Pada hari
Sabtu tanggal 7 Mei 2016, saya dan keluarga Tasik berjalan jalan di Pasar Ciawi
sekaligus mencari kuda atau delman yang sudah saya janjikan pada Eza.
Pengalaman naik delman saat saya kecil dulu, masih terbayang sampai sekarang
karena sangat menyenangkan sekali bisa menikmati naik delman. Maka pengalaman
masa kecil yang indah itu, saya ingin tularkan pada Eza agar ia banyak
mengalami pengalaman masa kecil yang indah dan menyenangkan.
Awalnya
saya dan keluarga ingin naik delman itu sejak berangkat ke pasar. Rasanya dulu
saat saya kecil, tak sulit menemukan delman. Setiap berapa menit sekali pasti
ada delman yang lewat. Tapi kemarin saat kami ingin berangkat ke pasar, tak ada
satupun delman yang lewat, bahkan setelah kami pesan kepada kakak yang
berjualan dekat jalan raya pun, tak kunjung ada itu delman. Akhirnya kami ke
pasar diantar suami pakai mobil.
Setelah
tiba di pasar, kami berbelanja beberapa barang, lalu tujuan kami berikutnya
adalah menemukan delman untuk kami naiki. Saya dan kakak saya sampai berbagi
tugas untuk mencari delman dari dua arah, ternyata memang delman sekarang sudah
jarang dan tak sebanyak dulu. Alhamdulillah setelah berjuang mencari delman,
kami senang sekali saat melihat ada satu delman yang lagi mangkal di belokan
dekat jalan raya. Yeah akhirnya bisa menunaikan janji pada Eza untuk naik
delman. Eza pun senang sekali saat tahu akhirnya bisa naik delman, walau belum
berani pegang kuda nya.
Saya
mencoba ngobrol dengan sais atau kusir delmannya, ternyata memang sekarang
delman yang tersisa hanya tinggal 3. Pantas saja kami sulit mencari delman.
Entah ada fenomena apa dengan delman ini, mungkin malah pertanda bahwa
transportasi tradisional khas pedesaan ini lama-lama akan menghilang, seiring
makin sedikitnya generasi muda yang ingin meneruskan usaha delman karena
mungkin penghasilannya sedikit. Dan semakin banyaknya para pemuda yang merantau
ke kota-kota besar sehingga beberapa pekerjaan di desa sudah tak menarik lagi
untuk dilanjutkan. Padahal di beberapa kota wisata, alat transportasi
tradisional sangat dicari wisatawan lokal maupun asing dan dibayar dengan tarif
harga yang tak murah. Mungkin kuncinya adalah pengelolaan dan perlindungan
pemerintah setempat terhadap usaha penduduk desa setempat agar tak tergerus
zaman dan masih dapat dinikmati banyak kalangan.
#ODOPfor99days#day93
No comments:
Post a Comment