Sabtu
kemarin, badan eza demam dan panas. Sebenarnya saya sudah curiga dari malam
Sabtu, tapi karena gerak Eza masih lincah dan masih aktif bermain, jadi saya ga
terlalu khawatir. Hari sabtunya, saya langsung ngecek dengan termometer,
ternyata benar, suhunya 38. Mulailah saya dopping Eza dengan memperbanyak makan
dan istirahatnya. Saya off kan beberapa kegiatan diluar, agar bisa menemani Eza
untuk banyak istirahat di rumah saja. Saya tambahkan juga dengan memberinya
obat untuk menurunkan panasnya. Alhamdulillah malam minggu setelah diberi obat,
badannya berkeringat dan tidurnya mulai nyenyak. Sebelumnya, saat badannya
panas, kelihatan sekali kalau tidur terlihat sangat tidak nyaman, berkali kali
membolak balikkan tubuhnya dan sesekali bangun.
Hari
Ahad, panasnya mulai agak reda. Tapi malamnya, suhunya kembali naik, panas
dingin yang berubah-ubah seperti ini, sangat mengkhawatirkan saya. Saat ditanya
suami apakah mau dibawa ke dokter, saya bersikeras untuk tidak terburu buru
pergi ke dokter saat demamnya belum sampai 3 hari. Sebenarnya saya menghindari
pemberian antibiotik yang terlalu sering juga. Karena pengalaman
sebelumnya, kalau dibawa ke dokter,
pasti dikasih antibiotik, dan jika panasnya belum sampai 3 hari, biasanya
penyakitnya belum terdeteksi.
Baru pada
hari Selasa kemarin, akhirnya kami membawa Eza ke dokter. Sebenarnya aktivitas
Eza masih normal, masih aktif bermain, masih mau makan, tapi karena sudah lebih
dari 3 hari, saya tetap khawatir. Dan saat periksa di dokter, dokter
menganjurkan untuk cek darah. Saya dan suami pun sepakat. Walau tak tega kalau
harus diambil darah, pasti deh nangis saat disuntiknya. Tapi tak ada pilihan
lain, untuk memastikan kondisi trombosit dan lain lainnya, eza pun cek darah.
Alhamdulillah tak mesti menunggu lama, setelah setengah jam langsung ada
hasilnya, dan trombosit nya bagus 210.000, lain lainnya juga bagus. Syukurlah.
Jadi kemungkinan panasnya dari batuk pilek, tak seperti yang ditakutkan. Karena
ini musim demam berdarah, tadinya khawatir terkena dbd, alhamdulillah hasil cek
darahnya bagus, hanya perlu istirahat dan minum antibiotik. Sesekali dikompres
untuk menurunkan suhu, walau kadang Eza menolak untuk dikompres.
Jadi saat
anak demam, yang paling penting orang tua harus tenang dan tidak panik, demam
adalah respon tubuh secara alamiah terhadap suatu penyakit. Sediakan obat
penurun demam untuk penanganan pertama. Bisa juga dengan mengkompresnya.
Perbanyak makan dan minumnya, kurangi aktivitasnnya agar punya banyak waktu
untuk istirahat. Jika lebih dari 3 hari masih demam, segera periksa ke dokter.
#ODOPfor99days#day58
No comments:
Post a Comment