Setelah berlelah ria di hari pertama dengan tur de
Jakarta ke Ragunan, Monas dan Istiqlal. Lanjut ke hari kedua, agenda kami
adalah ke Cimone untuk arisan keluarga sekaligus syukuran kecil-kecilan
khitanan Eza. Tak ada pesta, tak ada hajat besar-besaran, hanya syukuran kecil
dengan membagikan nasi kepada keluarga kecil yang hadir pada arisan keluarga. Arisan
keluarga ini adalah acara bulanan untuk memupuk silaturahmi di lingkup keluarga
dari pihak mamah. Kami rutin berkumpul di minggu pertama atau kedua setiap
bulannya untuk bersilaturahmi sekaligus arisan. Arisan ini kami jadikan media
pengikat agar banyak yang hadir dengan harap harap cemas, semoga bulan tersebut
kami menang arisan. Setiap bulannya, kami juga menyisihkan sedikit dana untuk
jalan-jalan yang biasanya kami lakukan setahun sekali.
Pada arisan
keluarga minggu kemarin, acara diawali dengan pengajian dan doa, mendoakan para
sesepuh yang telah mendahului kami. Dilanjutkan dengan arisan dan pembagian
konsumsi. Acara yang diawali jam 10 pagi, selesai pada pukul 11 lebih. Setelah itu,
kami saling berpamitan. Ada juga yang melanjutkan obrolan dengan makan siang
bersama.
Kami berpamitan
sebelum dhuhur menjelang karena kami masih punya agenda berikutnya yaitu ke
rumah kaka ipar di Bogor, tepatnya di daerah Laladon. Kami pergi pukul 11.30
melalui tol Kebon Jeruk, lingkar luar menuju Cibubur dan langsung Bogor. Ternyata
macet ya sodara sodara. Kami sempet berhenti di rest area tol Jagorawi untuk
shalat dhuhur. Baru pukul 14.30 lah kami tiba di Bogor. Ternyata memakan waktu
3 jam perjalanan Tangerang menuju Bogor. Kami pun beristirahat sejenak sampai
jelang waktu ashar dan shalat ashar disana.
Pulangnya,
kami memutuskan tak lewat tol. Lewat jalur biasa saja. Sempet macet juga di
beberapa ruas jalan, tapi alhamdulillah lebih lancer, hanya 2 jam, kami sudah
sampai BSD lagi.
Perjalanan
ini hakikatnya mencerminkan aktivitas kita di dunia ini. Kadang kita perlu
berhenti, istirahat, untuk kemudian berjalan lebih kencang lagi untuk mengejar
mimpi mimpi kita, baik mimpi di dunia maupun mimpi di akhirat. Temen perjalanan
akan sangat menentukan indah tidaknya suasana perjalanan yang kita jalani. Hambatan
dalam perjalanan juga selalu ada, entah itu macet, anak itu nangis, semuanya
juga mencerminkan bahwa dalam hidup kita juga pasti akan mengalami banyak
masalah. Banyaknya masalah sesungguhnya melatih keterampilan kita untuk belajar
mencari solusi (problem solving). Semakin banyak masalah, semakin banyak kita
belajar memecahkan masalah. Maka berbahagialah dengan masalah masalah yang kita
hadapi karena sejatinya Allah sedang mengajarkan banyak hal melalui masalah
masalah kita.
No comments:
Post a Comment