Monday, November 13, 2017

Belajar dari Lelaki Muda



Pagi ini, saya ber me time ke Bogor naik kereta, sementara Eza sama papanya di rumah berdua karena mba nya pulang dulu ke rumah suaminya. Agenda saya ke Bogor terkait dengan agenda KIPMA (Koperasi Ibu Profesional Mandiri) yaitu presentase dari calon pembuat website marketplace KIPMA. Saya berangkat dari Serpong jam 07.30 dan sampai di Stasiun Cilebut Bogor tepat pukul 9.30. Sudah ada teman saya yang menjemput disana dan kami masih menunggu sang lelaki yang akan presentasi, dan ternyata bernama Kang Mukti. Alhamdulillah beliau tiba di stasiun Cilebut tepat pukul 10.

Setelah itu, kami menuju lokasi rapat yang bertempat di Bukit Cimangu City dan beberapa teman sudah menanti disana, ada beberapa pengurus IIP Bogor yang juga akan menimba ilmu dari Kang Mukti. Sebelum presentasi KIPMA, kami diminta memperkenalkan diri sambil menceritakan aktivitas sehari-hari kami. Masing-masing dari kami yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga, saling menceritakan aktivitas masing-masing. Dan beliau pun memperkenalkan dirinya.


Kami pun dibuat tergugu saat Kang Mukti memperkenalkan dirinya. Beliau masih berusia 30 tahun, tapi pilihannya menjadi guru TK dan aktivis sosial di beberapa sanggar serta terapis anak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) sungguh luar biasa. Bekerja tiap Senin-Jumat di Bekasi dan weekend di Cilegon untuk mengajar anak ABK, terutama musik dan komputer serta internet marketing, membuat kami terkagum-kagum pada sosok anak muda yang langka ini. Beliau yang dengan bangganya menyebut dirinya guru TK, juga bercerita bahwa saat berkumpul dengan para guru TK, memang biasanya mayoritas adalah ibu-ibu dan hanya satu dua orang saja yang berjenis kelamin laki-laki.

Tak terasa, waktu dhuhur tiba, kami pun shalat dhuhur berjamaah di Masjid Al Hidayah yang lokasinya tak jauh dari rumah tempat kami berkumpul. Setelah itu, para emak emak ngebaso sementara Kang Mukti memilih untuk makan siang di dekat masjid, sementara emak emak rela memilih tempat jauh demi sebuah bakso yang nama tokonya adalah Bakro Reog.

Setelah itu, saya pamit pulang ke Serpong. Ada rasa yang berbeda usai bertemu dan berkumpul dengan sang aktor muda Kang Mukti ini. Betapa saya cemburu dengan sepak terjangnya yang memiliki kepedulian sosial tinggi untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus. Lelaki lajang ini berhasil membuat saya berfikir kemana saja saya selama ini, seberapa pedulikah saya dengan generasi penerus bangsa ini. Semoga masih ada waktu bagi saya untuk berbuat kebaikan yang lebih banyak untuk bangsa dan agama ini. Aamiin

Semoga Bermanfaat

Senin, 141117.22.10
#ProgramHamil40HariEpisode4#Hari7

#odopfor99days#sesi3#day52

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit