Monday, February 6, 2017

Kesalahan Komunikasi Produktif




Setelah mencoba mempraktekkan ilmu komunikasi produktif dari hari ke hari, saya semakin peka dengan komunikasi produktif yang salah. Terutama dengan anak, saya kadang tak bisa menahan emosi, kalau deadline pekerjaan menumpuk sementara anak tak bisa diajak kompromi, disitulah saya merasa sedih. Biasanya kebiasaan buruk saya dalam berkomunikasi pun muncul. Masa lalu saya tiba 
tiba menemukan salurannya untuk dilampiaskan.

Dan berikut adalah kesalahan atau kegagalan saya dalam berkomunikasi produktif, untuk selanjutnya semoga bisa saya perbaiki.
      
      1.      Membentak
Saya seringkali membentak kalau Eza sedang rewel. Rasanya setelah itu nyesel banget tapi trus nanti kalau ada perilaku Eza yang membuat hati kesal, terulang lagi. Seperti kemarin saat saya sedang mengerjakan laporan koperasi di laptop, dia main mainin laptop saya minta perhatian. Karena deadline koperasi ini mendesak, saya pun membentak, berharap dia bisa main yang lain dengan tak mengganggu saya, ternyata dia minta perhatian saya juga. Maafkan bundamu ya ...


      2.      Menggunakan intonasi tinggi
Nah ini yang belum bisa saya kendalikan, INTONASI. Kalau sudah marah, itu taring saya tiba tiba keluar ga diundang. Sadar sih itu salah, tapi bayangan masa lalu saya pernah diperlakukan seperti itu saat orang tua marah, sepertinya turut membantu membentuk kebiasaan menggunakan intonasi tinggi. Tapi mudah mudahan ke depannya bisa lebih baik lagi.

     3.      Mengancam
Nah ini biasanya menjadi senjata pamungkas saya untuk membuat Eza nurut dengan apa yang saya perintahkan... Yang paling sering saya ucapkan adalah
“Ya udah kalau gitu, ga jadi ikut bunda...”
“Ya sudah kalau gitu, mas ga diajak

Karena biasanya ini ucapan jitu yang membuat Eza akan menuruti permintaan saya seperti agar dia makan, mandi, gosok gigi...

Ini masih belum bisa menemukan padanan kata yang menggantikan “ancaman jitu” di saat darurat... semoga ke depannya bisa lebih baik lagi...

Untuk mengatasi rasa bersalah, setelah itu biasanya saya mengajak Eza jalan, walau cuma untuk absen ditengah rintik-rintik hujan ke kantor bagian administrasi, sudah bisa membuat Eza seneng lagi. Semoga memori dia tentang kebaikan saya, lebih banyak daripada keburukannya, walau biasanya yang buruk itulah yang justru paling sering diingat. Terima kasih sudah membuat saya banyak belajar, Eza...

Semoga Bermanfaat

Senin, 060217.05.40
#hari11
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#odopfor99days#part2#day15

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit