Friday, April 8, 2016

Galau yang Berakhir Indah




 

Besok adalah libur panjang menurut kalender nasional. Jumat besok adalah libur nasional kenaikan isa almasih, sabtu minggu adalah libur akhir pekan. Banyak rencana yang saya buat dengan keluarga saya terkait dengan liburan 3 hari seperti ini. Kakak saya yang kedua mengajak mudik ke Tasik dan Pangandaran, begitupun ibu saya yang berharap saya pulang. Belum lagi, sahabat saya mengadakan aqiqah di Bandung dan saya ingin juga menghadirinya. Tapi ternyata semua rencana liburan saya gagal total. Selain karena kondisi kesehatan Eza yang belum pulih, adanya tugas piket sekolah, yang kebetulan berbarengan dengan suami saya, piketnya di hari Sabtu, akhirnya kami memutuskan bahwa liburan kali ini, harus puas dengan tidak kemana mana, walaupun tanpa mbak pengasuh karena dia mudik ke kampungnya untuk menghadiri pernikahan saudaranya.

Ternyata setelah berkeluarga, banyak hal yang harus dipertimbangkan saat memutuskan untuk liburan. Dulu, saat masih sendiri saya bisa merencanakan liburan jauh-jauh hari, bisa pergi naik gunung, bisa pergi ke luar kota, bisa mudik, atau hanya sekedar leha leha di rumah. Tapi ternyata setelah berkeluarga, banyak hal yang akhirnya menjadi faktor penentu jadi tidaknya liburan. Dan faktor utama yang menjadi bahan pertimbangan adalah anak.


Walaupun beberapa rencana liburan sudah disusun, kalau anak tiba tiba sakit atau kelihatan tidak mood, maka semua rencana pun menjadi berubah total. Kami, sebagai orang tua, pada akhirnya harus berbesar hati menurunkan ego untuk asyik asyik liburan. Seperti minggu ini, saat Eza demam dan setelah cek darah ternyata harus istirahat, maka kami pun mengcancel semua rencana liburan. Begitulah proses pembelajaran kami saat menghadapi perubahan rencana liburan di akhir Maret 2016. Bahwa ternyata anak adalah segalanya dan sebagai orang tua, harus berani mengambil keputusan yang bijak saat menentukan liburan dan kondisinya tak memungkinkan.

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit