Thursday, October 5, 2023

TRAVELLING SPIRITUAL AL ZAYYAN, DAY 10: SEJENAK KE RAUDHAH DAN DRAMA LUCU SOAL PENJEMPUTAN

 



Pada hari ke-10 di hari Senin tanggal 25 September 2023 ini, alhamdulillah saya memaksakan diri mandi suci pada jam 3 pagi, trus langsung menuju masjid Nabawi. Hotel saya berdekatan dengan pintu 316 atau pintu no 12 atau 13, tapi saya langsung berburu shalat subuh dekat pintu no 31 dan 32. Katanya di pintu ini, bisa masuk Raudhah tanpa aplikasi Nusuk, walaupun tidak sampai masuk area Raudhah, tapi berdekatan dengan Raudhah, ga papa deh, daripada tidak sama sekali.

Foto diatas adalah foto yang diambil saat terbit matahari setelah subuh. Indah banget suasana masjid Nabawi di pagi hari ini. Setelah shalat subuh, saya perhatikan banyak emak emak berlarian menuju pintu 32, ternyata itulah rombongan pemburu Raudhah, saya pun mengikuti rombongan itu, setelah masuk ke area masjid, lalu kami diminta duduk terlebih dahulu, karena pintu menuju Raudhah nya belum dibuka. Saya berada di barisan ketiga, dan disamping saya terlihat seorang ibu yang menangis sambil berdoa dan mengungkapkan kerinduannya pada Rasul. Saya merasa tertampar, dan melihat bahwa kerinduan dan kecintaan saya pada Rasul tidak ada apa apanya dibanding ibu ini, yang mungkin secara keilmuan tidak ada apa apanya, tapi kualitas cinta dan rindunya pada Rasul, sungguh jauh sekali diatas saya.

Sekitar pukul 6, barulah pintu dibuka askar, dan orang orang pun berlarian menuju Raudhah. Saya tidak yakin apakah saya masih haid atau sudah suci, tapi saya hanya ingin menyampaikan salam saya untuk Rasulullah Saw. Orang-orang pada shalat di Raudhah, saya hanya bisa menangis saja, karena tiba-tiba saat mau shalat, saya bisa merasakan si merah mulai datang lagi. Jadi saya tau diri,  langsung melangkah menuju pintu keluar, dan saya semakin patah hati. Ya Rasul segitu banyaknya dosa saya, hingga Engkau menolak kehadiran saya di kotamu ini. 

Akhirnya saya menuju keluar area Masjid Nabawi, dan berfoto ria menikmati suasana pagi di Masjid Nabawi. Indah banget kan suasana pagi di Masjid Nabawi. Saya yang tak biasa selfie, karena mengandalkan suami, tiba-tiba tak mau melewatkan kesempatan ini dan langsung mengabadikan momen indah dan berkesan ini. Karena selama di madinah ini, tak bisa selalu bersama seperti saat di Mekah dengan suami, tapi di Madinah ini, kami benar benar terpisah dan harus mandiri tanpa kehadiran suami. 


Setelah itu, saya ma suami jalan jalan ke beberapa masjid, diantaranya ke Masjid Quba. Kami nekad berjalan kaki, dan teryata jauh sodara sodara. Tadinya kata temen, dari hotel itu sudah dekat, tapi pas dijalani, ternyata jauh juga, mau nyerah tanggung, mau nerusin cape hehe akhirnya sama suami maksain buat terusin jalan, kalau dah cape ya istirahat. Sebelum ke Masjid Quba, kami juga mengunjungi Masjid Abu Bakar dan masjid Ghomamah. Berikut adalah dokumentasinya.


Diatas disebutkan bahwa Keutamaan shalat di masjid Quba, pahalanya setara dengan pahala Umrah. Masya Allah. Sayang sekali, saya sedang haid, jadi tidak shalat di Masjid Quba.


Foto diatas itu terlihat rona rona kelelahan setelah berjalan kurang lebih 3 km, terus saya bilang ke suami, pulangnya naik taxi aja, asli sudah ga kuat lagi jalan. Dan waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang, sementara saya harus check out jam 12.30. Alhamdulillah dapat supir taxi yang baik hati, ongkosnya hanya 15 SAR sampai depan hotel. Rejeki banget deh


Foto diatas adalah foto di sepanjang jalan menuju masjid Quba. Tak ingin kehilangan momen kenangan berjalan sepanjang kurang lebih 3 km menuju masjid Quba, suami pun mendokumentasikannya.



Alhamdulillah akhirnya sampai juga di hotel pukul 12 kurang, beberes sebentar untuk packing terakhir. Kami sudah memesan mobil taxi dari teman, untuk menuju bandara. Seperti kemarin, ongkos taxi 100 SAR dan kami bagi berempat, jadi masing masing bayar 25 SAR. Tiket kami ke Jakarta di pukul 4 sore, kami pun berangkat dari hotel jam 1 siang. 

Ada episode lucu terkait rencana penjemputan saya di bandara Jakarta. Saya membaca tiket itu, datang di Jakarta jam 06.20, hanya ga ngeh terkait hari, jadi saya minta kakak menjemput di bandara Soekarno Hatta di Senin pagi, padahal tiket saya ke Jakarta di Senin sore, jadilah kakak saya sudah sampai di Bandara Jakarta, sementara saya belum berangkat, masih di Madinah. Berikut adalah wa yang lucu dengan kakak saya.


Lucu banget sih, ada ada saja, masa pakai drama salah jemput segala... Harus aja ada dram sedih, drama lucu, drama bahagia dan lain-lain campur aduk jadi satu. Begitulah serunya warna warni perjalanan umrah kali ini.

Alhamdulillah kami berangkat pukul 4 sore, tepat waktu. Dan kami bisa beli zamzam dengan memperlihatkan visa umrah, kami membeli zamzam dengan harga sekitar 8 SAR atau hanya 32.000 dengan kurs 4000. Alhamdulillah...

Selamat tinggal Madinah
kami pasti akan merindukanmu
Undang kami lagi kesini ya, agar saya tidak patah hati lagi di Madinah

Serpong, 051023.21.45
Wassalam
Eva Novita Ungu




No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit