Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Eza naik kereta
api. Dulu pernah juga naik kereta api dari Serpong ke Tanah Abang, transit
sebentar di Tanah Abang trus balik lagi deh ke Serpong haha. Hanya ingin
memberikan pengalaman naik kereta pertama kali, ternyata dia enjoy banget dan
ga terlalu rewel.
Akhirnya saat ada kesempatan libur kemarin, saya ma
suami pun merencanakan untuk pergi silaturahmi ke rumah dua teman lama saya di
Rangkas Bitung. Alhamdulillah terlaksana juga rencana ini. Walaupun sempat
kehabisan tiket. Harusnya kami bisa berangkat kereta patas pertama pukul 8
pagi, tapi saat kami tiba disana pukul 7.30, ternyata tiketnya habis. Kereta
berikutnya adalah kereta ekonomi pukul 9 pagi, akhirnya kami pun tak punya
pilihan, menunggu sejam lebih di stasiun Serpong. Sebenarnya kejadian tak
terduga ini bisa sekaligus media pengajaran kesabaran untuk Eza, belajar
memanfaatkan waktu saat harus menunggu.
Saat menunggu kereta datang, segala ide dan amunisi
dikeluarkan. Makanan, buku cerita, mengajak naik turun tangga di stasiun,
melihat lihat kereta yang datang, lumayan menjadi senjata untuk mengalihkan
kebosanan Eza, walau sempet rewel juga. Akhirnya jam 9 pun tiba. Kami pun naik
kereta api ekonomi tujuan Rangkasbitung, dan alhamdulillah dapet tempat duduk. Ternyata
rewelnya Eza karena ngantuk, hanya selang beberapa menit naik kereta, dia sudah
tertidur pulas …
Sampai di stasiun Rangkas jam 10.30, kami pun menunggu
teman yang akan menjemput. Sempet nunggu lama, karena diprediksi akan tiba
pukul 11, berbagai cara pun dilakukan agar Eza nyaman selama masa menunggu. Alhamdulillah
pukul 11 lebih, teman yang menjemput pun datang. Kami pun main ke rumahnya yang
asri dan tenang. Teman lama ini adalah teman lama di kampus dulu yang juga
teman seorganisasi di Salman Bandung. Alhamdulillah masih bisa silaturahmi
setelah sekian lama
terpisah jarak dan tempat. Sayangnya, saya lupa berfoto dengannya saking
asyiknya ngobrol dan ngasuh Eza. Kami pun dijamu makan siang dengan soto dan
telur dadar, hhmm nyam nyam enaknya …
Setelah makan dan shalat dhuhur, kami pun pamit karena
masih harus berkunjung ke rumah teman lama saya waktu SMP. Kami pulang menuju
stasiun dengan
naik angkot, nah ini juga sekalian memberikan pengalaman pertama naik
angkot pada Eza. Sempet aneh dengan kondisi angkot yang duduknya tak menghadap
supir, tapi akhirnya Eza pun nyaman dan beradaptasi dengan baik. Pukul setengah
dua, teman saya pun menjemput di stasiun Rangkas Bitung. Kami langsung menuju
rumahnya yang tak jauh dari stasiun. Lumayan asri rumahnya, ada kolam ikan juga.
Eza seneng sekali melihat lihat ikan, sampai berbasah basah nyemplungin kaki ke
air. Menyenangkan sekali melihat senyum Eza saat berbasah basahan, setelah itu
karena cape trus tidur Eza nya.
Sebenarnya saya dan suami merencanakan nginep di
Rangkasbitung, tapi tugas kerjaan menanti, akhirnya kami pun mengcancel nginep
dan melihat lihat jadwal pemberangkatan kereta terakhir dari Rangkas ke
Serpong. Setelah tanya sana sini, dapetlah info bahwa kereta terakhir dari
Rangkas adalah kereta patas dari Merak pukul 16.15. Akhirnya kami pun siap siap
pamitan, tuan rumah sempat meminta kami nginep tapi perlengkapan yang dibawa
memang tidak disiapkan untuk nginep, akhirya setelah dijamu makan sore, kami
pun segera melaju ke stasiun. Alhamdulillah jam 4 kereta sudah datang, kami pun
berpamitan. Terima kasih untuk kedua teman saya yang sudah menjamu dengan baik.
Ini sungguh pengalaman berharga buat Eza. Saya dan suami ingin mengenalkan dan
membiarkan Eza mengalami sendiri berbagai alat transportasi. Berbagai persiapan
pun dilakukan, menyiapkan makanan, baju ganti, buku cerita, mainan dan lain
lain agar Eza nyaman selama di perjalanan. Alhamdulillah ga menangis dan tampak
menikmati perjalanan. Semoga suatu saat Eza menjadi traveler muslim yang menjelajah
berbagai belahan dunia, dan mengajak orang tuanya berpetualangan keliling
dunia. Aamiin
No comments:
Post a Comment