Saturday, March 5, 2016
Mengundang Datangnya Impian
Suatu
hari di tahun 2014, beberapa bulan setelah eza lahir, saya mengajak suami untuk
bikin pasport, bareng eza juga. Tadinya suami agak malas, ia pun bertanya
“emang mau pergi kemana?” saya bilang, “belum tahu, tapi siapa tahu suatu saat
bisa pergi ke luar negeri bareng, entah kemana. Kita berdoa saja mudah-mudahan
suatu saat bisa pergi bareng”. Akhirnya setelah dipaksa berkali-kali, mau juga.
Dan alhamdulillah setelah bolak balik ke kantor imigrasi, paspor pun jadi.
Setelah
itu, kami pun melupakan agenda pergi ke luar negeri. Berbagai kesibukan yang
menyita waktu dan eza yang meminta perhatian, ampuh untuk dijadikan alasan
untuk berbagai agenda yang tertunda.
Hingga
telpon yang mengagetkan itu pun tiba. Saat saya dan suami sedang bermotor ria
ke pasar Serpong, suami ditelpon salah satu pejabat kemenag pusat, intinya
meminta suami untuk pergi ke Malaysia sebagai peserta pelatihan karakter. Itu
tak ada seleksi, yang ditanya adalah “sudah punya paspor belum?” ... hm betapa
tak ada yang kebetulan ... ternyata saat kita berniat melakukan sesuatu, Allah sudah
mencatatnya dan menyimpannya baik-baik untuk diberikan pada saat yang tepat.
Awalnya
suami bingung, darimana pejabat kemenag itu tahu no hp nya, kemudian mengapa
dia yang dipilih, padahal masih banyak orang lain yang lebih berhak. Tadinya
dia ingin menolak tawaran ini, merasa tak pantas untuk mendapatkannya. Tapi
saya bilang ke suami untuk menghubungi orang yang merekomendasikan. Akhirnya
setelah dihubungi, suami pun menyetujui untuk pergi. Anggap saja sekaligus
sarana memaksa diri untuk belajar bahasa Ingris.
Dan
di bulan Juni tahun 2015 yang bertepatan dengan bulan Ramadhan, dari tanggal 13
Juni
hingga tanggal 21 Juni, suami
pun pergi ke Malaysia bersama 5
orang lainnya yang ditugaskan dari beberapa sekolah. Ternyata disana mendapat
ilmu yang sangat banyak dan networking teman dari berbagai negara.
Jadi,
kita boleh punya mimpi, bahkan harus punya mimpi besar. Tapi jangan lupa kita
juga harus melakukan seesuatu untuk mengundang mimpi itu datang. Yakinlah bahwa
Allah Maha Pengabul doa. Ceritakan secara mesra mimpi kita pada-Nya, usaha
secara optimal, dan biarkan Dia yang mewujudkan dan menentukan waktunya. Karena
tugas kita hanyalah berusaha dan berdoa, selebihnya biarkan tugas Allah yang
mewujudkannya terjadi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Postingan Favorit
-
Jika kita membaca al-Qur'an secara teliti, ada beberapa kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu makna. Tentang penciptaan misalny...
-
Secara garis besar, kalam insya’i terbagi menjadi dua yaitu thalabi dan ghair thalabi . Definisi Insya Thalabi adalah yang kalimat ...
-
Nama Allah al-'Afuww,al-Ghafur dan al-Ghaffar jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya sama yaitu Maha Pengampun. Tapi se...
No comments:
Post a Comment