Wednesday, May 4, 2016

Saat Suami jadi MC Syukuran Nikah




 


Pada hari Minggu, 17 April kemarin, saya diundang teman saya saat beraktivitas di Karisma Salman ITB untuk menghadiri syukuran nikah adiknya di salah satu restoran di BSD. Dua hari sebelum hari H, teman saya ini lagi kebingungan juga mencari ustadz pengisi tausiah untuk syukuran nikahnya. Awalnya minta suami saya untuk mengisi tausiah, tapi suami biasanya keberatan kalau diminta mendadak, maka saya pun menawarkan teman saya untuk menjadi ustadz pengisi tausiah. Ternyata, teman saya ini juga membutuhkan mc yang bisa berbahasa Inggris karena adik iparnya orang Pakistan, jadi semua keluarganya tak bisa berbahasa Indonesia. Ia juga membutuhkan pembaca Al-Quran untuk membuka acaranya. Saya pun berjanji akan membawa murid saya untuk mengisi acara. Dan ternyata pada akhirnya ia butuh juga mc yang berbahasa Indonesianya, jadilah saya menawarkan suami saya untuk menjadi mc, dan disetujui. Lucu juga, serba mendadak tapi akhirnya malah saya menawarkan semua petugas pengisi acara, awalnya karena ingin membantu teman saja...

Singkat cerita, saking semangatnya, saya menghubungi teman saya untuk mengisi acara ini pada hari Sabtu malam. Berhubung saya piket di asrama, saya ga ikut, suami saya berangkat sama siswa, sementara teman saya yang bertugas sebagai pengisi tausiahnya, pergi sendiri nyusul kesana. Setibanya di restoran, suami telfon, sepertinya tidak ada acara syukuran nikah, suami pun bertanya siapa nama pengantin, keluarga mempelai dll, saya telfon teman saya dan suaminya, ga diangkat, saya pun mencium sesuatu tak beres. Lalu saya curhat di grup wa alumni karisma, barulah ada teman mengingatkan bahwa acaranya bukan hari Sabtu, tapi hari Ahad sambil memperlihatkan broad cast undangannya. Gubrag, saya pun kontak suami, minta maaf ma teman pengisi tausiah atas kesalahan waktu, untung dia tak masalah. Hanya saya harus menahan malu saja karena sudah salah mengundang. Haha ada ada saja, heboh emak emak dengan berbagai wa malah jadi salah fokus.


Esoknya, karena saya tidak piket lagi, akhirnya saya pun ikut acara tersebut, sambil mengajak anak dan mba pengasuh. Kami berangkat setelah magrib, tiba di restoran masih sepi karena tamu baru diundang setelah isya. Kami pun briefing dulu untuk mempersiapkan acara. Acaranya memang hanya syukuran pernikahan saja karena akadnya sudah dilaksanakan di akhir tahun lalu. Tapi keluarganya tak bisa hadir saat akad nikah, dan baru bisa hadir di bulan ini, maka diadakanlah syukuran nikah ini. Acara dan undangan serba mendadak, jadi yang datang pun tak banyak. Saat acara dimulai, tamu undangan yang hadir tak lebih dari 50 orang.

Acara dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat Al-Qur’an, sambutan sambutan, tausiah, doa dan penutup. Alhamdulillah saat suami bertugas menjadi mc, lancar lancar saja, walau sempat deg-degan karena suasana kurang kondusif, banyak anak berseliweeran main, tamu sedikit tapi lama lama, tamu semakin banyak berdatangan dan suasana pun makin kondusif, alhamdulillah. Acara pun diakhiri dengan ramah tamah dan menyantap hidangan. Pas pulang, ternyata dikasih angpaw tempel. Sambil undangan, sambil bertugas, dapet rejeki dobel deh. Alhamdulillahh ... 

*Karena lupa mendokumentasikan saat suami bertugas jadi mc, foto mempelainya dipinjem yaa...


No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit