Setelah menyelesaikan tugas dinas di
Bali pada hari Sabtu tanggal 18 Maret 2017, saya berkesempatan menikmati wisata
Bali di hari Minggu tanggal 19 Maret 2017. Ternyata murid saya yang sekarang
sudah menjadi mahasiswa kedokteran di Universitas Udayana, sudah menyiapkan
mobil untuk jalan-jalan. Dengan meminjam mobil temannya, Wardah menggandeng
Fuad sang supir sekaligus guide wisata kali ini, dan mereka berdua sukses membuat
saya terpesona dengan keindahan tempat wisata di Bali. Kami bertiga sangat
menikmati petualangan kami di Bali, sambil menunggu tiket kepulangan saya yang
direncanakan pada pukul 18.15.
Tempat pertama yang kami kunjungi
adalah Pantai Pandawa. Kami berangkat dari hotel Grand Shanti pukul 07.30, saya
sekaligus check out karena akan langsung diantar ke bandara. Dengan jarak
tempuh sekitar 27 km, kami bertiga menyusuri tol mandara menuju pantai pandawa.
Tol mandara ini unik karena merupakan satu-satunya tol di Indonesia diatas laut
dan memiliki jalur sepeda motor nya. Tol yang menghubungkan 3 area yaitu
Pelabuhan Benoa, bandara Ngurah Rai dan Nusa Dua ini, dibangun dalam waktu
singkat yaitu 14 bulan saja, dimulai bulan Maret 2012 dan berakhir pada bulan Mei
tahun 2013.
Setelah menempuh perjalanan kurang
lebih satu jam, akhirnya kami tiba juga di Pantai Pandawa yang dulunya dikenal
dengan nama Secret Beach (Pantai Rahasia). Hal ini karena lokasinya yang sangat
tersembunyi yaitu ada di belakang tebing tingggi. Pantai yang berlokasi di Bali
Selatan, tepatnya di Desa Kutuh, Kecamatan Kutu Selatan, Kabupaten Badung ini
awalnya bernama Pantai Melasti. Dahulu, di pantai Pandawa ini sering diadakan
upacara Melasti yang merupakan bagian dari perayaan Hari Raya Nyepi bagi umat
Hindu. Penganut agama Hindu akan bersembahyang di tepi pantai dengan tujuan
untuk mensucikan diri dari perbuatan buruk di masa lalu.
Pantai yang resmi beralih nama
menjadi Pantai Pandawa pada tanggal 27 Desember 2012 ini sesuai dengan filosofi
Pandawa yang harus membuat terowongan untuk mendirikan kerajaan baru. Pandawa yang
terdiri dari Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa diabadikan melalui
patung yang secara berurutan terpampang di sepanjang tebing menuju kawasan
wisata pandai pandawa.
Saat kami tiba disana sekitar pukul
9 pagi, suasana agak mendung dan udaranya masih segar. Saya terpesona dengan
keindahan pantai ini, karena pasir dan airnya sangat jernih. Saya pun tak kuasa
untuk tidak terjun ke pantai ini. Saya memang sudah menyiapkan diri untuk
berbasah ria di pantai, dan membawa baju lebih sebagai ganti dan ancang ancang
jika baju saya basah. Entah kenapa dari dulu saya suka pantai. Rasanya kekuasaan
Allah Maha Dahsyat tergambar jelas di kawasan laut. Saya bebas berteriak dan
ngobrol dengan Dia Sang Pembuat Skenario terbaik. Kalau saya sendiri pergi ke pantai,
biasanya saya dialog dengan Dia, sambil menangis. Tapi karena ada murid saya
yang menemani, kali ini saya cukup dengan menikmati indahnya pantai pandawa
sambil berenang dan mengabadikannya dengan berfoto ria.
Saya tahu diri untuk tidak berlama
lama di pantai indah ini karena masih banyak tempat yang tidak boleh
dilewatkan. Saat kami selesai berenang dan akan ganti baju, hujan pun turun. Kami
pun berteduh di sebuah warung dan menyantap pop mie yang hangat untuk membunuh
rasa lapar yang mendera. Saat hujan reda, kami pun melanjutkan perjalanan. Terima
kasih Wardah, terima kasih Fuad, yang telah membuat saya terpesona pada
keindahan pantai pandawa ini.
Semoga Bermanfaat
Kamis, 230317.23.20
#odopfor99days#part2#day42
No comments:
Post a Comment