Saturday, March 26, 2016
Rapat Anggota Tahunan (RAT): Amanah Berat itu bernama Jabatan
Pada
tanggal 12 Maret 2016, koperasi di sekolah kami yang bernama KOPINMA (Koperasi
Insan Mandiri) baru menyelenggarakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) untuk tahun
buku 2015. Ada fenomena mengejutkan pada RAT kali ini, karena laporan pengurus
dan BPK (Badan Pengawas Koperasi) tentang adanya masalah di bidang keuangan.
Sayang sekali, kepengurusan yang telah berjalan 3 tahun ini berakhir dengan
situasi yang kurang mengenakkan.
Selain
laporan pengurus dan BPK, RAT kali ini juga diakhiri dengan pemilihan pengurus
baru untuk periode 3 tahun ke depan yaitu tahun 2016-2018. Lucunya, jabatan
sekretaris yang diungguli oleh salah seorang guru Biologi, diwarnai dengan
adanya surat pengunduran diri dari yang bersangkutan. Semuanya merasa terheran
heran dan terasa lucu karena bakal calon belum diumumkan, tapi yang
bersangkutan sudah mengetahui akan terpilih dan langsung memilih mundur.
UAMBN : Ujian Akhir Madrasah Bertaraf Nasional
Pada
tanggal 14-16 Maret 2016, seluruh siswa Madrasah Aliyah di Indonesia secara
serentak menjalani Ujian Akhir Madrasah Bertaraf Nasional (UAMBN), termasuk
siswa siswi kami di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong.
UAMBN
yang terdiri dari 5 bidang studi yaitu Sejarah Kebudayaan Islam, Aqidah Akhlak,
Fiqh, Quran Hadits dan Bahasa Arab. Sebelumnya siswa siswi kami telah
mendapatkan pembekalan dan pendalaman materi materi yang akan diujikan, baik
sebulan sebelumnya maupun pada malam sebelum ujian itu dilaksanakan. Karena
sekolah kami berasrama, jadi siswa lebih mudah untuk diberikan pembekalan dan
pembinaan, karena bisa menggunakan waktu malam hari sebagai waktsu untuk
belajar tambahan.
Sebelum
ujian, ada ritual unik atas inisiatif siswa sendiri, mereka akan berdoa bersama
dengan mengikuti bacaan salah seorang temannya, kemudian bersama-sama berdoa di
depan kelas, sambil berdiri. Rasanya adem banget melihat fenomena remaja
seperti ini, di tengah gencarnya berita tentang remaja yang aneh-aneh, melihat
akhlak mereka, spiritualisme mereka, rasanya saya banyak berharap masa depan
Indonesia akan lebih cerah di tangan mereka nanti. Doa seorang guru semoga
dapat menembus langit. Aamiin.
Wednesday, March 23, 2016
LIST TULISAN #ODOPfor99days DAY 26-50
INI TULISANKU, MANA TULISANMU ?
Day 26 : http://novitaungu.blogspot.co.id/2016/02/traveller-eza-berpetualang-naik-kereta.html
Day 27 : http://novitaungu.blogspot.co.id/2016/02/ujian-itu-bernama-kehilangan.html
Day 28 : http://novitaungu.blogspot.co.id/2016/02/saat-si-cerdas-itu-jenuh-belajar.html
Day 29 : http://novitaungu.blogspot.co.id/2016/02/jodoh-yang-indah.html
Day 30 : http://novitaungu.blogspot.co.id/2016/02/resensi-buku-kutunggu-engkau-di.html
Day 31 : http://novitaungu.blogspot.co.id/2016/02/weaning-with-love-menyapih-eza-dengan.html
Day 32 : http://novitaungu.blogspot.co.id/2016/02/the-traveller-eza-malam-mingguan-di.html
Day 33 : http://novitaungu.blogspot.co.id/2016/02/weaning-with-love-menyapih-eza-dengan_29.html
Day 34 : http://novitaungu.blogspot.co.id/2016/02/weaning-with-love-menyapih-eza-dengan_55.html
Day 35 : http://novitaungu.blogspot.co.id/2013/12/positive-parenting-belajar-menjadi.html
LIST TULISAN #ODOPfor99days DAY 1-25
INI TULISANKU, MANA TULISANMU ?
day 1 : sunatan
day 2 : toilet training
day 3 : tradisional vs gadget
day 4 : berenang
day 5 : resensi buku "Bukan Emak Biasa"
day 6 : ketika mertua tiba (bagian 1)
day 7 : ketika mertua tiba (bagian 2)
day 8 : ketika mertua tiba (bagian 3)
day 9 : ketika mertua tiba (bagian 4)
day 10 : resensi buku "Ayat Ayat Cinta 2"
Friday, March 11, 2016
Resensi Buku : Purnama Hati
Judul : Purnama Hati (Ketika Seorang Ibu Menggugat Dunia)
Penulis : Miranda Risang Ayu
Penerbit : IIMaN dan Penerbit Hikmah
Terbit : 2003
Tebal : 193 halaman
Ini adalah buku lama yang sengaja saya cari kembali untuk merefresh kondisi spiritual saya. Buku ini ditulis oleh Miranda Risang Ayu, seorang ibu yang bekerja sebagai dosen di Fakultas Hukum UNPAD Bandung.. Beberapa kolom dalam buku ini ditulis saat sedang menyelesaikan studi S2 di Sydney Australia atas beasiswa dari AUS IID. Saat bom meledak di Bali tahun 2002, efeknya sangat dirasakan penulis saat tinggal di Sydney. Sebagian tulisan dalam buku ini merupakan “curhat” kegundahan sang penulis atas semua “kegelapan” yang terjadi atas nama agama, dan berbuah harapan untuk menemukan purnama.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan tentang berbagai hal yang dikemas secara apik oleh penulis. Ia membagi buku ini menjadi 3 bagian besar yaitu bagian I : Dari Relung Terdalam, bagian II : Demi Kata Hati dan bagian III : Mencari Purnama. Pada bagian pertama, mengupas tentang Berani Hidup, Gelembung Sabun, Sukses, Jika Tuhan Bersenda Gurau, Sebuah Penemuan Hati dan lain lain. Pada bagian pertama ini, penulis mengemas beberapa tulisannya dengan bercerita, misalnya pada judul sebuah penemuan hati, ia berkisah tentang seorang wanita yang ingin membuka jilbabnya karena merasa bahwa jilbab selalu menariknya ke belakang. Wanita itu adalah seorang reporter sebuah media massa internasional. Untuk mengejar berita, kerapkali ia bisa pulang larut malam, bahkan mungkin tidak pulang berhari-hari. Pilihan dilematis ini selalu menghantuinya, hingga beberapa waktu kemudian, sang reporter menemukan pencerahan dengan mengatakan, “Ketika tak cukup dialog dengan siapa pun, semula saya sungguh panik. Tetapi ternyata, itulah cara-Nya menghalangi siapapun berdialog dengan saya. Proses ini memperkenalkan saya kepada jilbab yang esensial, ketika penghalang diturunkan, kesendirian terasa hampir sempurna, dan hanya kepada-Nya saya berseru. Kini, saya sungguh mencintai jilbab saya.”
Thursday, March 10, 2016
Saat Eza Hujan Hujanan
Saat
saya kecil, hujan adalah merupakan salah satu moment yang saya rindukan. Entah
kenapa, kebanyakan anak kecil biasanya suka main air. Walaupun seringkali dilarang
orangtua untuk hujan-hujanan, tapi tetap saja suka dengan hujan ini. Untungnya,
rumah saya dulu, ada pekarangan depan yang diberi keramik, jadi sering
dimanfaatkan sebagai arena perosotan. Seru dan mengasyikkan ...
Nah,
Eza ternyata suka sekali main hujan hujanan. Eza yang sempat takut air saat saya ajak renang pertama kali di
usia setahun lebih, alhamdulillah setelah beberapa kali diajak renang lagi, Eza
malah susah berenti main air. Kadang kalau mbaknya sedang mencuci sendal, atau
saat saya mencuci motor, Eza pasti ingin nimbrung dengan main basah
basahan. Saya dan suami pun tak melarang. Biarlah saat Eza main air, berenang,
atau hujan hujanan, itu adalah saat ia mengekspresikan diri dan saat membangun
kekuatan tubuhnya terhadap air. Walau sempat khawatir kena flu setelah main
air, tapi tetap saja tak tega melarang, apalgi binar-binar kebahagiaan itu
terpancar jelas di wajah Eza saat main air dan hujan hujanan.
Saat suami menjadi Khatib Shalat Gerhana Matahari
Hari ini
Rabu 9 Maret 2016, rakyat Indonesia patut berbangga karena adanya peristiwa
gerhana matahari total yang hanya dapat
dinikmati di beberapa tempat saja di Indonesia. Gerhana ini akan terjadi di Samudra Hindia dan berakhir di
Lautan Pasifik dekat dengan Hawaii Amerika Serikat. Indonesia merupakan
satu-satunya negara yang dapat menikmati peristiwa langka ini secara total di
daratan. Beberapa tempat yang dapat menikmati peristiwa gerhana matahari total
ini adalah Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara. Banyak wisatawan
yang sengaja berkunjung ke Indonesia, demi menyaksikan fenomena alam langka
yang menakjubkan ini.
Berbeda dengan beberapa
wisatawan yang melihat fenomena gerhana sebagai peristiwa ilmiah semata, bagi
kalangan muslim adanya gerhana matahari ini merupakan bukti tanda kebesaran
Allah yang harus menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Dan dalam
menyambutnya, tak seperti orang lain yang hanya mengabadikan momen ini dengan
memasang kamera dan teleskop, sebagai seorang muslim, kita diharuskan
memperbanyak ibadah dengan shalat gerhana, dzikir, istigfar, berdoa dan
bersedekah.
Pagi
ini, saya dan keluarga alhamdulillah dapat melaksanakan shalat gerhana matahari
di masjid sekolah MAN Insan Cendekia Serpong. Kebetulan, suami menjadi khatib
pada moment ini. Sempet deg-degan juga saat diumumkan bahwa suami bertugas
sebagai khatib. Sebenarnya sebagai khatib jumat, sudah biasa dilakukannya. Tapi
kali ini karena suami sebagai
khatib shalat gerhana, saya ikut grogi. Maklum, kalau shalat jumat kan saya
tidak melihat langsung, tapi kalau shalat gerhana ini, saya dan beberapa teman
akan menyaksikannya, jadi saya khawatir jika kurang maksimal saat
pelaksanaannya. Lebay dot com deh.
Mengenal Sosok Gubernur Lombok
Sosok
pimpinan daerah akhir akhir ini yang sedang ramai dibicarakan, selain Ridwan
Kamil adalah Gubernur NTB. Sang gubernur yang bernama lengkap Muhammad Zainul
Majdi ini, lahir di Pancor, Selong, 31 Mei 1972 dan merupakan putra ketiga dari
pasangan HM Djalaluddin SH, seorang pensiunan birokrat Pemda NTB dan Hj. Rauhun
Zainuddin Abdul Madjid, putri dari TGH. M. Zainuddin Abdul Madjid (Tuan Guru
Pancor), pendiri organisasi Islam terbesar diNTB, Nahdlatul Wathan (NW) dan pendiri
Pesantren Darun-Nahdlatain.
Sang
Gubernut dikenal dengan gelar Tuan Guru
Bajang (TGB). Gelar tuan guru di depan namanya mencerminkan bahwa dirinya bukan
orang biasa. Ia adalah ulama besar, tokoh agama paling terhormat dari Lombok.
Menempuh jalur pendidikan di SDN.
No.2 Mataram (lulus Thn. 1985), Madrasah Tsanawiyah NW dan Madrasah Aliyah
Mu’allimin Pancor (dalam 5 tahun pendidikan lulus Thn.1990) dan Ma’had Darul Qur’an Wal-Hadist NW Pancor (lulus Thn.1991).
Ia lalu melanjutkan kuliah di Universitas Al-Azhar Cairo Fakultas Usuluddin
Jurusan Tafsir & ilmu-ilmu Al Qur’an (lulus Licenci (Lc) Thn. 1995 &
lulus Master of Art (MA) Thn. 2000).
Edukasi Jajanan Halal dan Thoyyib pada Siswa MAN Melalui Keputrian
Pada Tanggal 8 Januari 2016,
alhamdulillah saya berhasil mengundang teman dan guru saya dari komunitas IIP
Tangerang Selatan, bu Titin untuk menjadi
narasumber dalam rangka sharing ilmu tentang makanan halal dan thayyib di depan
siswi kelas XII yang berjumlah 62 orang
dalam sesi kegiatan keputrian. Keputrian merupakan
kegiatan rutin mingguan yang
dilakukan untuk seluruh siswi putri, pada saat siswa putra nya melaksanakan
shalat jumat. Keputrian ini terdiri dari beberapa kegiatan, untuk semester ini
kelas XII fokus pada memasak, sementara kelas X dan XI boleh memilih satu
diantara beberapa keterampilan seperti menjahit, merajut, menyulam dan lain
lain.
Kali
ini, karena pentingnya informasi tentang makanan halal, maka kegiatan keputrian
perdana untuk kelas XII di semester 2
ini berupa sosialisasi tentang jajanan trend tapi halal dan thayyib. Acara
yang dimulai pukul 12 siang ini dimulai dengan disajikannya beberapa slide tentang beberapa jajanan remaja yang
lagi ngetrend dan membuat ngiler, seperti
sushi, spagehti, roti bakar, fried chicken dan lain lain. Sontak semua peserta berteriak senang, bikin laper aja
kata mereka. Tapi setelah itu narasumber mengingatkan untuk berhati hati
terhadap berbagai jajanan yang sedang marak akhir-akhir ini. Ancaman ketidak
halalan dari sisi kandungan zat nya maupun proses produksinya, ternyata begitu menakutkan. Maka
sebagai konsumen, dibutuhkan kejelian dan kecerdasan dalam mengamati komposisi
zat dan proses produksinya.
Saturday, March 5, 2016
Resensi Buku : Rumah Main Anak
Judul : Rumah Main Anak
Penulis : Julia Sarah Rangkuti
Penerbit : Sahabat Sejati Publishing
Terbit : 2015
Tebal : 329 halaman
Buku ini merupakan kumpulan berbagai kegiatan permainan anak usia
dini, terutama usia 0 – 3 tahun yang telah disesuaikan dengan tahapan
perkembangan anak. Jenis permainan yang disajikan telah dikemas sedemikian rupa
dan dapat menstimulasi perkembangan motorik kasar anak, motorik halus, kognitif,
bahasa serta kegiatan permainan anak dalam crafting, practical life skills,
sensory play dan sensory bin.
Buku
ini diawali dengan penjelasan tentang aspek perkembangan anak usia dini yang
terbagi menjadi aspek perkembangan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional
dan kemandirian.
Lomba Makan Kerupuk : Sosialisasi, Strategi & Persaingan
Peringatan
hari kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus biasanya ajang mengenalkan cinta tanah
air melalui berbagai perlombaan, baik itu lomba makan kerupuk, lomba memasukkan
bola ke dalam botol, panjat pinang dan lain-lain. Walau beberapa pihak mulai
mempertanyakan hubungan jenis perlombaannya dengan tujuan menanamkan cinta
tanah airnya, tapi di beberapa kota dan desa, tetap saja semarak dengan
berbagai perlombaan tadi.
Nah
di tempat saya bekerja, yang sekaligus menjadi rumah dinas saya, sempat
diadakan beberapa kegiatan untuk menjalin silaturahmi dan kekompakan antar
beberapa anak dari teman-teman guru dan karyawan. Biasanya dulu sebelum menikah,
saya jarang bergabung dengan kegiatan seperti ini, karena lebih banyak
kegiatannya untuk anak-anak. Tapi sejak menikah dan punya anak, mau tidak mau
harus ikut meramaikan kegiatan anak-anak di lingkungan terdekat saya sekarang.
Setelah
upacara peringatan 17 Agustus beres dan istirahat sejenak, panitia langsung
menyiapkan beberapa jenis permainan, ibu-ibu nya seperti biasa menyiapkan aneka
makanan dan minuman untuk menyukseskan acara ini. Ternyata tetap seru walau
hanya diikuti sekitar 10 anak, dengan jenis perlombaan yang tak begitu banyak,
yaitu hanya memasukkan paku ke dalam botol dan lomba makan kerupuk.
Mengundang Datangnya Impian
Suatu
hari di tahun 2014, beberapa bulan setelah eza lahir, saya mengajak suami untuk
bikin pasport, bareng eza juga. Tadinya suami agak malas, ia pun bertanya
“emang mau pergi kemana?” saya bilang, “belum tahu, tapi siapa tahu suatu saat
bisa pergi ke luar negeri bareng, entah kemana. Kita berdoa saja mudah-mudahan
suatu saat bisa pergi bareng”. Akhirnya setelah dipaksa berkali-kali, mau juga.
Dan alhamdulillah setelah bolak balik ke kantor imigrasi, paspor pun jadi.
Setelah
itu, kami pun melupakan agenda pergi ke luar negeri. Berbagai kesibukan yang
menyita waktu dan eza yang meminta perhatian, ampuh untuk dijadikan alasan
untuk berbagai agenda yang tertunda.
Hingga
telpon yang mengagetkan itu pun tiba. Saat saya dan suami sedang bermotor ria
ke pasar Serpong, suami ditelpon salah satu pejabat kemenag pusat, intinya
meminta suami untuk pergi ke Malaysia sebagai peserta pelatihan karakter. Itu
tak ada seleksi, yang ditanya adalah “sudah punya paspor belum?” ... hm betapa
tak ada yang kebetulan ... ternyata saat kita berniat melakukan sesuatu, Allah sudah
mencatatnya dan menyimpannya baik-baik untuk diberikan pada saat yang tepat.
Pentas Seni Eisthera : Kegagalan Hanya Terjadi Jika Engkau Menyerah
Eisthera
adalah nama angkatan untuk siswa kelas XII yang berjumlah 115 orang di sekolah
tempat saya bekerja. Dan menjelang akhir masa sekolah mereka, banyak ujian yang
harus mereka jalani, mulai dari ujian praktek, ujian madrasah, ujian akhir
madrasah, hingga ujian nasional dan setelah itu ujian menuju perrguruan tinggi.
Pada
salah satu bidang studi yang diujikan pada ujian praktek, ada pelajaran
kesenian yang terdiri dari 3 jenis yaitu seni lukis, seni musik dan seni suara.
Setiap siswa hanya boleh memilih satu jenis kesenian pada pelajaran kesenian
yang biasanya diadakan di hari Sabtu. Sejak beberapa tahun yang lalu, penilaian
kesenian ini dilakukan melalui ajang pentas seni angkatan yang menampilkan
kolaborasi 3 jenis seni tersebut. Nah pentas seni untuk angkatan tahun ini
dilakukan pada hari Sabtu tanggal 27 Februari 2016. Acaranya tak memakan waktu
lama, hanya 4 jam saja dari jam 8 pagi hingga pukul 12 siang. Maka kekompakan
angkatan diuji pada ajang pentas seni. Mereka berjuang habis-habisan untuk
kesuksesan acara ini karena ini adalah penampilan terakhir mereka di hadapan
adik kelas dan guru-guru serta orang tua mereka. Dan kualitas angkatan sebagai
tim akan terlihat dari kegiatan pentas seni ini.
Damainya Bermain di Taman Perdamaian
Munculnya
berbagai macam taman yang dilengkapi area bermain anak di sejumlah kota,
menimbulkan area persaingan positif antar berbagai pimpinan daerah, baik itu
bupati, gubernur dan walikota. Hal ini menimbulkan dampak positif bagi
masyarakatnya. Area publik yang semakin tergerus, ditambah minimnya ruang
bermain anak seiring maraknya bangunan mall dan apartement, sedikit terobati
dengan semakin bertambahnya taman kota yang disertai taman bermain anak yang
berhak dinikmati masyarakat secara gratis.
Salah
satu taman bermain yang pernah beberapa kali saya kunjungi bersama anak saya
adalah Taman Perdamaian di BSD Tangerang Selatan. Lokasinya yang dekat dengan
Taman Jajan BSD di Sektor 1 ini, awalnya hanya sedikit area bermainnya. Saat
saya pertama kali datang ke tempat ini, belum banyak yang bermain di lokasi
tersebut. Tapi saat minggu kemarin saya kembali ke tempat ini, ternyata cukup
ramai juga, selain karena waktunya weekend, lokasi nya yang berada di tengah
kota, mudah diakses dan sering dilewati berbagai kalangan masyarakat,
menjadikan taman bermain ini semakin ramai dikunjungi.
Thursday, March 3, 2016
Resensi Buku : Keluarga Muslim Cerdas Finansial
Judul : Keluarga Muslim Cerdas Finansial
Penulis : Yuria Pratiwi Cleopatra, S. T, M. Si
Penerbit : Smart Mom Community
Terbit : 2016
Tebal : 74 halaman
Buku ini saya beli secara online. Karena temanya menarik, saya pun penasaran dengan isi buku ini. Bagaimana mengelola keuangan keluarga muslim, apa saja jenis investasi yang sesuai syariah, pengelolaan harta suami dan istri, menghitung aset dan lain lain, dibahas secara singkat dan padat dalam buku ini.
Penulisnya adalah seorang ibu muda bernama Yuria Pratiwi Cleopatra yang akrab disapa Teh Patra. Beliau adalah seorang ibu rumah tangga yang concern dengan masalah perekonomian syariah. Pernah mengikuti kegiatan pelatihan ekonomi syariah, juga aktif sebagai pengisi training pengelolaan keuangan keluarga muslim dan forum diskusi ekonomi syariah.
Buku ini dibagi menjadi 5 bab besar yaitu :
1. Manajemen keuangan keluarga
2. Contoh pencatatan keuangan keluarga
3. Transaksi ekonomi dalam Islam, bagian 1 Transaksi terlarang, bagian 2 Transaksi yang dipernolehkan
4. Membangun Investasi Rumah Tangga Islami
5. Mempersiapkan anak mandiri dan cerdas finansial
Sedekah Nasi Bungkus : Sejuta Cinta untuk Dhuafa
“Rejeki itu pasti…kemuliaan harus dicari”
Kalimat diatas merupakan tagline komunitas Institut
Ibu Profesional (IIP). Komunitas Institut Ibu Profesional yang bermula dari
kota Salatiga, kota asal Foundernya berasal yaitu Ibu Septi Peni Wulandani
tidak hanya mewadahi para ibu untuk belajar menjadi ibu yang terbaik di rumah,
namun juga memberi nilai sosial di masyarakat. Mulai tahun 2014 IIP Salatiga
melakukan sedekah jumat rutin setiap jumat pagi dengan membagikan sarapan untuk
para tukang becak, pemulung, dan orang-orang papa di jalan raya. Dan sejak
bulan Oktober 2015 program ini diluncurkan secara serentak di seluruh daerah
tempat komunitas IIP berada dengan nama Sejuta Cinta.. Sedekah Jumat untuk
Tanah Air tercinta.
Awalnya saya ragu kegiatan ini akan berlangsung di IIP
Tangsel. Dengan berbagai kesibukan membernya yang tersebar di daerah Bintaro,
BSD, Ciputat, Pamulang dan lain-lain, saya merasa kegiatan ini berat untuk
dilakukan, apalagi saya sendiri bekerja dan setiap hari Jumat ada kegiatan
pengajian jumat yang rutin dilakukan per minggu setiap hari Jumat.
Tapi bukan ibu kreatif namanya kalau tidak punya
solusi dengan berbagai permasalahan yang ada. Dengan insiatif salah satu
member, kegiatan sedekah nasi bungkus ini dilakukan per area. Ada area Pamulang,
BSD dan Bintaro. Dan karena hari Jumat tidak bisa saya lakukan, akhirnya dengan
berbagai diskusi, untuk BSD diputuskan lah hari Minggu tanggal 14 Februari sebagai
kegiatan perdana sedekah nasi bungkus IIP Tangsel untuk area BSD.
Cerdik Memilih Tempat Bermain (Gratis)
Memiliki anak usia batita yang sedang aktif dan senang bermain, harus cerdik dalam memberikan tempat bermain sebagai sarana mengaktualisasikan dan mengeksplorasi potensi dirinya. Akhir akhir ini saya sedang dilanda ketagihan untuk mengajak eza dan temannya untuk bermain di area bermain gratis yang terdapat di dalam sebuah kawasan perumahan elit di BSD Tangerang Selatan.
Awalnya ada teman yang memberitahu bahwa ada area bermain gratis yang bagus dan sepi. Setelah menyebutkan lokasi perrumahannya, saya langsung mencarinya. Ternyata benar. Walaupun lokasinya ada di dalam kawasan perumahan, dan kita harus melewati security untuk menuju area bermain ini, saya tak takut dan tak gentar, aslinya ga tahan malu untuk sering bermain di area bermain ini.
Rumah Belajar Bahasa Arab IIP Tangsel
IIP merupakan komunitas Ibu Ibu Profesional yang menjadi sarana belajar bersama menjadi oorangtua. Saya bergabung di komunitas IIP Tangerang Selatan ini belum lama, tapi alhamdulillah banyak manfaat yang sudah didapat. Diantaranya bisa berkenalan dan belajar dengan para ibu-ibu hebat yang tergabung dalam komunitas ini.
Rumah belajar (Rumbel) yang sudah saya ikuti diantaranya adalah menjahit, memasak, berenang. Yang akan menyusul adalah rumbel urban farming, kelas berkebuh. Seru-seru kan rumbel nya?
Nah rumbel yang baru diadakan adalah rumah belajar bahasa Arab. Setelah didata, ternyata banyak juga yang berminat. Di sela sela kesibukan para ibu yang mengantar jemput anak, yang bekerja, yang berbisnis, akhirnya alhamdulillah dapat terlaksana juga rumbel bahasa Arab ini yang diadakan di rumah salah satu member di Vila Dago Pamulang.
Liburan di Fun Park Permata Tangerang
Pada hari Ahad tanggal 21 Februari 2016, alhamdulillah saya bisa liburan bareng keluarrga besar dengan berenang bersama di Fun Park Permata Tangerang yang beralamat di Jalan Raya Regency 2, Villa Permata Blok R1 No. 16, Tangerang, Banten, 15560. Yang membuat senang adalah karena kami, bisa pergi bersama (4 keluarga, keluarga saya dan keluarga 3 kakak saya) untuk menghabiskan liburan bareng. Dengan berbagai kesibukan masing-masing, sebenarnya agak sulit mencari waktu bersama, tapi dengan berniatkan silaturahmi menjaga kebersamaan, akhirnya kami bisa juga berenang bersama.
Saat akan memasuki area kolam renang Fun Park, kita disuguhi dengan sebuah miniatur yang menyerupai gorila, membuat para pengunjung seolah memasuki area bermain yang misterius. Eza sih ketakutan, tadinya ingin mengabadikan momennya dengan berfoto di depannya, tapi karena eza ketakutan, ga jadi deh.
Monday, February 29, 2016
Weaning With Love : Menyapih Eza dengan Cinta (bagian 3)
Tahapan
menyapih dengan cinta ini dilakukan secara bertahap. Saya berhasil melakukannya
selama 10 hari saja. Minggu pertama, menyusui hanya dilakukan di malam hari,
sedangkan minggu kedua baru dilakukan secara total.
Perjuangan
menyapih Eza sesungguhnya dimulai pada minggu kedua, saat proses mernyapih ini
dilakukan secara total, termasuk malam harinya. Dan inilah diary wwl eza :
Senin
15 Februari 2016 :
Malam
ini eza tidur dengan papanya. Saya sengaja “mendekam” di kamar belakang, supaya
eza ga inget nenen. Ternyata jam setengah 12 malam, eza nangis dan ga bisa
tidur. Saya sebenarnya di kamar belakang denger nangisnya, rasanya pengen
nangis karena ga tega, tapi saya coba menguatkan diri. Proses ini sudah
dimulai, jangan sampai mundur lagi . Kata papanya, di kamar itu eza ga bisa
tidur sampe jam 1.30, saking lelahnya akhirnya tidur juga. Malam pertama
berhasil tanpa nenen.
Weaning With Love : Menyapih Eza dengan Cinta (bagian 2)
Memasuki
bulan Februari 2016, bulan ultahnya Eza, saya pun mulai merencanakan dan
membicarakan strategi menyapih dengan cinta ini kepada suami. Ternyata dari
hasil browsing, ada beberapa tahapan weaning with love … yuk mari
a ) Tetapkan Deadline
Saya tadinya ingin menyapih pada saat liburan desember kemarin, tapi ternyata
khitan yang tak direncanakan harus dilalui saat liburan, kasian juga kalau
khitan dan menyapih harus dialami eza secara berbarengan. Apalagi suami
menjelaskan dalil dalil di Al-Qur’an yang menyatakan bahwa menyusui itu
seharusnya dilakukan selama 2 tahun full.
b)
Hypnobreastfeeding
Langkah ini merupakan tahap sosialisasi ke anak dan keluarga, bahwa eza sudah besar, nenen nya buat dede bayi, nanti nenen nya diganti susu dan lain-lain. Minta bantuan papa nya Eza dan mbak nya di rumah untuk menanamkan kata-kata tersebut berpuluh puluh kali dari awal bulan Februari ini. Sampe eza bosen kayanya, tapi alhamdulillah sangat tertanam kuat dalam ingatannya, sampe kalo kita pancing dengan pertanyaan, “de, nenennya nanti buat siapa”, eza pun menjawab, “buat ayi (de bayi)”
Langkah ini merupakan tahap sosialisasi ke anak dan keluarga, bahwa eza sudah besar, nenen nya buat dede bayi, nanti nenen nya diganti susu dan lain-lain. Minta bantuan papa nya Eza dan mbak nya di rumah untuk menanamkan kata-kata tersebut berpuluh puluh kali dari awal bulan Februari ini. Sampe eza bosen kayanya, tapi alhamdulillah sangat tertanam kuat dalam ingatannya, sampe kalo kita pancing dengan pertanyaan, “de, nenennya nanti buat siapa”, eza pun menjawab, “buat ayi (de bayi)”
Thursday, February 25, 2016
The Traveller Eza : Malam Mingguan di Tanjung Pasir Tangerang
Mengunjungi Pantai Tanjung Pasir di malam hari, ga
pernah terbayangkan sebelumnya. Dulu sekitar tahun 2002-an kalo tidak salah, saat
malam tahun baru rasanya saya pernah jalan-jalan dengan rekan rekan kerja ke
Tanjung Pasir, ternyata padatdan macet bangetz, mobil sama sekali tak bergerak saking
banyak dan padatnya, akhirnya kami memilih jalan kaki berkilo kilo daripada
duduk bengong di dalam mobil yang tak bisa bergerak sama sekali.
Nah hari Sabtu minggu lalu, tiba tiba suami secara
mendadak memberitahu bahwa malam minggu ini dia ma teman-teman geng nya mau
jalan-jalan ke Tanjung Pasir. Dengan tanpa ada rencana dan pemberitahuan apapun
di pagi harinya, saya sedikit kesal. Maklum emak emak, kalau pergi bawa anak
itu, udah kebayang deh barang bawaan yang harus dibawa. Untungnya ga nginep,
jadi ga terlalu banyak lah barang barang yang harus dibawa. Suami baru
memberitahu mau berangkat jam 4 lebih hamper setengah 5, disuruh siap siap berangkat,
kelimpungan lah saya sambil marah marah ga jelas, meminta sih tepatnya kalua bisa
jangan mendadak dadak kalau mau jalan-jalan. Setelah sesi persiapan selesai,
siap siap deh berangkat.
Monday, February 22, 2016
Weaning With Love : Menyapih Eza dengan Cinta (bagian 1)
Menjelang
usia Eza dua tahun, saya sudah browsing tips tips menyapih dengan blog walking,
belajar dari para ibu yang sudah lebih berpengalaman, melalui kisah pengalaman
mereka di blognya. Juga belajar dari pengalaman kakak dan teman saya yang saya
ajak ngobrol saat bertemu atau saya tanya via wa. Banyak tips yang sudah saya
dapatkan, dari mulai pake plester, pake lipstick, diungsikan ke rumah neneknya,
dan banyak juga yang mempraktekkan istilah wwl yang sedang booming yaitu
menyapih dengan cinta.
Menyapih
dengan cinta intinya mempersiapkan ibu dan anak, agar sama sama nyaman saat
mengalami proses penyapihan. Anak tak perlu ditakut takuti dengan plester atau
lipstick dan lain lain, tapi cukup dengan sering “mensosialisasikan” proses
penyapihan ini kepada sang anak sejak jauh jauh hari sehingga anak ngga kaget
saat akan disapih.
Wednesday, February 17, 2016
Resensi Buku : Kujemput Engkau di Sepertiga Malam
Judul : Kujemput Engkau di Sepertiga
Malam
Penulis : Peggy Melati Sukma
Penerbit : Noura Books
Terbit : 2014
Tebal : 394 halaman
Buku
ini tak sengaja saya temukan di masjid sekolah lantai 2. Saya yakin tak pernah
ada yang kebetulan, maka saya ambil buku ini. Biasanya saat saya menemukan
sesuatu, atau saat saya harus bertemu dan ngobrol dengan seseorang, ada tujuan
Allah untuk mengingatkan saya tentang sesuatu. Maka saat saya menemukan buku
Peggy tentang tahajud, saya langsung jleb, sepertinya Allah tengah mengingatkan
saya tentang tahajud. Jadi saya langsung menyambar buku ini. Entah punya siapa,
saya hanya berniat membacanya dan langsung mengembalikannya saat sudah selesai
membaca.
Peggy menceritakan pengalaman hidupnya dalam buku ini,
termasuk kisah cintanya hingga kegagalan rumah tangganya. Kesuksesan dalam
karier, terutama saat booming tokoh Peggy dengan jargon “pussiing” nya, membawa
Peggy pada puncak kesuksesan. Ditambah dengan aktivitas Peggy di bidang sosial dan
bisnis, yang mengantarkannya mengenal sosok (mantan) suaminya, juga menambah
daftar kesibukan dan kesuksesannya. Tapi ternyata semua kesuksesan itu tak
membuat semuanya baik baik saja. Kesehatannya terganggu karena kelelahan, rumah
tangganya berantakan hingga ia berusaha menemukan pencerahan spiritual dari
ibunya, yang sejak dulu selalu mengingatkannya untuk rutin shalat wajib dan
jangan meninggalkan tahajud. Kombinasi kisah kehidupan dan ilmu tentang tahajud
dalam buku ini, menambah sisi positif buku ini.
Jodoh yang Indah
Ini adalah kisah dari murid saya yang baru lulus tahun
2013 lalu. Saya menjadi wali asramanya selama 3 tahun, tahu persis bagaimana
dinamika kehidupannya saat bertransformasi menjadi orang baik. Usai lulus dari
MAN ini, ia melanjutkan kuliah di Jepang. Lama tak mendengar kabarnya, tiba
tiba berita mengejutkan itu datang. Ia akan menikah di bulan Februari ini,
dengan seorang imam masjid di Tokyo. Berita yang sangat membahagiakan, bahkan
mungkin menggemparkan teman seangkatannya karena ia adalah orang pertama yang
menikah dari seluruh teman se angkatannya yang berjumlah 120 orang. Saat teman
temannya masih berjuang di semester 5, ia memutuskan menikah.
Perjalanannya dalam mendapatkan seorang imam masjid yang
hafizh (penghafal Al-Qur’an) di Tokyo tentu membutuhkan perjuangan panjang. Baru
menggeluti dunia hafalan Al-Qur’an sejak kuliah di Jepang, ia mantap memilih
untuk menghafal Al-qur’an sambil kuliah, bahkan ia sempat cuti semester hanya
untuk fokus menghafal Al-Quran. Perjuangannya ikut daurah, menghafal hingga
ikut lomba Al-Qur’an, berbuah indah dengan tawaran taaruf dari ustadzahnya. Calon
suaminya adalah laki laki asli Jepang, tapi sejak usia 12 tahun pindah ke
Afrika Selatan. Dan dua tahun lalu, pindah ke Jepang dan menjadi imam masjid di
Tokyo.
Saat Si Cerdas itu Jenuh Belajar
Mengobrol dengan siswa yang berusia remaja, ternyata
sangat menyenangkan. Sejak saya mengajar di MAN yang berasrama, sesi ngobrol
dengan siswa ini selalu membuat saya bergairah dan banyak memberikan
pencerahan. Saya banyak belajar dari problem yang mereka hadapi, kadang malah
mereka yang sebenarnya adalah guru kehidupan saya, bukan saya yang mengajari
mereka.
Seperti saat si cerdas ini curhat tentang masalahnya,
sebut saja namanya Ara. Ara ini adalah sosok siswa yang cerdas dan aktif,
beberapa kali ikut kompetisi matematika dan lomba paduan suara. Sejak kelas
satu dan dua, akademis tak pernah menjadi masalah berarti baginya. Beberapa temannya
remedial di pelajaran Mafikibi, dia jarang sekali ikut remedial. Walaupun sibuk
di organisasi, tak membuat akademisnya menjadi tertatih tatih. Tapi saat
menginjak kelas 3, terutama di semester dua, kondisinya berubah total. Ia menjadi
malas belajar, bahkan mempertanyakan filosofi belajar, untuk apa belajar ini
dan itu. Sudah berbagai cara dilakukannya untuk mengatasi masalahnya ini, dari
mulai membaca novel, ngobrol sama teman, tidur, dan lain lain, tapi semuanya
tak sanggup menghilangkan kejenuhannya dalam belajar.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Postingan Favorit
-
Nama Allah al-'Afuww,al-Ghafur dan al-Ghaffar jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya sama yaitu Maha Pengampun. Tapi se...
-
Jika kita membaca al-Qur'an secara teliti, ada beberapa kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu makna. Tentang penciptaan misalny...
-
Untuk memahami makna La’allakum Tattaqun, kita harus mengamati penggunaan kata tersebut dalam Al-Qur’an. Kata la’alla dipergunakan da...