Sebenarnya keinginan menonton film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) ini
sudah lama. Tapi berbagai kesibukan akhirnya berhasil menjadi kambing hitam,
hingga saat teman saya browse tentang jadwal tayang film ini di Tangerang,
ternyata hanya ada di satu tempat yaitu di AEON Mall. Rencana pun disusun, dan
pada hari inilah kami merencanakan untuk menonton film ini. Sebenarnya saya
tidak terlalu ngebet banget pengen menonton film ini, tapi karena demi solidaritas
untuk meramaikan film bernuansa islam, dan karena ada temennya juga, maka
jadilah hari ini saya habiskan waktu sekian jam untuk menonton film ini.
Jadwal tayang tercepat adalah pukul 12.45, tapi saya dan teman berangkat
pukul 11 siang, walau lokasi mall nya tak jauh dari tempat kerja saya, tapi
untuk mengantisipasi berbagai hal, kami pun berangkat dengan mampir dulu ke
sebuah tempat di kawasan dekat ITC BSD.
Pada lampu merah di perempatan Giant Jerman Center, saya sudah merasakan
kejanggalan dengan pakaian dan motor saya. Celana kulot saya yang agak lebar,
sepertinya nyangkut di motor saya. Ini saya rasakan saat menancap gas untuk
maju, tidak senyaman biasanya. Ada yang tertahan dan tak selancar biasanya.
Saat tiba di lokasi transit sebelum menonton film, kecurgiaan saya
terbukti. Ujung celana kulot hitam saya ada yang nyangkut di rantai motor tadi.
Beberapa kali coba saya copot dan tarik, tak bisa diambil. Bahkan teman saya
yang yang saya ajak untuk menonton film pun, setelah berusaha dengan berbagai
cara, tetap gagal menarik celana kulot hitam saya.
Kami pun memanggil security di tempat tersebut, saya berharap pihak
security ini berhasil menarik ujung celana kulot saya yang tersangkut di motor,
tapi ternyata usahanya tak membuahkan hasil. Akhirnya menyerahlah saya. Saya pun
meminjam gunting pada pihak security, tapi yang diberikan adalah cutter. Jadilah
saya berjuang keras untuk memotong ujung kulot hitam saya, yang sesungguhnya kulot
ini termasuk salah satu celana favorit saya. Dan ternyata setelah digunting,
dan tampilan saya dilihat teman saya, teman saya pun tertawa terpingkal
pingkal. Bagian betisnya hampir kelihatan, dengan kaos kaki berwarna coklat,
memang itu jadi terlihat lucu dan memalukan.
Akhirnya tujuan pun berubah. Kami memutuskan transit lagi di ITC untuk
membeli dulu “perlengkapaan perang” agar saya tak terlihat memalukan dengan
kostum kulot yang telah terbelah bagian ujungnya akibat peristiwa tadi. Alhamdulillah
tak membutuhkan waktu lama, saya pun langsung berganti kostum.
Dengan ditambah ngebut, akhirnya tiba juga di tempat penayangan film. Ternyata
sepi sodara sodara. Nonton di hari Senin ternyata asyik, tak terlalu padat,
agak bebas juga menentukan posisi duduk, karena kosong. Senangnya …
Film KMGP pergi ini menceritakan indahnya relasi kakak adik Gagah dan
Gita yang seru dan menarik. Kompak dan saling menguatkan, apalagi saat sang
ayah meninggal, mereka juga harus menjaga ibunya yang sibuk mencari nafkah
untuk keluarga.
Perubahan terjadi saat sang kakak pulang dari Ternate. Sang kakak yang awalnya
berprofesi sebagai model, mendadak berubah drastis menjadi sosok lelaki
berjanggut dan islami. Adiknya tak siap dengan perubahan kakaknya yang
tiba-tiba. Sang adik pun lebih rela berdesak desakan di bis dibanding diantar
jemput kakanya. Konflik relasi kakak adik inilah yang diolah secara apik dalam
film ini. Sayangnya tenryata filmnya bersambung … saya fikir bakal habis dalam
satu episode.
Saya suka pemeran adik Gagah. Ia sebagai tokoh sentral dalam film ini,
mampu menyedot perhatian saya lewat aktingnya yang memukau. Walau ada beberapa artis
senior yang turut meramaikan film ini,
tapi sang aktris pendatang baru ini, tak grogi dan tetap berakting maksimal.
Bagaimana kisah lanjutan film ini? Tunggu di bulan Maret …
#ODOPfor99days#day21
No comments:
Post a Comment