Besok
adalah libur panjang menurut kalender nasional. Jumat besok adalah libur
nasional kenaikan isa almasih, sabtu minggu adalah libur akhir pekan. Banyak
rencana yang saya buat dengan keluarga saya terkait dengan liburan 3 hari
seperti ini. Kakak saya yang kedua mengajak mudik ke Tasik dan Pangandaran,
begitupun ibu saya yang berharap saya pulang. Belum lagi, sahabat saya
mengadakan aqiqah di Bandung dan saya ingin juga menghadirinya. Tapi ternyata semua
rencana liburan saya gagal total. Selain karena kondisi kesehatan Eza yang
belum pulih, adanya tugas piket sekolah, yang kebetulan berbarengan dengan
suami saya, piketnya di hari Sabtu, akhirnya kami memutuskan bahwa liburan kali
ini, harus puas dengan tidak kemana mana, walaupun tanpa mbak pengasuh karena
dia mudik ke kampungnya untuk menghadiri pernikahan saudaranya.
Ternyata setelah
berkeluarga, banyak hal yang harus dipertimbangkan saat memutuskan untuk
liburan. Dulu, saat masih sendiri saya bisa merencanakan liburan jauh-jauh
hari, bisa pergi naik gunung, bisa pergi ke luar kota, bisa mudik, atau hanya
sekedar leha leha di rumah. Tapi ternyata setelah berkeluarga, banyak hal yang
akhirnya menjadi faktor penentu jadi tidaknya liburan. Dan faktor utama yang
menjadi bahan pertimbangan adalah anak.
Walaupun beberapa
rencana liburan sudah disusun, kalau anak tiba tiba sakit atau kelihatan tidak
mood, maka semua rencana pun menjadi berubah total. Kami, sebagai orang tua,
pada akhirnya harus berbesar hati menurunkan ego untuk asyik asyik liburan. Seperti
minggu ini, saat Eza demam dan setelah cek darah ternyata harus istirahat, maka
kami pun mengcancel semua rencana liburan. Begitulah proses pembelajaran kami
saat menghadapi perubahan rencana liburan di akhir Maret 2016. Bahwa ternyata
anak adalah segalanya dan sebagai orang tua, harus berani mengambil keputusan
yang bijak saat menentukan liburan dan kondisinya tak memungkinkan.
#ODOPfor99days#day59
No comments:
Post a Comment