Mengunjungi Pantai Tanjung Pasir di malam hari, ga
pernah terbayangkan sebelumnya. Dulu sekitar tahun 2002-an kalo tidak salah, saat
malam tahun baru rasanya saya pernah jalan-jalan dengan rekan rekan kerja ke
Tanjung Pasir, ternyata padatdan macet bangetz, mobil sama sekali tak bergerak saking
banyak dan padatnya, akhirnya kami memilih jalan kaki berkilo kilo daripada
duduk bengong di dalam mobil yang tak bisa bergerak sama sekali.
Nah hari Sabtu minggu lalu, tiba tiba suami secara
mendadak memberitahu bahwa malam minggu ini dia ma teman-teman geng nya mau
jalan-jalan ke Tanjung Pasir. Dengan tanpa ada rencana dan pemberitahuan apapun
di pagi harinya, saya sedikit kesal. Maklum emak emak, kalau pergi bawa anak
itu, udah kebayang deh barang bawaan yang harus dibawa. Untungnya ga nginep,
jadi ga terlalu banyak lah barang barang yang harus dibawa. Suami baru
memberitahu mau berangkat jam 4 lebih hamper setengah 5, disuruh siap siap berangkat,
kelimpungan lah saya sambil marah marah ga jelas, meminta sih tepatnya kalua bisa
jangan mendadak dadak kalau mau jalan-jalan. Setelah sesi persiapan selesai,
siap siap deh berangkat.
Akhirnya jam 5 sore kami berangkat berdelapan orang,
mencoba menjelajahi Tanjung Pasir dari Serpong. Jalanan tak terlalu macet,
hanya padat hingga Cikokol, setelah itu lancar hingga Tanjung Pasir. Sempat
mampir untuk shalat magrib, alhamdulillah jalanan di malam minggu kali ini
sangat bersahabat, tak macet, tak padat dan sangat lancar. Kami tiba disana
pukul 8 kurang. Ternyata kalau malam malam ke pantai mah kurang seru hehe,
mungkin karena kami mendapat tempat yang kurang pas untuk view kunjungan kami
saat ini. Sempat jalan jalan sebentar untuk melihat-lihat, akhirnya kami
memutuskan makan malam di salah satu café tenda yang ada.
Eza dan teman temannya (ada 2 orang lagi anak kecil
yang ikut) tampak sangat menikmati jalan jalan kali ini, di tempat makan malah
mereka jingkrak jingkrak main saking senangnya. Tak perduli dengan waktu malam,
sambal menunggu makanan matang, mereka banyak melakukan berbagai aktivitas
untuk membunuh kebosanan, sementara orangtua nya, ada yang nonton bola, ada
yang bengong bengong ga jelas, ada juga yang sambal mengamati dan mengingatkan
aktivitas anak-anak yang lincah lincah ini.
Setelah pesanan tiba, kami langsung menyantap hidangan
lezat ini. Dengan menu ikan bakar, oseng kangkung dan cumi goring tepung, kami
menghabiskan makanan ini dengan super cepat, tak butuh waktu lama. Awalnya kami
khawatir memilih tempat makan ini, takut seperti kejadian di anyer yang
tersebar di beberapa medsos (yang biaya makannya menelan harga hingga satu juta),
tapi alhamdulillah ternyata disini harganya masih standar.
Usai makan, kami kembali pulang ke Serpong. Eza minggu
ini sedang masa disapih untuk tidak nenen di siang harinya. Tapi alhamdulillah
sampe bobo malam pun ga nenen, mungkin karena saking capenya. Kami tiba di
Serpong sekitar pukul setengah sebelas malam. Alhamdulillah rencana mendadak
ini pun berjalan lancar.
No comments:
Post a Comment