Pada
hari Senin tanggal 2 Mei 2016, seperti tahun tahun
sebelumnya, tanggal ini diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Setiap
tahun pula kami harus mengikuti upacara bendera untuk memperingati Hari
Pendidikan Nasional ini. Tapi ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya,
kami diharuskan mengenakan pakaian adat/tradisional saat mengikuti upacara
bendera ini. Entah apa alasannya pemerintah menganjurkan hal ini, tapi tentu
bukan tanpa alasan. Adanya berbagai budaya asing yang perlahan-lahan mengikis
budaya lokal Indonesia mungkin menjadi salah satu alasan agar kami rakyat
Indonesia selalu bangga dengan pakaian adat/tradisional khas daerah
masing-masing di seluruh Indonesia.
Setelah mengetahui adanya anjuran untuk mengenakan
pakaian tradisional, saya langsung bongkar bongkar lemari, mencari pakaian yang
layak dikenakan untuk mengenang jasa para pahlawan pendidikan sekaligus
melestarikan budaya local khas Indonesia. Alhamdulillah akhirnya ketemu juga
kebaya yang agak bagusan, yang sudah tidak dipakai lama, mungkin terakhir
memakainya 6 tahun yang lalu. Tapi senangnya, ternyata masih bisa muat saat
dipakai, menunjukkan bahwa saya tidak bertambah gemuk, horee hehe
Setelah baju ada, masalah berikutnya adalah sepatu. Ternyata
setelah dicek, saya tak punya sepatu bagus yang layak digunakan untuk
mengimbangi kebaya yang indah. Akhirnya mulailah hunting untuk mencari
pinjaman sepatu, ternyata banyak yang berbaik hati mau meminjamkan. Ada rekan
kerja yang meminjamkan sepatu handmade karya temannya, dan ada siswi
yang rela meminjamkan sepatu wisudanya untuk saya “perawanin” yang ternyata
tingginya 10cm. Saya yang tak terbiasa memakai high heel, ternyata
menderita juga memakainya. Rasanya upacara yang berlangsung hanya setengah jam,
terasa menjadi berpuluh puluh jam, saking pegalnya menggunakan sepatu hak
tinggi. Saya baru sadar, saya memang lebih nyaman menggunakan pakaian dan juga
sepatu, yang casual, yang santai, tak terlalu formal.
Untungnya saya tak sendirian, beberapa rekan kerja
saya yang mengenakan kebaya juga, tak semuanya nyaman berkebaya lama-lama. Selesai
upacara, beberapa ibu-ibu yang rumahnya di dalam lingkungan kampus, langsung
ganti baju sebelum kembali mengajar. Semoga pemerintah semakin gencar
berpromosi untuk mencintai budaya local dan pakaian tradisional, agar Indonesia
tak tergerus arus berbangga ria dengan budaya asing. Walaupun harus rela
menderita berkebaya ria, toh ini tidak dilakukan setiap minggu atau setiap
bulan. Kami hanya dianjurkan memakainya pada peringatan hari kartini tanggal 21
April dan khusus tahun ini ditambah dengan Hari Pendidikan Nasional. Jayalah
terus Indonesia … Lestarikan Budaya dan Pakaian Tradisional … Merdeka …
#ODOPfor99days#day87
No comments:
Post a Comment