Friday, March 31, 2017

Melibatkan Anak dalam Proyek Keluarga (Bagian Pertama)



Setelah sebelumnya keterlibatan si papa yang romantis, kali ini saya ingin menceritakan bagaimana serunya melibatkan anak dalam proyek keluarga. Sejak jauh-jauh hari sebelum proyek keluarga ini dieksekusi, Eza yang berusia 3 tahun sudah diberitahu bahwa nanti keluarga kami akan beberes buku dan berbagi pakaian. Tentu tak menggunakan bahasa “proyek”, karena ini hanya akan membuat pusing si anak hihi.

Saat melaksanakan proyek berbagi pakaian, Eza semangat sekali membantu, mulai dari mengeluarkan pakaian dari lemari, sampai memilih pakaian yang mau diberikan. Eza sering ditanya, baju ini kecil atau masih muat. Dan dia benar menjawab, saat pakaian yang sudah kecil, dia bilang ga muat. Saat ditunjukkan pakaian yang besar, dia pun bilang masih muat. Setelah itu Eza memasukkan pakaian yang akan disumbangkan, ke dalam plastik, juga semangat.

Saat proyek kedua dieksekusi pada hali libur nyepi, Eza juga semangat membantu mengeluarkan buku dari rak, setelah menyimpannya di lantai, Eza meminta lagi buku untuk diangkut. Kadang dia simpen diatas kepalanya, seperti jualan kue. Penampakannya seperti dalam foto ini...



Setelah buku dikeluarkan dari lemari, memang resikonya jadi lebih berantakan karena dia menyimpannya dengan melempar dan sembarang menyimpan. Awalnya kalau hanya mengeluarkan dari lemari, rencananya saat dikeluarkan tetap disusun, tidak disimpan dengan sembarang. Tapi rencana tinggal rencana, jika ingin melibatkan anak dalam proyek keluarga, memang harus siap segalanya terjadi tak sesuai rencana. Yang penting anak merasa dipercaya dan terlibat, itu sudah membuat kepercayaan dirinya tumbuh. 



Dan begitulah saat Eza melihat tumpukan buku-buku yang sudah dikeluarkan dari lemari.

Tapi alhamdulillah dengan melibatkan anak dan suami, pekerjaan proyek keluarga ini menjadi lebih ringan dan lebih cepat selesainya. Total saya hitung dari saat pengerjaan beberes buku hingga selesai, hanya memerlukan waktu dua jam. Kerja sama dan pembagian kerja yang jelas, itu adalah kuncinya. Sementara untuk memilih pakaian yang akan disumbangkan, membutuhkan waktu lebih lama, sekitar 1 hari, satu hari untuk pakaian Eza, dan satu hari lagi untuk pakaian bunda dan papa.

Gimana rasanya? Senang banget pastinya. Apalagi saat melihat lemari buku tampak rapi dan indah terlihat. Asal jangan rapi terus karena berarti itu adalah pertanda tidak dibaca-baca. Hihi. Beginilah penampakan lemari buku saat proyek keluarga kedua ini selesai dilaksanakan. Yeah



Semoga Bermanfaat

Jumat, 310317.06.o0
#odopfor99days#part2#day53
#FasilitatorbundasayangIIP
#MyFamilyMyTeam
#IbuProfesionalIIP
#Level3ProjekKeluargaDay8

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit