Judul : Kebanggan yang Tak Ternilai
Penulis : Tim Eisthera Gritanefic
Penerbit : Eisthera Gritanefic
Terbit : 2015
Tebal : 290 halaman
Buku ini merupakan karya siswa kelas XII tahun pelajaran 2015/2016 yang memiliki nama angkatan Eisthera Gritanefic. Buku Etape ini terdiri atas 5 jilid yang diklasifikasikan berdasarkan tema besar. Judul buku ini diambil dari salah satu judul tulisan dalam buku ini, satu dari 22 yang ditulis oleh 22 penulis berbakat dari siswa kelas XII.
Buku ini terdiri dari 22 judul yaitu Cita-Cita Amir, Takdir Memaksaku Percaya, Hari
Ini, Balada Hidup Pedro, My First Flight, Ayah dan Hujan, Semua Akan Indah pada
Waktunya, Kupu-Kupu Papa, Hakikat Sebuah Nama, Satu Senyum Saja, Waktumu yang
Kuinginkan Ayah, Je, Hati yang Tersembunyi, Utopis, Kebanggaan yang Tak
Ternilai, Setitik Rindu, Sarinah, Maafkan Mama, Nak, Mali, Maaf Telah
Menunggumu, Kak, Reguler Kita, Nyasar Bareng Becak.
Kisah ini berkisah banyak tentang keluarga, pengorbanan,
kehilangan dan membangun kekuatan setelah jatuh. Siapkan tisu atau sapu tangan
saat membaca buku ini. Pada “Takdir Memaksaku Percaya” yang sepertinya berdasar
kisah nyata sang penulis dengan menggunakan tokoh sang kakak, sang penulis
berusaha ikhlas menerima takdir kehilangan ayahnya, walau sangat berat. Beberapa
kisah memaparkan kerinduan pada sang ayah, seperti pada “Waktumu yang
Kuinginkan, Ayah”, “Ayah dan Hujan”, dan “Kupu-Kupu Papa”. Tentang indahnya
persaudaraan juga bisa ditemukan pada “Maaf Telah Menunggumu, Kak”, “Setitik
Rindu” dan “Kebanggaan Tak Ternilai” dan masih banyak lagi kisah sarat hikmah
yang bisa kita temukan pada buku ini.
Menyenangkan sekali membaca buku ini yang
menggambarkan jeritan para remaja tentang sosok orangtua, saudara dan keluarga.
Masih banyak ternyata remaja kita yang menilai sangat positif tentang
keluarganya, tak hanya mengutuk kesedihan saat ditimpa peristiwa kehilangan
tapi sekaligus belajar makna ketegaran. Jauh di dasar lubuk hati saya, saya
banyak belajar keikhlasan dari cerita-cerita mereka dalam buku ini. Karena saya
mengenal para penulis buku ini, maka saat saya membaca karya tulisan mereka,
saya sambil membayangkan sosok sehari-hari mereka dan keluarganya. Terima kasih
telah mewarnai hidup saya selama 3 tahun ini. Sedih rasanya mau berpisah dengan
kalian dalam waktu tak sampai seminggu lagi. Semoga suatu saat kalian masih mau
berbagi cerita suka dan duka, seperti saat 3 tahun kebersamaan kita.
#ODOPfor99days#day96
No comments:
Post a Comment