Kemarin, hari Jumat tanggal 3 Februari 2017 saya pergi
berdua dengan suami untuk bertransaksi di bank. Baru kali ini kami naik mobil
berdua tanpa Eza karena Eza sedang tidur. Aneh juga ternyata pergi berdua tanpa
Eza. Satu sisi menyenangkan karena bisa bebas ngobrol berdua bareng suami, sisi
lain ternyata sepi sekali tanpa anak itu. Tetap saja lebih membahagiakan jika
menghabiskan waktu bersama dengan anak, beserta keramaian celotehan nya.
Ngobrol berdua di mobil sambil menatap ramainya lalu
lintas di depan, memang romantis. Kami membahas berbagai hal, diantaranya
fenomena perceraian yang terjadi dengan orang orang di sekitar kami. Kami mendiskusikan
penyebab perceraian sebagai bahan refleksi di keluarga kami. Suami mengamati
bahwa penyebab perceraian adalah karena suami tak tahan dengan perilaku
istrinya, entah itu terlalu banyak bicara atau cerewet ataupun tak mengurus atau
mempercantik dirinya sehingga beralih ke perempuan lain.
Saya menyanggah, menurut suami istri berperilaku
tertentu terhadap suaminya, pasti bukan tanpa alasan. Bisa jadi suami tak
perhatian dengan kebutuhan pendidikan anaknya, istrinya yang setiap saat
berhubungan dengan pihak sekolah, bisa jadi ditagih SPP berbulan bulan, belum
lagi kalau anaknya pengen jajan seperti teman teman lainnya. Tak terasa,
ternyata kami berpendapat sesuai posisi kami masing masing, suami menyalahkan
pihak perempuan, saya menyalahkan suaminya. Wah ini komunikasi ga sehat nih,
fikir saya.
Akhirnya sambil bercanda saya bilang, “Mas ini ko kaya
teh botol, apapun makanannya minum teh botol, sekarang berpendapat apapun
masalahnya, yang salah adalah istrinya hehe”. Ia pun tersenyum simpul. Karena saya
mengatakannya tanpa intonasi tinggi, perdebatan saat itu berakhir damai. Ternyata
intonasi dalam berkomunikasi, memang sangat menentukan. Kebayang kan kalau saat
itu saya berintonasi tinggi, suami tak menyadari kesalahannya, masalahnya
adalah perceraian orang lain, yang heboh adalah kita...
Komunikasi produktif, harus diselingi canda tawa agar
tak tegang membahas sesuatu, dan bisa berakhir dengan damai sentosa...
Semoga Bermanfaat
Sabtu, 040217.06.30
#hari10
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#odopfor99days#part2#day14
No comments:
Post a Comment