Thursday, September 1, 2016

Nonton Bareng Film The Beginning of Life





Pada hari Sabtu tanggal 27 Agustus 2016, akhirnya terlaksana juga rencana kami, komunitas Institut Ibu Profesional (IIP) kota Tangerang Selatan untuk nonton bareng film The Beginning of Life. Bertempat di mushola at-Taawun kompleks Griya Jakarta Pamulang, para peserta yang terdiri dari 18 orang ibu-ibu dan 2 orang bapa-bapa, acara nonton bareng ini berlangsung seru dan berkesan.

Selain area nonton untuk para orang tua yang hadir, panitia juga menyiapkan kids corner untuk anak-anak yang ikut hadir di acara ini. Dengan tujuan tak mengganggu konsentrasi orang tua nya untuk nonton, para bocah ini disuguhi berbagai mainan dan buku untuk membuat mereka anteng bermain. Walaupun tetap saja ada anak yang kabur untuk melihat orang tuanya, tapi secara umum acara ini berlangsung dengan lancar.

Acara nonton yang dimulai pukul 10 pagi ini, diakhiri dengan sesi diskusi yang dipandu oleh mba Ikhe, salah satu member dan pengurus komunitas ini. Pada sesi diskusi, pemandu membagi peserta menjadi 3 kelompok untuk mendiskusikan 3 tema yang berbeda. Setelah diundi, didapatlah 3 tema yang harus didiskusikan para peserta yaitu Apa yang perlu diperhatikan saat menjadi orang tua, Apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendampingan anak usia dini dan Pengaruh pengabaian, kekerasan dan stress pada anak usia dini. Format diskusi yang dibagi per kelompok ini menarik dan effektif karena mendapat berbagai feed back untuk beragam tema. Tak terasa sesi diskusi ini berlangsung hampir satu jam dan hampir melupakan sesi makan siang saking asyiknya berdiskusi. 


Setelah diskusi usai, dilanjutkan dengan makan siang bersama dengan potluck yang telah disepakati sebelumnya. Banyak ilmu dan pengalaman berharga yang didapat para peserta yang ikut nobar kali ini. Berikut adalah beberapa testimoni dari member yang berpartisipasi dalam nobar film ini.

1.      Film tersebut memberikan banyak ilmu yang berharga bagi saya, diantaranya bagaimana menghargai kehadiran seorang anak, belajar menjadi orang tua baik yang akan menjadi role model untuk anak-anaknya, membiarkan mereka bereksplorasi, karena dengan berkegiatan itulah mereka belajar, bekomunikasi dan mendukung selalu apa yang mereka kerjakan, merupakan sesuatu keperluan bagi mereka. Dan itu akan menjadikan mereka kuat. Kekompakan suami dan istri sebagai partner sangat diperlukan. Saling mendukung dan membantu dalam pekerjaan rumah (Bunda Rahmi)
2.      Film ini memberi saya pelajaran yang luar biasa. Cara pandang saya terhadap anak, suami dan diri saya sebagai ibu pun berubah. Dulu, saya mengasuh anak-anak dengan cara saya. Sekarang saya ingin belajar dan berubah, mengasuh dan mendidik mereka sesuai potensinya.  Terharu dan ngena banget di hati soal anak yang ga melihat kekurangan ibu dan ayahnya saking mereka sayang pada kita. Persis kaya orang jatuh cinta kan? Yang diperlukan adalah menjaga kepercayaan mereka bahwa mereka tidak salah mencintai orang tuanya. Tercerahkan, karena ternyata pengasuhan itu multi disiplin ilmu, bukan Cuma psikologi atau medis saja tapi kesenian, ekonomi, dll pun terlibat dalam mengasuh anak. Ilmu baru, pengalaman dan wawasan baru, saya dapatkan di film ini, kereen ... (Bunda Tari)
3.      Amazing banget menyaksikan proses kelahiran seorang bayi yang Allah Swt titipkan di rahim seorang ibu, kemudian lahir dengan proses alamiah. Anak bukan kertas kosong justru ia membawa kecerdasannya sejak lahir. Perkembangan otaknya sangat cepat dan rasa ingin tahunya besar. Harus adanya kedekatan (bonding) antara anak dan ibu. Memang betul bahwa di awal-awal kehidupannya anak lebih sering bersama ibunya namun dengan mendekatkan juga kepada ayahnya itu berarti ibu memperkenalkan kepada anak bahwa ada orang lain yang harus dikenalnya selain ibunya. Terkesan dengan negara yang menerapkan seorang ibu mendapat cuti hamil selama 1 tahun dan ayah mendapatkan cuti 4 bulan. Ada contoh yang mengalami trauma di masa lalu dan dia menyaksikan ibunya mengalami KDRT yang kemudian membawa dia menjadi pecandu obat-obatan tapi akhirnya setelah dia memiliki anak, dia sangat sayang kepada anak-anaknya. Itulah naluri kasih sayang yang tumbuh dari seorang ibu. Bukan berapa penghasilan yang didapatkan orang tua, barang apapun dapat diberikan kepada mereka, tapi ternyata yang dibutuhkan oleh anak adalah kehadiran orang tua dengan kasih sayang yang tulis kepada mereka. Itulah yang akan menentukan masa depan mereka (Bunda Rosi)
4.       Filmnya bagus, memberikan banyak pelajaran dan renungan untuk kita sebagai orang tua untuk menerima kenyataan bahwa setiap anak adalah pembelajar yang jenius, sering kita lupa dan tidak tahu tentang anak, bahwa mereka itu kosong dan harus diisi dengan targetan-targetan yang distandarisasi oleh orang tua yang mendapat informasi dari pengetahuannya. Ternyata tidak, anak-anak sudah memiliki kemampuan untuk belajar, namun orang tuanya yang tidak faham bahwa mereka sudah dan sedang belajar. (Bunda Ami)

Demikian kesan dari beberapa bunda yang menonton film ini. Tips untuk para pemandu, kalau bisa tidak dipilih satu tema, tapi dibahas berbagai tema melalui pembagian kelompok, agar para peserta mendapat feed back dari peserta lain dengan tema beragam dan bisa sharing tentang beberapa tema dari film ini. Terima kasih kepada pa Bukik dan tim yang telah memfasilitasi nobar ini.


Dan inilah ekspresi para penonton film ini usai diskusi yang hangat dan berkesan ...
 


Senin, 29 Agustus 2016. 23.00

#ODOPfor99days
#day121

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit