Tuesday, April 26, 2016

Rapat Kerja di Bogor (Part 3): Sesi Motivasi yang Meluluh Lantakkan




 

Pada setiap rapat kerja di tempat kerja saya, ada sesi favorit yang selalu tidak pernah ingin saya lewatkan yaitu sesi motivasi spiritual. Pada rapat kerja kali ini, sesi motivasi spiritual disampaikan oleh ustadz Arifin Jayadiningrat. Ustadz yang lahir pada tanggal 29 September 1969 ini adalah lulusan Gontor, IAIN Jakarta, Zaituna University Tunis, Tunisia Fakultas Ushuluddin Filsafat, Amir Abdul Qodir University, Costantine, Algeria, Fakultas Islamic Studies, Al Azhar University, Cairo, Mesir. Fakultas Perbandingan Hukum Islam dan Hukum Konvensional dan Jamiat Duwal Arabiyah ( Univ Liga Arab ) Pasca Sarjana, jurusan Hukum Perdagangan dalam Islam.

Secara umum, pemaparan motivasi spiritual ini tentang penguatan karakter atau akhlak, tapi cara mengemas materinya, ustadz ini menyampaikan dengan sangat menarik dan membuat antusias peserta. Diantaranya beliau menyampaikan, bahwa character is doing the right thing when nobody is looking, Character is who you are when no one is looking. Karakter adalah saat melakukan sesuatu saat tak dilihat oleh siapapun, merasa diawasi oleh kamera 24 jam, yaitu kameranya Sang Penguasa Semesta ini. Beliau juga menyampaikan bahwa oang yang paling baik adalah orang yang merasa belum baik. Artinya setiap orang akan selalu meningkatkan kualitas dirinya, karena saat seseorang merasa sudah baik, dia akan termotivasi untuk lebih baik lagi, tapi saat merasa kurang, maka dia akan terus meningkatkan kualitas dirinya.  


Selain itu, beliau juga membedakan istilah growth mindset dan fix mindset. Growth mindset  adalah kreatif, inovatif, out of the box, sedangkan Fix mindset adalah merasa paling baik. Keangkuhan, merasa tinggi. Diharapkan setiap guru memiliki growth mindset dalam mendidik siswa siswinya. Beliau menyampaikan materi ini dengan berbagai cerita dan pengalaman yang menarik dan bermakna. Jadi tidak terkesan menggurui.

Sesi motivasi kali ini sangat mencerahkan kami, para guru. Serasa dicharge kembali semangat kami dalam mendidik siswa siswi dan banyak mendapat paradigma baru tentang filosofi mendidik berdasarkan pengalaman. Saat sesi tanya jawab juga, banyak guru yang bertanya dan berkonsultasi. Bahkan sang moderator sampai menitikkan air mata saat menutup sesi ini karena pemaparan sang ustadz sangat menyentuh hatinya. Mudah-mudahan hal ini berdampak positif bagi siswanya.

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit