini merupakan lulusan astronomi ITB asal Semarang yang memilih untuk
mengembangkan imah noong ini. Imah dalam bahasa sunda artinya rumah, sementara
noong artinya ngintip. Maknanya adalah tempat ini merupakan tempat untuk
melihat dan meneropong benda langit seperti bintang matahari. Di tempat ini,
tersedia teleskop, kamera astronomi dan filter matahari. Tempat ini sering
dikunjungi beberapa mahasiswa astronomi atau yang berminat mempelajari ilmu
falak. Tak sedikit pula siswa siswi SD yang berkunjung ke tempat ini untuk
pengenalan dasar benda langit.
Lokasi imah noong ini berada di
Kampung (eduwisata) Areng no 31, RT 02, RW 12 desa Wangunsari Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat. Bagi yang pernah berkunjung ke observatorium Booscha,
tempat ini ini searah dengan Bosscha. Setelah masuk gerbang, terus saja menuju
SD Negeri Wangunsari. Rumahnya tak jauh dari SD tersebut. Sambutan ramah Kang
Hendro sebagai tuan rumah, membuat kami nyaman dan betah untuk berada di tempat
ini.
Setelah ngobrol tentang homestay,
kami pun diajak berkeliling untuk mengamati lingkungan sekitar. Maklum kegiatan
homestay yang rencananya diadakan untuk siswa kelas XI ini harus menuju tempat
yang masih alami aktivitas masyarakatnya sehingga siswa bisa banyak belajar
dari aktivitas masyarakatnya. Kang Hendro mengajak kami berjalan menuju
belakang rumahnya, yang lumayan agak terjal, licin karena hujan, dan melihat
beberapa aktivitas masyarakat seperti bertani, berkebun, beternak sapi, dan
lain-lain.
Serunya, kami pun diajak melihat
benda langit melalui teleskop. “Rumah” teleskop yang unik karena atapnya bisa
dibuka tutup dengan menggesernya, membuat saya dan teman saya juga Eza tertarik
untuk menggunakan teleskop. Hanya saja karena kami awan dan lokasi langit saat
itu tidak kondusif, maka kami hanya bisa berpose di depan teleskop nya.
Tempat ini bisa menjadi alternatif
kunjungan bagi yang ingin belajar ilmu falak dan astronomi. Tersedia juga
teleskop melalui toko online tokoteleskop.online yang menjual alat astronomi
seperti teleskop bintang juga melayani permintaan pengadaan observatorium dan
teleskop bagi instansi atau sekolah yang berminat. Yuks sempatkan berkunjung ke
tempat ini jika mampir di Bandung.
Semoga Bermanfaat
Kamis, 160317.07.00
#odopfor99days#part2#day35
No comments:
Post a Comment