Judul : Kujemput Engkau di Sepertiga
Malam
Penulis : Peggy Melati Sukma
Penerbit : Noura Books
Terbit : 2014
Tebal : 394 halaman
Buku
ini tak sengaja saya temukan di masjid sekolah lantai 2. Saya yakin tak pernah
ada yang kebetulan, maka saya ambil buku ini. Biasanya saat saya menemukan
sesuatu, atau saat saya harus bertemu dan ngobrol dengan seseorang, ada tujuan
Allah untuk mengingatkan saya tentang sesuatu. Maka saat saya menemukan buku
Peggy tentang tahajud, saya langsung jleb, sepertinya Allah tengah mengingatkan
saya tentang tahajud. Jadi saya langsung menyambar buku ini. Entah punya siapa,
saya hanya berniat membacanya dan langsung mengembalikannya saat sudah selesai
membaca.
Peggy menceritakan pengalaman hidupnya dalam buku ini,
termasuk kisah cintanya hingga kegagalan rumah tangganya. Kesuksesan dalam
karier, terutama saat booming tokoh Peggy dengan jargon “pussiing” nya, membawa
Peggy pada puncak kesuksesan. Ditambah dengan aktivitas Peggy di bidang sosial dan
bisnis, yang mengantarkannya mengenal sosok (mantan) suaminya, juga menambah
daftar kesibukan dan kesuksesannya. Tapi ternyata semua kesuksesan itu tak
membuat semuanya baik baik saja. Kesehatannya terganggu karena kelelahan, rumah
tangganya berantakan hingga ia berusaha menemukan pencerahan spiritual dari
ibunya, yang sejak dulu selalu mengingatkannya untuk rutin shalat wajib dan
jangan meninggalkan tahajud. Kombinasi kisah kehidupan dan ilmu tentang tahajud
dalam buku ini, menambah sisi positif buku ini.
Peggy membagi bukunya menjadi tiga bagian. Bagian
pertama, memoar dari kegelapan, terdiri dari tiga bab, yakni panggilan, titik
balik, cahaya, dan merayakan kemenangan. Bagian kedua, awal dari perjalanan, mencakup
dua bab, yakni di pelukan malam dan gemerlapnya dunia. Adapun bagian ketiga
berisi kisah-kisah Muslimah dari ujung malam, yakni mereka (para wanita modern,
wanita masa kini) yang menemukan kembali keindahan hidup dan jawaban atas
segala persoalan dengan bersimpuh di atas sajadah pada penghujung malam atau
sering juga disebut sepertiga malam. Pantas sekali jika buku ini diberi judul, Kujemput
Engkau di Sepertiga Malam.
Buku ini makin terasa istimewa sebab di setiap
akhir bab selalu dihiasi denganTahajud's
Notes, yang berisi poin-poin tentang keutamaan Tahajud dan riyadhah
(latihan) yang bisa dilakukan oleh siapa pun, bila memang ia bersungguh-sungguh
ingin menemui Allah di ujung malam.
Misalnya, "kunci keberhasilan melaksanakan shalat Tahajud adalah dari niat
yang kuat dan terus-menerus dipancangkan, diteriakkan ke dalam jiwa sehingga
shalat Tahajud menjadi panggilan batin." (hlm 67).
Perjalanan spiritual Peggy hingga berhijrah memakai
hijab, diceritakan lengkap dalam buku ini. Kisahnya menarik untuk dibaca. Kisah
pergolakan batin yang penuh lika liku, jatuh bangun dan sarat pengalaman penuh
hikmah, menambah daftar panjang kelebihan buku ini sehingga menarik untuk
dibaca siapapun dan dari kalangan manapun. Beberapa testimoni dari rekan dan
sahabat Peggy tentang pengalaman tahajudnya, juga merupakan pembelajaran bagi
kita yang membacanya.
#resensibukukujemputengkaudisepertigamalam
#resensibukupeggytahajud
No comments:
Post a Comment