Judul
Buku : Happiness Laboratory,
Dimanakah Kebahagiaan Diciptakan?
Penulis : Urfa Qurrota Ainy
Penerbit : Self Published (Samudra Books)
Tahun Terbit : 2015
Jumlah Halaman : 191
Buku ini diibaratkan penulisnya sebagai laboratorium untuk meracik kebahagian. Setiap orang berbeda beda dalam mendefinisikan kebahagiaan. Banyak dari kita yang baru bahagia saat punya uang banyak karena bisa membeli apapun yang kita mau. Ada yang bisa bahagia kalau menikah dan punya anak, sehingga saat dilanda kesendirian dan belum menemukan pasangan, bawaannya galau saja (tunjuk diri sendiri saat masih jomblo dulu hehe). Beberapa dari kita yang haus kekuasaan, baru berbahagia saat diberi jabatan dan menjadi sosok yang dihormati, sehingga saat jabatannya dicopot atau masa jabatannya habis, stress lah pikiran dan badannya sehingga jadi sakit ujungnya.
Penulis : Urfa Qurrota Ainy
Penerbit : Self Published (Samudra Books)
Tahun Terbit : 2015
Jumlah Halaman : 191
Buku ini diibaratkan penulisnya sebagai laboratorium untuk meracik kebahagian. Setiap orang berbeda beda dalam mendefinisikan kebahagiaan. Banyak dari kita yang baru bahagia saat punya uang banyak karena bisa membeli apapun yang kita mau. Ada yang bisa bahagia kalau menikah dan punya anak, sehingga saat dilanda kesendirian dan belum menemukan pasangan, bawaannya galau saja (tunjuk diri sendiri saat masih jomblo dulu hehe). Beberapa dari kita yang haus kekuasaan, baru berbahagia saat diberi jabatan dan menjadi sosok yang dihormati, sehingga saat jabatannya dicopot atau masa jabatannya habis, stress lah pikiran dan badannya sehingga jadi sakit ujungnya.
Nah buku ini menawarkan aneka ramuan untuk
berbahagia. Ada 8 ramuan yang dikupas habis dalam buku ini yaitu Cinta dan
Pernikahan, Merayakan Hidup, Sudut Pandang Lain, Interaksi Manusia, Membela
Harapan, Berlari Menuju Tuhan dan Happiness Laboratories. Dengan satu aturan
jitu dari Leo Tolstoy yaitu If you want to be Happy, be ... Kalau Anda Ingin
Bahagia, ya Berbahagialah ...
Pada ramuan pertama, kita diberikan pencerahan
tentang Berbahagia melalui jalan cinta dan pernikahan yang terdiri dari
beberapa “resep” seperti Mensyukuri Cinta, Bijak Memahami Perbedaan, Belajar
dari Power Bank dan lain lain. Ada yang galau pengen nikah tapi masih kuliah?
Temukan resep nya di Menikah dan Kuliah.
Selanjutnya tentang merayakan hidup, hanya ada
5 resep yaitu menikmati perubahan, menikmati rasa lapar, menikmati kebodohan,
menikmati kesendirian dan menikmati mandi. Intinya menurut sang penulis, selalu
ada hal-hal yang bisa disyukuri setiap hari, sekecil apapun. Dan akumulasi rasa
syukur inilah yang akan mewujud menjadi kebahagiaan yang tak terkira. Begitulah
resep dan ramuan untuk merayakan hidup.
Pada resep Interaksi Manusia, diawali dengan
happynotes keren yaitu “Kebahagiaan itu menular. Orang-orang yang dikelilingi
orang yang bahagia cenderung lebih bahagia di masa yang akan datang. Itu
berarti dua hal: Kalau kamu ingin lebih bahagia, berkumpullahh dengan
orang-orang bahagia; dan kalau kamu lihat temen kamu sedang sediih, ajak
temanmu ke dalam lingkaranmu, lalu tularkan kebagiaanmu padanya. Selanjutnya
pembahasan menarik pun dikupas tuntas seperti ketika kamu merasa kecewa, Selamat Datang di Zona Selamanya teman, Bahagia di dunia Maya dan dunia nyata,
rumah, dan lai lain.
Lalu tentang membela harapan, beberapa hal
filosofis pun disinggung seperti tentang ekemenangan, teori layang-layang,
mengingat kenangan bahagia, secangkir kopi hitam dan lain-lain. Sang penulis
mengajak pembacanya untuk bersikap optimis karena konon orang yang optimis
lebih berhasil cita-citanya, lebih puas dengan hidupnya serta lebih sehat
secara fisik dan mental dibandingkan
orang pesimis.
Lalu resep paling jitu adalah berlari Menuju
Tuhan, yang menggali lebih dalam tentang makna pennerimaan, ruang kosong,
penggemr suasana dan lain-lain
Bagian terakhir berisi lima tulisan terpilih
hasil seleksi Happiness Laboratories, hasil karya mreka yang sudah memiliki
laboratorium kebahagiaannya sendiri.
Profil penulisnya tak akan ditemukan lengkap di
buku ini. Mungkin sang penulis ingin para pembacanya menerka sendiri dan
menemukan kebahagiaan juga saat menemukan profil penulisnya. Tapi semoga cetakan
berikutnya sudah dilengkapi profil penulisnya ...
Penulis adalah putri
dari Bapak Tate Qomaruddin dan Ibu Yusi Fitri Mardiyyah. Menikah dengan M.
Ahsan Ibadurrahman, teman satu SMP nya, mereka dikaruniai seorang putri bernama
Aufina Tsurayya Hisan. Saat menulis buku ini, penulis adalah mahasiswi
Psikologi Unpad yang memutuskan menikah muda pada saat berusia 20 tahun dan
masih kuliah semester 4. Ohya urfa ini adalah murid saya saat ia bersekolah di
MAN tempat saya mengajar saat ini.
Selamat ya urfa atas
terbitnya buku ini. Dan terima kasih juga atas kiriman buku gratisnya, membuat
saya sangat bahagia hehe ... ditunggu buku buku berikutnya. Yang mau pesan buku
ini, silakan hubungi fb penulisnya ya ...
No comments:
Post a Comment