Friday, November 17, 2023

RESENSI NOVEL HELLO KARYA TERE LIYE

 


Judul                :  Heloo

Penulis             :  Tere Liye

Penerbit           :  PT. Gramedia Bandung

Terbit              :  2023

Tebal                : 318 halaman

Novel Tere Liye ini saya pinjam secara tak sengaja di perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong. Saat itu saya sedang menunggu acara pelatihan, lalu berniat pinjam kitab dan tak sengaja diperlihatkan novel Tere Liye yang masih baru, dan saya pun mengambil buku ini.

Buku ini diterbitkan bulan Agustus tahun 2023, baru beberapa bulan yes. Ada beberapa tema yang dihadirkan buku ini, diantaranya tema arsitektur, tema politik saat krisis moneter tahun 1998 dan tentu saja kisah cinta dua orang yang berbeda tingkat atau "kasta" sosial antara anak konglomerat dengan anak pembantu atau ART (asisten rumah tangga). 

Tokoh utama buku ini, awalnya adalah Ana, seorang tukang bangunan yang kemudian melanjutkan pendidikan di jurusan arsitektur dan sukses membangun karirnya dengan penuh perjuangan. Tapi kemudian cerita bergeser menceritakan kisah keluarga Raden Wijaya yang memiliki 3 putri yaitu Rita, Laras dan Hesty. Ternyata cerita berikutnya banyak berfokus pada Hesty, putri bungsu dari konglomerat sekaligus pejabat politik era orde baru bernama Raden Wijaya. 

Raden Wijaya mempunyai asisten rumah tangga bernama Bi Ida dan suaminya mang Deni yang sekaligus menjadi supir Raden Wijaya, dan pada saat Hesty lahir, bersamaan dengan lahirnya putra Bi Ida dan Mang Deni bernama Tigor. Disitulah cerita berpusat, pada kisah kebersamaan Hesty dan Tigor yang tidak mendapat restu sang konglomerat Raden Wijaya. Kisah perjuangan Tigor dalam meraih kesuksesan, mulai dari sekolah, kuliah, hingga memiliki lini bisnis yang bisa mempekerjakan beberapa karyawan di ruko yang dibelinya sendiri. Perjuangan sekolahnya, diiringi ketidak percayaan diri orangtuanya yang khawatir tidak sanggup membiayai sekolahnya. Tapi Tigor tak kenal kata menyerah, ia terus berusaha, mulai dari mencari penghasilan tambahan dengan menjual koran, hingga akhirnya bisa berbisnis sendiri dan kemudian mendampingi Hesty dalam mengelola bisnis keluarganya dalam bisnis ekspor impor.

Plot maju mundur antara masa lalu dan masa kini, membuat cerita semakin seru, saat Ana diminta merenovasi rumah Raden Wijaya oleh Hesty, dengan tidak menghilangkan beberapa bagian dari rumah, yang penuh cerita kenangan.

Apakah akhir cerita nya happy ending? 

Setelah melalui drama kesalahpahaman, berpisah beberapa tahun, karena sang ayah tak pernah kunjung memberikan restunya, akhirnya melalui perantara Ana, mereka pun happy ending...

Banyak pelajaran yang didapat dari buku ini, diantaranya semangat untuk tetap melanjutkan pendidikan di tengah berbagai keterbatasan, tetap berbakti pada orangtua walaupun tak merestui pernikahan, tidak bergantung pada kondisi orangtua dan semangat hidup mandiri dan lain sebagainya.

Semoga bermanfaat
Serpong, 17.11.23.05.45
Wassalam
Eva Novita Ungu

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit