Sebagai anggota komuntas IIP (Ibu Ibu Profesional)
yang juga sebagai koordinator daerah, saya sadar saya harus banyak belajar
menjadi ibu yang baik dan profesional. Adanya kelas matrikulasi yang
memfasilitasi kami sebagai koordinator dan pengurus kelas belajar di daerah,
merupakan kesempatan emas yang tak boleh disia-siakan. Awalnya saya ragu
mengikuti kelas ini, karena saya khawatir
tak dapat menjalankan amanah untuk mengerjakan tugasnya, tapi ternyata
“paksaan” sesama coordinator, akhirnya meluluhkan hati saya untuk mengikuti
kelas ini. Dan setelah mengikuti materi pertamanya yang diselenggarakan di hari
Senin tanggal 9 Mei 2016 pada pukul 20.00-21.00, saya tidak menyesal, malah
sangat bersyukur sekali akhirnya dapat mengikuti kelas matrikulasi ini.
Pada materi pertama kelas matrikulasi ini, dibahas
secara lebih mendalam tentang 4 hal berikut yaitu :
a.
Ibu Profesional
b. Komunitas Ibu Profesional
c. Tahapan menjadi Ibu Profesional
d.
Indikator Ibu
Profesional
Materinya sangat menarik dan bermanfaat sekali untuk
ibu muda seperti saya, yang baru memiliki putra pertama berusia 22 bulan.
Setelah mendapat materi-materinya, kami diberi tugas
yang bertujuan agar kami dapat mengaplikasikan materi yang telah disampaikan
sang penggagas komunitas, Bu Septi. Tugas ini diberi label menarik “Nice Home
Work (NHW)”. Jadi mari kita bahas tugas ini.
Dalam NHW#1 ini, kami diminta menuliskan indikator
untuk setiap peran yang kita lakukan yaitu sebagai sebagai individu, sebagai
istri, dan sebagai ibu
1.
SEBAGAI INDIVIDU
Sebagai individu,
peran saya sangat banyak yaitu sebagai karyawan tempat saya bekerja yaitu
sebagai guru, sebagai anak dari kedua orang tua saya, sebagai adik dari
kakak-kakak saya, sebagai menantu dari orangtua suami saya dan sebagai anggota
masyarakat tempat saya tinggal. Maka indikator keberhasilan sebagai individu adalah
:
a.
Menjadi
guru yang profesional bagi murid-murid saya, tidak hanya mentransfer ilmu tapi
juga bisa menjadi sahabat terbaik dan panutan terbaik untuk mereka.
b.
Menyediakan
waktu minimal seminggu sekali untuk menelpon orang tua dan mertua saya.
c.
Melakukan
aktivitas berlibur bersama bersama kakak saya dan keluarganya serta keluarga
suami, minimal 6 bulan sekali.
d.
Menjadi
tetangga yang baik untuk warga sekitar rumah, minimal hadir pada saat arisan
atau saat kumpul bersama, menengok jika ada yang sakit dan melahirkan dan
membantu semaksimal yang bisa dilakukan
2. SEBAGAI ISTRI
Sebagai ibu
bekerja, tentu saya tak bisa sepenuhnya ada disamping dan bersama suami sepanjang
waktu, maka indikator keberhasilan saya sebagai istri adalah :
a.
Menyediakan
waktu untuk melayani kebutuhan suami, baik lahir maupun batin
b.
Rajin
berolahraga sekaligus diet sehat untuk suami
c.
Belajar
manajemen keuangan dan ilmu rumah tangga lainnya
d.
Sharing
bersama tentang berbagai hal, menjadi partner diskusi yang nyaman untuk suami
e.
Memperhatikan
keluarga suami dengan berkomunikasi baik melalui media sosial atau via telepon
3. SEBAGAI IBU
Sebagai ibu
bekerja, tentu saya tak bisa sepenuhnya ada disamping dan bersama anak
sepanjang waktu, maka indikator keberhasilan saya sebagai ibu adalah :
a.
Menjadi
ibu yang menyenangkan dan dirindukan anak, terutama saat pulang kerja atau ada
di rumah, anak senang dan betah bersama saya
b.
Menggali
ilmu parenting atau pendidikan anak
c.
Total
membersamai anak saat di rumah, tidak melakukan pekerjaan kantor saat ada di
rumah bersama anak
d.
Belajar
masak
e.
Mengikuti
aktivitas komunitas yang dapat membantu saya menjadi ibu yang baik,
memfasilitasi anak untuk dapat tumbuh sesuai fitrahnya bersama komunitas yang
baik.
Alhamdulillah selesai juga tugas nya. Rasanya plong
dan semoga saya dapat mengaplikasikan indikator tersebut sesuai dengan yang
saya harapkan. Dan tentu saja bereffek baik pada anak, suami dan lingkungan
sekitar.
#ODOPfor99days#day83
No comments:
Post a Comment