Saturday, May 21, 2016

Tugas Matrikulasi IIP NIce Home Work #2, Tugas Menantang Penuh Cinta


Nice Home Work #2 kali ini sungguh tak terduga, harus bikin surrat cinta pada suami. Suasana Grup Wa Matrikulasi pun mendadak jadi penuh chat, masing-masing pun curhat tentang rencana bikin surat cinta dan respon suami ketika menerimanya. Ada juga yang memposting surat cintanya dan bikin kami semua terharu dan lain-lain. Baiklah kita rinci dulu apa tugas keddua dari matrikulasi ini

Baiklah Mari kita Rinci Tugas Nice Home Work #2 ini :
1. Mengenang saat jatuh cinta pada suami dan membuat surat cinta
2. Mengenali potensi dan kelemahan anak beserta strategi menyiasatinya
3. Potensi diri sendiri dan apa relevansinya pada kondisi keluarga
4. Kondisi lingkungan dan apa makna hadir kita bagi lingkungan
5. Peran spesifik keluarga

dan mari kita kerjakan peernya ...

1. Beberapa hari yang lalu, saat saya sedang dinas ke Pekanbaru, saya mencoba mengirim surrat cinta pada suami melalui whatsupp. dan tahukah anda bagaimana responnya? tak ada, tak ada sms balasan, tak ada wa balasan, tak kunjung juga ada telpon. terus terang saya jadi malu sendiri dibuatnya. saya sudah memperkirakan responnya akan seperti ini, tapi saya tau saya harus membahasnya saat ketemu nanti. Masalahnya, saat mau menikahi saya, suami rajin mengirim kata cinta baik melalui email dengan mengirim lagu yang mewakili kata hatinya maupun dengan rajin menelpon saya. tapi setelah menikah, karena sering ketemu, suami jadi tak pernah lagi mengirim kata-kata cinta.

Saat saya tanyakan pada suami usai pulang dinas dari Pekanbaru, suami pun bilang bahwa mengumbar kata romantis itu tak perlu sering dilakukan karena akan terasa hambar. Cukuplah perbuatan nyata menjadi bukti dari perwujudan cintanya, begitulah kata suami ... ya sudahlah mas, saya percaya mas akan tetap sayang keluarga ...

2. Mengenali Potensi dan Kelemahan anak beserta strategi menyiasatinya.
Anak saya Eza baru berusia 26 bulan, alhamdulillah sudah bisa berkomunikasi lisan yang dapat dimengerti, sudah bisa bersosialisasi dan main bersama dengan teman sebaya atau yang lebih tua. memiliki rasa ingin tahu yang besar dan daya kritisnya mulai kelihatan dengan selalu bertanya tentang lingkungan di sekitarnya ...

3. Potensi diri sendiri dan apa relevansinya pada kondisi keluarga
saya adalah seorang guru asrama yang juga merupakan guru bidang studi bahasa Arab, sekarang sedang diamanahi menjadi bendahara di beberapa organisasi. jadi saya merasa potensi saya adalah
    a. dalam bidang bahasa Arab
    b. dari sisi keuangan
    c. sebagai teman berbagi buat murid-murid saya ...

Relevansinya pada kondisi keluarga adalah saya harus mengembangkan bidang bahasa Arab yang menjadi irisan persamaan potensi saya dan suami, dan belajar menjadi tempat curhat untuk murid-murid yang suatu saat nanti semoga bisa menjadi buku serta belajar menjadi manager keluarga yang mengatur ritme keuangan dan aspek lain dalam keluarga saya.

4. Kondisi lingkungan dan apa makna hadir kita bagi lingkungan
Saya besar dalam lingkungan keluarga yang mengutamakan pendidikan bagi anak-anaknya. saya pernah menempuh pendidikan di pesantren, senang menulis artikel tentang bahasa Arab dan Al-Qur'an serta senang berbagi dan sharing dengan siapapun.

maka kehadiran saya harus bermakna bagi lingkungan sekitar terutama terkait 3 hal yaitu bahasa Arab, keuangan dan Sharing dengan siapapun untuk kemudian nanti mudah-mudahan bisa didokumentasikan menjadi sebuah buku.

5. Peran spesifik keluarga
saya dan suami sama sama guru bahasa Arab, kami juga sama sama senang sharing dan berbagi dengan siapapun. maka saya menemukan bahwa peran spesifik keluarga kami adalah "HELPER" membantu siapapun baik itu siswa, teman, atasan dan lain-lain untuk maju dan sukses bersama, bukan egois hanya sukses untuk keluarga sendiri saja.

aahh plong rasanya sudah mengerjakan tugas ini, walau ke depannya perjalanan masih panjang karena harus diimpelmentasikan ... Semangaat

Sabtu, 21 Mei 2016, 23.41

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit