Tuesday, May 17, 2016

Resensi Buku: Etape, Satu Hari dalam Perjalanan Hidup




 

Judul                : Satu Hari dalam Perjalanan Hidup

Penulis             : Tim Eisthera Gritanefic

Penerbit           : Eisthera Gritanefic

Terbit              : 2015

Tebal               : 316 halaman

 

Buku ini merupakan karya siswa kelas XII tahun pelajaran 2015/2016 yang memiliki nama angkatan Eisthera Gritanefic. Buku Etape ini terdiri atas 5 jilid yang diklasifikasikan berdasarkan tema besar. Judul buku ini diambil dari salah satu judul tulisan dalam buku ini, satu dari 27 yang ditulis oleh 27 penulis berbakat dari siswa kelas XII.

 

Buku ini terdiri dari 27 judul yaitu Tertinggal disana, Tak Bermaksud, Musik Persahabatan, Pingpong dan Studio, Karena Kamu, Merindukan Rinai Hujan, Salju pun Kecewa, Sepatu untuk Sahabatku, Amalia, Pemberian Sederhana, Insya Allah Aku Rela, Perjalanan yang Rumit, Ravens, Horizon, Satu Hari dalam Perjalanan Hidup, Pupus, Ini adalah Judul di Dunia yang Tak Lagi Berputar, Dunia Idealku, Gagal, Black Robber, Pergi untuk Kembali, Tolong Matilah Bapak, Jalan Setapak, Jangan Tidur Waktu Sidang Soal Rakyat, Apa Kabar Tuan Apa Kabar?, Berpindah Tangan Bermanfaatkah?, Izmir.

 

Buku ini berkisah tentang imajinasi para remaja tentang berbagai hal, tentang kritik sosial mereka terhadap kondisi negeri ini, pada “Pergi Untuk Kembali” dan “Ini adalah Judul, di Dunia yang Tak Lagi Berputar”, tentang protes mereka terhadap berbagai ketidak adilan dalam berbagai bidang pada “Jangan Tidur Waktu Sidang Soal Rakyat”, tentang persahabatan pada “Pemberian Sederhana”, “Salju pun Kecewa”, “Sepatu untuk Sahabatku”, “Satu Hari dalam Perjalanan Hidup” dan “Musik Persahabatan”, tentang ketegaran menerima takdir dan belajar ikhlas pada “Insya Allah Aku Rela”, tentang mengenang masa lalu pada “Tertinggal Disana”, dan masih banyak lagi.

 

Uniknya, kisah kisah yang dipaparkan walau sederhana, tapi kaya makna. Beberapa konflik tentang persahabatan misalnya, diramu dengan sangat indah endingnya. Membacanya menjadi tak membosankan karena ragam kisah, ragam konflik dan bahkan beberapa kisah membiarkan kita para pembacanya yang menentukan endingnya.

 

Yang membuat saya senang adalah adanya nama saya di halaman 116, walaupun cuma disebut sekilas, bangga rasanya menjadi secuil dari kisah yang mewarnai masa remaja mereka. Tiga tahun sudah saya menemani dan mendampingi kalian, saatnya kalian terbang bebas menebar makna dan manfaat pada semesta. Sebarkan kebaikan dan ajarkan ketegaran dan kekuatan pada mereka yang lemah, pada mereka yang tak bangga dengan kebenaran, bahkan pada mereka yang arogan dengan kedzaliman... Selamat Menebar Karya di dunia yang mungkin tak seramah yang dibayangkan ...

 

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit