Saat mengikuti rapat koordinasi koordinasi persiapan tes seleksi siswa baru di hotel Atria
BSD, ada sesi bersama
narasumber Doktor Bahrul Hayat yang mereview kembali makna Insan Cendekia. Sekolah
tempat saya mengajar memang bernama Insan Cendekia, tapi materi tentang Insan
Cendekia ini mendapat penguatan kembali dari narasumber. Menurut beliau, ada perbedaan
mendasar antara kata insan dan basyar yang sama sama bermakna
manusia yaitu :
Insan
: manusia yang berproses untuk menjadi (becoming)
Basyar
: ada dan melemah (being)
Jadi Insan adalah proses manusia untuk menjadi (becoming).
Becoming
adalah proses menuju Tuhan, menghampiri Tuhan dengan cara berakhlak seperti
akhlak Tuhan. Becoming adalah perjalanan menuju kesempurnaan,
menghampiri kesempurnaan Tuhan
Sedangkan makna Cendekia adalah orang yang menggunakan
kecerdasannya untuk bekerja, belajar, membayangkan, menggagas atau menyoal dan
menjawab persoalan tentang berbagai gagasan (wikipedia)
atau Scholar
is a person who has studied a subject for a long time and knows a lot about itu
: an intelligent and well educated person who knows a particular subject very
well.
Jadi penyematan nama “Insan Cendekia” pada institusi
sekolah ini bukan asal pemberian nama, tapi memiliki makna dan visi jangka
panjang yang strategis. Visi strategis Insan Cendekia
pada Madrasah Aliyah ini adalah :
a. Nationalism
2 b. Innovative curriculum
c. Academic excellence
d. Islamic character
e. Global
communication skills
Semoga cita-cita para penggagas sekolah ini bisa
tercapai.
Ada quotes bagus dari narasumber yang disampaikan di akhir sesi ini …
Anda tidak dapat mengajar anak yang anda
tidak cintai
Anda tidak dapat mengajar anak yang anda tidak hormati
Anda tidak dapat mengajar anak yang anda tidak pahami
(Jawanza Kunjufu)
#ODOPfor99days#day84
No comments:
Post a Comment