Setelah mencoba mempraktekkan ilmu komunikasi
produktif dari hari ke hari, saya semakin peka dengan komunikasi produktif yang
salah. Terutama dengan anak, saya kadang tak bisa menahan emosi, kalau deadline
pekerjaan menumpuk sementara anak tak bisa diajak kompromi, disitulah saya
merasa sedih. Biasanya kebiasaan buruk saya dalam berkomunikasi pun muncul. Masa
lalu saya tiba
tiba menemukan salurannya untuk dilampiaskan.
Dan berikut adalah kesalahan atau kegagalan saya dalam
berkomunikasi produktif, untuk selanjutnya semoga bisa saya perbaiki.
1. Membentak
Saya seringkali
membentak kalau Eza sedang rewel. Rasanya setelah itu nyesel banget tapi trus
nanti kalau ada perilaku Eza yang membuat hati kesal, terulang lagi. Seperti kemarin
saat saya sedang mengerjakan laporan koperasi di laptop, dia main mainin laptop
saya minta perhatian. Karena deadline koperasi ini mendesak, saya pun
membentak, berharap dia bisa main yang lain dengan tak mengganggu saya,
ternyata dia minta perhatian saya juga. Maafkan bundamu ya ...
2. Menggunakan intonasi tinggi
Nah ini yang belum bisa
saya kendalikan, INTONASI. Kalau sudah marah, itu taring saya tiba tiba keluar
ga diundang. Sadar sih itu salah, tapi bayangan masa lalu saya pernah
diperlakukan seperti itu saat orang tua marah, sepertinya turut membantu
membentuk kebiasaan menggunakan intonasi tinggi. Tapi mudah mudahan ke depannya
bisa lebih baik lagi.
3. Mengancam
Nah ini biasanya
menjadi senjata pamungkas saya untuk membuat Eza nurut dengan apa yang saya
perintahkan... Yang paling sering saya ucapkan adalah
“Ya udah kalau gitu, ga
jadi ikut bunda...”
“Ya sudah kalau gitu,
mas ga diajak
Karena biasanya ini
ucapan jitu yang membuat Eza akan menuruti permintaan saya seperti agar dia
makan, mandi, gosok gigi...
Ini masih belum bisa menemukan
padanan kata yang menggantikan “ancaman jitu” di saat darurat... semoga ke
depannya bisa lebih baik lagi...
Untuk mengatasi rasa bersalah, setelah itu biasanya
saya mengajak Eza jalan, walau cuma untuk absen ditengah rintik-rintik hujan ke
kantor bagian administrasi, sudah bisa membuat Eza seneng lagi. Semoga memori
dia tentang kebaikan saya, lebih banyak daripada keburukannya, walau biasanya
yang buruk itulah yang justru paling sering diingat. Terima kasih sudah membuat
saya banyak belajar, Eza...
Semoga Bermanfaat
Senin, 060217.05.40
#hari11
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#odopfor99days#part2#day15
No comments:
Post a Comment