Friday, April 8, 2016

Panen Rambutan di Depan Rumah (Dinas)




 

Akhir akhir ini saya senang sekali karena di depan rumah dinas saya, pohon rambutan yang lebat sedang berbuah. Buahnya banyak dan manis, bahkan syaikh dari Mesir yang tinggal di samping rumah saya, senang sekali setelah mencicipi buah rambutan ini. Ternyata di Mesir itu tidak ada buah rambutan ini. Tampak sekali aura bahagia dari wajah Syaikh, sampe sampe dia pamer ke temennya bahwa disini sedang panen buah rambutan, dan akhirnya temannya pun datang sengaja dari Darun Najah Jakarta.

Peristiwa ini juga menjadi ajang pembelajaran buat Eza agar mau berbagi dengan tetangga sekaligus bersosialisasi dengan yang lainnya, lagian pohon rambutan ini bukan milik kami, kami sendiri hanya numpang di rumah ini, maka otomatis segala fasilitas, termasuk pohon ini adalah milik bersama.


Mbak pengasuh Eza di rumah biasanya mengambil buah rambutan yang ada diatas pohon, itu dengan menggunakan “galah”, alat dari bambu untuk mengambil rambutan dengan menggunakan pengait. Mbak nya juga kadang minta tolong temannya, yang ngasuh di depan rumah, untuk mengambilkan rambutan. Saya pernah mencoba menggunakan alat tersebut, yang saya fikir sepertinya mudah kalau melihat mbak dan temannya itu beraksi, ternyata pas saya praktekkan sendiri, tak semudah yang dibayangkan. Butuh keterampilan khusus untuk menggunakannya, dan saya semakin percaya jika urusan diserahkan pada yang bukan ahlinya, ternyata memang hancur. Saya gagal mengambil rambutan pakai alat itu, akhirnya mengambil yang bisa dijangkau dengan tangan.

Lucunya, syaikh dari Mesir itu juga penasaran dengan aksi si mbak dan temannya saat mengambil rambutan. Kebetulan minggu kemarin saat libur, ada temannya sesama Syaikh Mesir yang ditugaskan di Darun Najah Jakarta, datang berkunjung ke Serpong. Jadilah Syaikh “memamerkan” pohon rambutan yang ada di halaman rumah dinas kami. Walau ketika ingin mengambil buahnya, ternyata tak semudah yang dibayangkan. Ternyata memang Indonesia tuh negara kaya banget dan surga segalanya baik makanan, buah maupun tempat wisatanya. Pantas saja banyak yang memuji Indonesia, termasuk Syaikh dari Mesir ini yang sering bilang bahwa dia ingin keliling Indonesia dan menikmati pemandangannya yang sangat indah.  Semoga kita sebagai rakyat Indonesia mampu mensyukuri dengan cara menjaga dan tidak merusaknya.

 

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit