Friday, November 10, 2017

Menjadi Petugas Upacara Hari Pahlawan



Setiap tanggal 10 November, di sekolah kami secara rutin memperingati hari pahlawan. Ada yang istimewa pada upacara hari pahlawan tahun ini yaitu para petugasnya adalah para guru dan karyawan. Mulai dari pemimpin upacara, pengibar bendera, pembaca naskah UUD 1945, pemimpin pasukan/pleton, hingga paduan suara. Saya dan para wali asrama ditugaskan untuk menjadi pemimpin pasukan sesuai siswanya, saya berarti menjadi pemimpin pasukan kelas XI putri.

Untuk kostum, kami para guru dan karyawan diwajibkan menggunakan seragam korpri, dan khusus ibu-ibu, kerudungnya berwarna biru dongker. Pagi-pagi jam 7, kami berlatih lagi di hadapan para siswa dan siswi sebagai gladi bersih terakhir, karena pemimpin pasukannya baru datang usai tugas PLPG dari luar kota.

Setelah siap, kami pun melaksanakan upacara dengan khidmat. Jika pada saat gladi bersih tadi, masih banyak canda tawa dan komentar seru dari para siswa, maka saat upacara berlangsung, semua mengikuti dengan serius dan sangat khidmat sekali. Alhamdulillah upacara berlangsung lancar. Petugas pengibar bendera berhasil mengibarkan benderanya, dan paduan suara yang terdiri dari seluruh bapa ibu guru dan karyawan yang tidak menjadi petugas, juga melaksanakan tugasnya dengan baik.


Saat amanat pembina upacara, bu Kepala Madrasah menyampaikan apresiasinya pada kami para petugas upacara yang sudah menampilkan penampilan terbaik pada upacara kali ini dan beliau menyampaikan rasa bangganya karena kami juga sanggup melaksanakan tugas apapun dan menjadi contoh bagi siswa bahwa saat diberi tugas apapun, para bapa ibu guru siap menunaikan tugasnya sebaik mungkin.

Alhamdulillah usai upacara, kami dijamu dengan kelapa muda dan nasi bakar. Nyam nyam, nikmat sekali ... saya langsung pulang dan membawa nasi bakar sebagai oleh-oleh untuk Eza.

Pada pukul 10, saya diundang untuk rapat tatib berkaitan dengan kasus siswa yang membawa laptop ke asrama plus digunakan untuk bermain game dan beberapa siswa yang mencontek. Rasanya tertampar sekali saat dijelaskan ada beberapa siswa yang mencontek dan ini sudah menjadi fenomena biasa. Siswa IC yang digembar gemborkan sebagai siswa yang jujur dan anti mencontek, ternyata perlahan-lahan mulai bergeser, walaupun jumlah yang tidak menconteknya pasti masih lebih banyak. Semoga ini menjadi pemicu bagi kami untuk tak hanya mengajar tapi juga mendidik nilai-nilai dan akhlak baik sebagai bekal kehidupan mereka nanti, usai lulus dari sekolah ini.

Semoga Bermanfaat

Senin, 061117.14.30
#ProgramHamil40HariEpisode4#Hari5
#odopfor99days#sesi3#day48

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit