Wednesday, August 3, 2016

Semangat Belajar Bahasa Arab Yukss




Sejak lama sebenarnya saya tertarik dengan bahasa Arab, mungkin tepatnya sejak saya belajar bahasa Arab pertama kali di Madrasah Tsanawiyah atau pesantren. Saat itu saya belajar ilmunya sebatas kewajiban semata. Menghafal nahwu dan sharf, ilmu balaghah, sesungguhnya bukanlah hal yang mudah bagi saya yang sudah dimasukkan ke pesantren sejak lulus SD oleh orang tua saya. Tapi karena kondisi lingkungan yang sedikit “memaksa” akhirnya bisa juga saya belajar dan mendalami bahasa Arab. Bahkan saat itu, kami para santri diwajibkan menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari hari selama seminggu penuh lalu minggu berikutnya bergantian dengan bahasa Inggris. Tapi tampaknya inilah yang akhirnya menyebabkan lulusan pesantren banyak yang jago berbahasa Arab dan Inggris nya.

Saat SMA, saya memutuskan keluar dari pesantren dan melanjutkan pendidikan ke SMA umum. Saat itu tahun 1990 an, tak mudah bagi lulusan pesantren untuk masuk dan kuliah di kampus umum dengan ijasah dari pesantren. Diskriminasi pada pesantren saat itu sangat kental sekali. Tapi setelah saya belajar 3 tahun dan berniat untuk kuliah mengambil jurusan umum, ternyata saya mentok juga di jurusan Sastra Arab. Sejak saat itulah saya menetapkan bahwa mungkin dunia saya adalah dunia bahasa Arab.

Setelah tamat kuliah, saya pun mencari kerja dan kecantol pada sekolah unggulan di wilayah Tangerang. Selain mengajar pelajaran agama, saya pun ditugaskan untuk mengajar bahasa Arab Al-Quran selama 3 tahun. Perjalanan karir saya berikutnya bertumpu pada sebuah sekolah menengah atas berasrama hingga sekarang. Diamanahkan untuk mengajar bidang studi bahasa Arab membuat saya memutuskan untuk melanjutkan studi S2 di IIQ untuk khusus konsentrasi pada Al-Qur’an. Disinilah saya mulai terkagum kagum dengan kehebatan dan keindahan bahasa Arab dalam Al-Qur’an. 


Betapa mujizat yang diberikan pada umat Islam itu sungguh luar biasa. Jika pada umat Nabi Musa mujizatnya adalah tongkat yang berubah menjadi ular karena pada saat itu ilmu yang sedang berkembang adalah ilmu sihir. Sementara pada umat Nabi Isa, mujzat yang diturunkan adalah kemampuan Nabi Isa untuk menghidupkan orang mati karena ilmu yang berkembang saat itu adalah ilmu kedokteran. Nah mujizat muncul untuk menandingi ilmu yang berkembang saat itu dan jauh melampaui kehebatan ilmu yang sedang maju pada masa itu. Dan mujizatnya bersifat sementara, hanya berlaku untuk masanya. Tapi mujizat umat Nabi Muhammad adalah berupa AlQuran yang berbahasa Arab. Mengapa bahasa? Karena bahasa itu abadi. Saat itu di masa Nabi Muhammad, para ahli bahasa ada di puncak kejayaan, dan saat Al-Qur’an turun, tak ada satu pun para ahli bahasa itu yang sanggup membuat karya seperti atau sepersekian dari Al-Qur’an. Tantangan untuk membuat satu surat saja, itu bahkan berlaku hingga saat ini, dan tak ada satu pun yang sanggup menandinginya. 

Makin kagum kan dengan kehebatan bahasa Arab? Bahasa yang masih bertahan setelah berabad abad masa berlalu. Beberapa bahasa telah punah, bahasa Arab tetap bertahan dengan hebatnya dan penyebabnya adalah adanya Al-Quran yang masih dibaca oleh puluhan juta umat Islam. Begitupun dengan adanya berjuta juta muallaf, itu pun membuat mereka antusias untuk belajar bahasa Arab. Justru itulah yang membuat bahasa Arab tetap bertahan, selain juga karena dari sisi internal faktor bahasa Arab nya sendiri. Jadi sebagai umat Islam sudah saatnya meluangkan waktu untuk mempelajari bahasa Arab, bahasa yang di negara lain bahkan juga dipelajari oleh umat lain selain Islam. Ayo Semangat belajar bahasa Arab.

Wallahu'Alam
Rabu, 3 Agustus 2016. 14.36

#ODOPfor99days
#day103

2 comments:

  1. teeeh saya pengen banget belajar bahasa arab, ingin bisa baca Al Qur'an dengan mengerti tiap katanya. tapi bahasa arab saya nol banget.. Bagaimana cara memulainya?

    ReplyDelete
  2. aduh maaf ini baru bales, sekarang udah banyak aplikasi dan komunitas untuk belajar bahasa Arab. diantaranya coa disearch, Bisa itu sarana belajar bahasa arab dan lain lain... makasih dah mampir ya

    ReplyDelete

Postingan Favorit