Memasuki
bulan Februari 2016, bulan ultahnya Eza, saya pun mulai merencanakan dan
membicarakan strategi menyapih dengan cinta ini kepada suami. Ternyata dari
hasil browsing, ada beberapa tahapan weaning with love … yuk mari
a ) Tetapkan Deadline
Saya tadinya ingin menyapih pada saat liburan desember kemarin, tapi ternyata
khitan yang tak direncanakan harus dilalui saat liburan, kasian juga kalau
khitan dan menyapih harus dialami eza secara berbarengan. Apalagi suami
menjelaskan dalil dalil di Al-Qur’an yang menyatakan bahwa menyusui itu
seharusnya dilakukan selama 2 tahun full.
b)
Hypnobreastfeeding
Langkah ini merupakan tahap sosialisasi ke anak dan keluarga, bahwa eza sudah besar, nenen nya buat dede bayi, nanti nenen nya diganti susu dan lain-lain. Minta bantuan papa nya Eza dan mbak nya di rumah untuk menanamkan kata-kata tersebut berpuluh puluh kali dari awal bulan Februari ini. Sampe eza bosen kayanya, tapi alhamdulillah sangat tertanam kuat dalam ingatannya, sampe kalo kita pancing dengan pertanyaan, “de, nenennya nanti buat siapa”, eza pun menjawab, “buat ayi (de bayi)”
Langkah ini merupakan tahap sosialisasi ke anak dan keluarga, bahwa eza sudah besar, nenen nya buat dede bayi, nanti nenen nya diganti susu dan lain-lain. Minta bantuan papa nya Eza dan mbak nya di rumah untuk menanamkan kata-kata tersebut berpuluh puluh kali dari awal bulan Februari ini. Sampe eza bosen kayanya, tapi alhamdulillah sangat tertanam kuat dalam ingatannya, sampe kalo kita pancing dengan pertanyaan, “de, nenennya nanti buat siapa”, eza pun menjawab, “buat ayi (de bayi)”
c)
Pembatasan Menyusui
Sejak 2 minggu sebelum ultahnya yang kedua tahun, saya mulai menyusun rencana untuk membatasi waktu menyusui. Kalau dulu dimanapun dan kapanpun dia mau, boleh, maka sekarang seminggu pertama, saya batasi hanya di malam hari. Siang harinya harus kreatif mencari kegiatan untuk mengalihkan keinginan eza untuk menyusui.
Sejak 2 minggu sebelum ultahnya yang kedua tahun, saya mulai menyusun rencana untuk membatasi waktu menyusui. Kalau dulu dimanapun dan kapanpun dia mau, boleh, maka sekarang seminggu pertama, saya batasi hanya di malam hari. Siang harinya harus kreatif mencari kegiatan untuk mengalihkan keinginan eza untuk menyusui.
d)
Menyiapkan mental
Ini yang tak
mudah. Mental untuk tega saat anak nangis untuk minta nenen, ternyata harus
disiapkan. Biasanya papa nya malah lebih tak tega lagi dan meminta saya untuk
menunda menyapihnya. Tapi saya selalu bilang, kalau di proses ini gagal, maka
memulainya lagi akan jauh lebih sulit.
e)
Konsisten
Ini juga yang
tak kalah penting, menjaga konsistensi di hadapan anak. Anak tuh kadang mencari
celah saat kita lengah. Kita luluh sedikit saja, maka dia akan terus meminta
nya. Saat dia nangis dan minta nenen, tetaplah konsisten dengan rencana kita. Cukup
peluk anak saat dia meronta ronta meminta nenen, jadi dia merasa tak
ditinggalkan atau tak disayang lagi.
f)
Minta dukungan
pasangan
Kita para ibu
tak mungkin dapat melakukan semua rencana penyapihan ini tanpa bantuan suami
dan pengasuh di rumah. Semua anggota keluarga yang ada di rumah harus saling
mendukung dan membantu suksesnya acara penyapihan ini hihi
g)
Ajak ngobrol
terus
Walo anak usia
2 tahun menurut kita masih terlalu kecil untuk diajak ngobrol dan komunikasi
serius, sebenarnya mereka sudah faham apa yang kita obrolkan, walau belum bisa merespon.
Intinya kita meyakinkan dia, bahwa kita tetap sayang walo sudah tak menyusuinya
lagi, bahwa dia sudah harus berbagi dengan adiknya, ah pokonya terus aja
nyerocos memberikan pemahaman supaya dia ngerti hehe
h)
Menyiapkan
mainan dan buku cerita sebelum tidur
Saat anak kita
yang berusia 2 tahun mau disapih, biasanya pasti rewel. Tapi umur segitu juga
masih mudah untuk dialihkan. Siang hari, biasanya senjata saya adalah motor,
ngajak dia jalan-jalan, supaya dia lupa untuk menyusui. Kalau malam sebelum
tidur, kita sampaikan ke dia bahwa sekarang kalau dia mau tidur, akan dibacakan
cerita. Tengah malam kalau dia bangun dan nangis minta nenen, saya peluk dia
dan siapkan berbagai jenis permainan untuk merayunya. Jadilah malam-malam dia
main lego, mobil-mobilan dan lain lain.
i)
Pastikan
kenyang dan ngantuk
Anak rewel itu
biasanya karena tidak nyaman, bisa lapar, ngantuk atau panas. Maka menyiapkan
berbagai cemilan dan makanan, juga merupakan strategi pengalihan paling jitu. Kalau
sudah kenyang, keinginan menyusui takkan terlalu menggebu gebu. Dan kalau dia
puas bermain dan ngantuk berat, maka tidurnya pun akan jauh lebih mudah dan ga perlu
dikelonin.
j j)
Apresiasi anak
saat berhasil
Nah sebagai langkah akhir, kita harus memberikan apresiasi saat anak
berhasil melewati masa masa sulit untuk disapih, tentu tak mudah bagi anak saat
sudah nyaman dan lekat dengan ibunya saat menyusui, tiba-tiba harus melepaskan
masa-masa kenyamanan itu. Maka saat ia berhasil, kita harus mengkomunikasikan
padanya bahwa kita bangga dan senang dia berhasil melewati masa-masa ini, kita
puji dia sebagai anak pintar dan hebat, plus tepuk tangan ringan untuk
merayakannya.
No comments:
Post a Comment